"itu gambar apa nak?"
"kecoa"
"haa? Kok kecoanya warna silver?"
"tadi bapak semprot pake yang syuuuut...gitu bu"
"oh cat??"
"iyaaa... Oh itu cat ya bu namanya?"
"iya nak. Emang bapak liat ada kecoa dimana tadi?"
"di dapur. Pas bikinin aku susu"
"ohh.. Gitu ya?"
"iya bu"
Mata rubah yang baru saja terbuka setidaknya sejak 15 menit lalu itu tersenyum melihat betapa lincahnya tangan kecil sang buah hati melukiskan mahakaryanya pada dinding beralaskan wallpaper kertas yang ia beli pekan lalu. Pemilik hunian yang mengeluh akan hasil imajinasi anaknya yang selalu ia tuangkan melalui crayon dan dinding rumah ini membuatnya memutar otak agar aksi sang anak tak terhambat. Dan ya, sebagai gantinya ia meminta sang suami untuk memasangkan kertas dinding sebagai media sang anak untuk mencurahkan semua imajinasi liar yang ada di kepalanya.
Hah, lihatlah kuda bercorak sapi dan babi bertelinga kelinci yang bocah itu gambar dengan wajah serius serta bibirnya yang mengerucut lucu. Sangat menggambarkan seorang seniman sejati.
"jisung udah makan?"
"udah... Tadi tante echan ke sini"
"tante haechan ngasih sarapan ke jisung?"
"iya, tadi aku dikasih bubur kacang ijo. Terus aku makan bareng bareng sama giselle sama kak yuqi"
"kak giselle..."
"kan aku udah bilang bu... giselle bilang dia ga mau dibilang kakak. Dia bakal marah kalo aku panggil kak"
"oh... Gitu ya"
"iyaaa. Tapi tadi kak yuqi manggilnya nenek giselle. Terus mereka berantem deh. Kenapa ya mereka berantem terus?"
"karena mereka saudara"
"saudara itu apa bu?"
"yaa, saudara. Kaya jisung punya kakak atau adik nah itu saudara"
"berarti kak yuqi saudara aku?"
"bukaaan.. Ya bisa jadi sih. Gimana ya jelasinnya"
"aku masih ga ngerti deh bu"
"kakak adik itu hmmm.. Oh, ibu kan hamil terus ngelahirin jisung, terus ngelahirin anak lagi. Nah jisung sama anak itu kakak adik"
"ohh... Berarti kak yuqi itu aslinya anak ibu ya bu bukan anak tante haechan?"
"hah?? Ya ngga... Saudara itu yang lahir dari perut ibu semua. Sedangkan panggilan kakak itu buat orang yang lebih tua dari jisung. Jadi kalo manggil kakak atau adik belum tentu dia saudara jisung. Gituuuu"
Mata sipit bocah yang telah sepenuhnya memberikan atensinya membuatnya berusaha sabar. Tentu saja beberapa kosakata nampak tak begitu familiar bagi anaknya yang baru menikmati hiruk pikuk kehidupan 4 tahun lamanya. Udara pagi ia hirup perlahan untuk mengisi paru parunya, dan secara perlahan hidung bangir itu mengeluarkan residunya. Dengan hati hati dan sedikit penekanan ia memberitahukan mata penuh rasa penasaran itu secara detail dan tentunya dengan kesabaran seluas samudera.
"ohh... Berarti kakak itu belum tentu anak ibu ya?? Tapi kalo dia lebih tua aku harus manggil dia kakak??"
"iyaaa benerrrr"
"okeee ibu kebo"
"hahh??"
Nafasnya yang baru saja ia hembuskan dengan bebas itu langsung tercekat sesaat setelah sang anak menjulukinya dengan hewan bertubuh besar nan gempal yang gemar berkubang di lumpur. Matanya mendelik tak percaya dengan apa yang dikatakan bocah yang kembali berkutat dengan aktivitasnya itu. Suara sang anak kini terngiang ngiang di kepalanya. Apa benar ia mirip dengan kerbau?
KAMU SEDANG MEMBACA
Daily Dose of Adek Jisung || (NOREN FEAT WHO)
Fanfic💜Mignonette's sequel💜 Lee jisung, bocah yang lahir dan besar di desa dengan semua keragaman tingkah lakunya. "BAPAAAAAK BOTOL SUSU AKU DISEMBUNYIIN DIMANAAA???" "IBUUUU JANGAN NGERUMPI TERUS SAMA TANTE HAECHAN... NANTI KASURNYA AKU PIPISIN!!" "JI...