"wtf."

11 1 2
                                    




...PAWANA menggelegar, bersama semilir yang tak lagi kekal. dilihatnya wisuda yang dijalankan, terlihat sosok wanita tengah menunggu jemputan. dengan pakaian khas hitam usai wisuda berlalu, topi yang makin bertengger dengan lugas.


wanita itu membawa wibawa, tak terasa, sudah saatnya dia untuk berleha-leha. tinnn..tinnnn... bunyi klakson khas yang familiar, menarik atensi wanita itu. "apa kamu sudah menunggu lama, kak?"— di tempat kemudi, nanase nijiro bertanya.


wanita itu— adalah kau. kau berdehem sebentar untuk menjawab, lalu masuk ke mobil pada kursi depan. agar tak terlalu canggung, kau memulai interaksi, "bagaimana rasanya menjadi murid sma yang terkenal elite itu, rou?"

rou, nama panggilan darimu. kau sudah terbiasa memperpendek nama orang, bahkan nama orang tua kalian juga kau perpendek. "cukup melelahkan namun juga menyenangkan." nijiro menjawab, dengan wajah yang sedikit murung untuk dilihat.

"mereka mengganggu mu?" walaupun nijiro tak bisa melihat wajahmu, karena kau yang menatap ke jendela, namun nijiro merasa kau terganggu. "tidak kak, jangan khawatir."

hn, kau berdehem menanggapi. suasana pada mobil itu sangat tenang, hanya terdapat bunyi dari jalannya aspal. lalu nijiro bertanya, "kakak besok ada waktu?" kau melirik adik mu, "kenapa?" tanyamu.


"eem, besok ada festival di sma bluelock, sekolahku. disana ada lomba sepak bola, kebetulan aku masuk klub sepak bola, dan kami akan bermain melawan klub lain di sekolahku. ini peringatan ulang tahun sekolah, jadi aku ingin kakak menonton pertandinganku.. em kalau kakak sibuk juga tak apa!"


kau merenung, dan mendengus geli. "tentu aku akan hadir, lagipula aku kan memang mau berlibur. ambil waktuku sepuasnya, rou." kau tersenyum hangat, mengelus kepala adik mu satu-satunya.

kau melihat nijiro tersenyum gembira, bisa kau bayangkan bunga bunga ada pada belakangnya. "iya, kak!" usai perjalanan, kalian sampai dirumah. ternyata, waktu sudah menunjukkan malam hari. tak bisa kau bayangkan esok hari, apakah tenagamu akan terkuras habis? mungkin pada kerumunan yang memandai.






.
.
.





esok hari, kau berangkat bersama nijiro. pagi-pagi sekali kau datang, bisa dilihat bahkan fajar belum ada rupanya. kau ingin membantu adikmu, "ada yang perlu aku bantu ga?" tanyamu.

"enggak sih, kakak bisa nunggu aja dimobil yap, atau beli jajanan disini." jawab nijiro, yah kau tidak masalah sih. lagian kau itu pemalas, tidak seperti adikmu yang rajin. kau pun keatap untuk menikmati sunrise.


matahari mulai menampakkan teriknya. sudah waktunya festival dimulai, dan kau masih bertahan pada posisi nyaman mu. karena tak tahan dengan teriknya matahari, kau turun melewati tangga.

saat kau berada hampir keluar, ada sekelompok orang dengan warna rambut aneh. kau heran, apa mereka tidak di razia? karena tak ingin membuang waktu, dan kau juga tak tau sekolah ini, maka kau turun dengan kakimu yang berseluncur di pegangan tangga.


tep! kau mendarat dengan sempurna, dengan berputar dahulu di udara. meninggalkan kesan memikat mata. saat kau hendak berjalan, kau bertemu nijiro dengan tidak sengaja. "rou?"

"kakak..?" kau melihat nijiro, mendekatimu dengan tergesa-gesa. sambil melirik ke sekelompok orang dari arah tangga. "ku kira kakak menunggu di mobil, aku mencari kakak daritadi." ucapnya sembari tersenyum.

mengulurkan minuman, es teh dengan isi penuh. kau berseri-seri, lalu mengelus kepala adikmu, "makasih, rou." ucapmu dengan santai. adikmu tersenyum dengan sedikit miring, lalu memeluk mu supaya kau tak bisa melihat wajahnya saat ini.

'wangi..' batin nijiro, oh lihatlah dia tengah menempel padamu seperti bayi. memang sejak kau pulang kemarin, nijiro sangat manja padamu. "katanya kamu mau bertanding sekarang?" tanyamu.

"hehe, power up! makasih kak, ayo aku anterin ke bangku penonton." nijiro melepaskan pelukannya dengan enggan, lalu memegang pergelangan tanganmu. "gak sama teman-teman mu itu?" kau menunjuk pada orang-orang yang sedari tadi memperhatikan kalian.

nijiro berdecih pelan, namun kau tak sampai mendengarnya. dengan sekejap nijiro tersenyum kembali, "tidak kak, biar ku antar ya?" kau pun hanya mengangguk untuk menanggapi, acuh.



.
.





kau menunggu pertandingan dimulai, sembari mengerjap pelan. di sekolah ini rupanya ada stadion sebesar ini— pikirmu, kau terkejut, memang. sebab tak biasanya ada sekolah seperti ini, wajar saja dibilang sekolah elite, ternyata memang benar.


wooo! wooo!— kau secara jelas mendengarkan kebisingan yang tak hentinya, bisa kau perhatikan bahwa tiap-tiap klub sepak bola tengah memunculkan jati dirinya. dan matamu hanya terpaku pada adikmu.


pertandingan pertama dimulai, kau tidak fokus memperhatikan karena bukan adik mu yang bertanding. alhasil kau berdiri sebentar, lalu berpikir untuk mencari soda. wah, dilihat dari manapun kau sangat tinggi untuk ukuran wanita.

kau menemukan vending machine, lalu menekan dan membeli soda. ctak—cess.. bunyi yang khas keluar, kau meneguk soda itu dengan beberapa teguk. masih tersisa sedikit, namun saat kau akan meminumnya, seseorang menyela.

set! orang dengan rambut mirip seperti kecoa mengambil— mencuri soda milikmu. lalu dia menghabiskan isinya dengan rakus. "wtf." ucapmu spontan. "oh, please fuck me." katanya— sembari mencondongkan tubuhnya padamu.






bersambung:
@ heart-ily.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

-ABSOLUTE!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang