Dinda Kamila dokter koas yang mengambil spesialis anak. Rumah sakit Medika Bhakti menjadi tempat dimana dia koas. Hari ini adalah hari pertamanya koas.
"Hana" Dinda bejalan kearah Hana yang mau masuk ke rumah sakit sambil memakai jas putihnya
"Udah siap aja nih" menyenggol pundak Dinda
"Pastinya, nggak bakal sia-sia gue mengambil spesialis anak" ucap Dinda
Mereka berjalan di koridor rumah sakit. Banyak perawat yang menatap Dinda. Dia merasa risih ditatap sama orang lain yang tidak dia kenal.
"Itu karena mereka kalah cantik sama lho" goda Hana
"Apaan sih" Dinda menepuk pundak Hana
Memang jika di lihat Dinda anaknya cantik, tinggi, putih dan apalagi sekarang dia menguncir rambutnya sehingga melihatkan leher jenjangnya.
"Kita ke ruang pertemuan dulu nih" tanya Dinda
"Hu um" angguk Hana
Dinda dan Hana masuk ke ruangan pertemuan dan ternyata di sana sudah ada dokter koas yang lain. Dinda dan Hana saling menyapa dokter koas yang lain.
"Eh tuh cowok ganteng" Hana menyenggol Dinda yang sibuk dengan ponselnya
"Siapa sih" Dinda penasaran
"Itu yang duduk sendirian" ucap Hana
Dinda menatap laki-laki yang memakai jas dokter di depannya. Mata Dinda langsung terpesona dengan laki-laki itu.
"Sempurna" ucap Dinda tanpa sadar
"Tuh kan apa gue bilang" ucap Hana
"Selamat pagi" sapa kepala rumah sakit
"Pagi" ucap semua yang berapa di ruang pertemuan
Dinda tak berpaling dari wajah laki-laki itu. Baginya dia laki-laki paling sempurna dan membuat jantungnya berdebar kencang.
"Selamat datang pada dokter koas di rumah sakit kami"
"Kami akan memperkenalkan para dokter yang ada di rumah sakit ini"
"Silahkan dokter Adam spesialis bedah"
"Silahkan dokter Sandra spesialis kandungan"
"Silahkan dokter Bram spesialis tulang"
"Dan yang terakhir dokter Reyhan spesialis anak"
Laki-laki itu berdiri dan menghadap ke arah para koas.
"Dia dokter anak" batin Dinda
"Wah beruntung lho Din dapet dokter ganteng" senggol Hana
"Mohon kerja samanya dengan dokter bimbingan kalian" ucap kepala rumah sakit
Setelah pertemuan semua dokter koas mengikuti dokter pembimbing masing-masing. Dinda yang sedari tadi mengikuti langkah Reyhan hanya bisa menatap punggungnya.
Brukkk
"Auwwww" Dinda mengusap dahinya karena Reyhan berhenti mendadak
"Kalau jalan jangan di belakang orang. Jalan di samping saya" ucap Reyhan ketus berjalan lagi. Secepat kilat Dinda berjalan sejajar dengan Reyhan
Mereka berjalan menuju ruang kerja Reyhan.
"Pagi sus" sapa Reyhan tersenyum. Dinda terheran dokter Reyhan yang ketus tadi kemana
"Pagi dok"
"Jadwal periksa pasien berikan ke dokter Dinda" Dinda tersenyum ke suster
"Ini dok" suster memberikan jadwal periksa
Dinda mengikuti Reyhan masuk ke bangsal anak. Di sana sudah banyak anak yang menunggu dokter Reyhan.
"Dokterrrr" anak-anak menghampiri dokter Reyhan dan langsung memeluknya. Reyhan langsung memberi pelukan ke semua anak dan tersenyum
Dinda terpaku melihat Reyhan tersenyum lebar di hadapan anak-anak. Jantung Dinda berdetak kencang. Dia jatuh cinta pandangan pertama dengan Reyhan.
Tbc
Maaf ya jika typonya masih berantakan. Jangan lupa bintang dan komennya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintaku Dokter Reyhan ( On Going )
Romance"Dokter mau nggak jadi pacarku" senyuman manis Dinda di depan wajah Reyhan "Simpan saja ucapanmu" ketus Reyhan meninggalkan Dinda sendirian "Jangan panggil aku Dinda jika tidak bisa dapatkan dokter Reyhan" senyum Dinda