•••
"Aku menemukannya!"
Teriakan kesuksesan melengking dari dalam air yang sedari tadi diperhatikan oleh beberapa pasang mata. Pria berhiaskan mahkota di atas kepalanya menatap rekan di sebelah kiri dan kanan.
"Lelaki itu berhasil ternyata." Leonid menyaksikan sosok Rindou dari parasan jernih air dalam wadah besar.
"Sudah punya keputusan?" Rania melirik sang raja, mengira-ngira keputusan pasti yang akan terlontar nantinya demi sosok pemilik Lilith Azazel.
Leonid bungkam, menerka-nerka keputusan terbaik untuk seluruhnya saat ini juga. Sosok manusia biasa yang awalnya dia kira hanya bisa mengeluh, tanpa diduga-duga mampu menemukan tubuh gadis yang seharusnya butuh waktu berhari-hari untuk menemukannya di dunia bawah. Ini demi keselamatan dua wilayah, Auristela dan Edrea perlu diamankan bilamana wadah Lilith Azazel telah ditemukan. Kekuatan buruk itu tidak boleh sampai menyentuh dua wilayah tersebut.
"Rania, panggil beberapa orang kepercayaanmu untuk membangun bangunan di antara langit dari dua wilayah. Kita perlu tempat mengistirahatkan y/n dalam masa pemulihan, seharusnya sampai The Minos memberikan keputusan," ucap Leonid memerintahkan Rania secara lugas.
Tiga sosok yang bertindak layaknya hakim itu sejak kemarin belum juga mengeluarkan keputusan mereka terkait tindakan untuk y/n. Jika terlalu lama, sang raja harus mendesak mereka dalam penentuan rumit tersebut.
Di lain tempat, dalam dunia penuh hampa, tempat berpijak Rindou sekarang. Tubuh gadis yang sudah beberapa hari mendadak hilang dalam hidupnya, terkulai tak berdaya dalam kurungan pola bermotif abstrak di atas lantai es di hadapannya. Perempuan bersurai terang tampak dihinggapi jeratan rantai kokoh hingga menjalar ke seluruh pelosok raganya.
Rindou menyaksikan si gadis aneh yang selama ini dia temui berperilaku super aktif, dengan ide absurdnya sekarang begitu tak berdaya. Gaun putih bermotifkan bercak merah, seakan menjadi saksi bisu gadis ini telah usai memberikan perlawanan terhadap tubuhnya sendiri.
Rindou mencoba mengedarkan jejak. Mungkin dia bisa mengecek kondisi y/n terlebih dulu sekarang.
"Dia masih hidup ternyata." Rindou merasakan kekangan pada lehernya ketika berniat mendekati y/n. Hingga ia rasa langkahnya hanya bisa sampai di titik itu saja. Rindou pasti akan mati jika memaksa maju. Ada perasaan aneh mengerubungi Rindou sekarang.
"Kau tidak akan bisa mendekatinya sekarang. Dia harus dibersihkan dulu." Bahana nyaring sang raja tiba-tiba saja muncul dari balik tubuh Rindou.
Rindou menatap Leonid sejenak, di sisinya ada beberapa pengawal mengikuti sambil merapal mantra penjagaan. Seakan serangan bisa datang mendadak kapan pun dan dari mana saja.
"Maksudmu penyucian?" Rindou mengungkapkan rasa penasarannya. Sebelum sampai di sini, dia ingat betul Rania sangat mengkhawatirkan apabila raja tersebut mengambil keputusan demikian.
"Bukan ... Ini pembersihan sementara, hanya untuk menunggu sampai keputusan The Minos tiba. Kita perlu menekan kembali kekuatan Lilith Azazel agar tidak beringas."
Rindou menyaksikan secara langsung Leonid mengeluarkankan kilauan cahaya membentuk sebuah lingkaran. Seketika silau kekuningan menyudutkan pandangan Rindou.
"Kau mau bawa dia kemana?" Rindou bertanya was-was.
"Ke tempat yang lebih baik untuk dirinya. Di sini berbahaya."
Gemerincing rantai mengumbar secara keras. Menyakitkan gendang telinga bagi siapa pun yang mendengarnya . Tubuh y/n bergetar hebat. Leonid enggan luluh. Dia harus lekas membawa sosok ini ke bangunan yang sudah Rania sediakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
WonderwaLL || Rindou Haitani x Readers
FanfictionRindou tidak pernah menyangka akan bertemu dengan gadis itu dalam hidupnya. Tingkah yang aneh namun tampak lugu. Di usianya yang sudah menginjak 25 tahun, dia harus menjadi sosok suami bagi sang gadis misterius, yang datang entah dari mana dengan s...