Nindi berfikir ini semua disebabkan oleh Hera tanpa disadari bahwa semuanya tidak akan terjadi kalau dirinya dan juga Hamka bisa berlaku adil pada semua anaknya, tapi Nindi sungguh gelap mata bahkan sekarang dia sudah menaruh rasa benci pada anaknya sendiri.
///////////////////////////////////////////////////////////
Setelah mengudara dalam waktu yang cukup lama akhirnya anak kecil itu sampai ditempat tujuan tentu saja dia tidak sendiri dia ditemani oleh asisten Opanya.
"Nona bangun, kita sudah sampai," ucap asisten Opanya itu membangunkan Hera yang tertidur selama perjalanan.
"Eh, kita udah sampe ya om?"
"Sudah nona, mari saya antar untuk bertemu nona Nada."
Mereka berduapun turun dari pesawat, sekarang asisten Opanya itu sedang melihat kekanan dan kekiri mencari keberadaan nona Nada.
Hampir setengah jam mereka mencari keberadaan Nada namun tak kunjung ketemu, jika kalian pikir kenapa tidak langsung kerumah Nada jawabannya adalah asistennya itu tidak tau Nada tinggal dimana.
"Om Hera capek," keluh Hera lalu duduk disalah satu kursi dibandara.
"Nona istirahat dulu, saya akan mencari nona Nada lagi, nona jangan pergi kemana mana cukup istirahat disini saja."
Setelah menjelaskan asisten itu pergi untuk mencari keberadaan Nada,sedangkan disebuah cafe ada seorang gadis yang sedang asik bermain game tanpa tahu sekarang sudah jam berapa.
"Ah sialan siapa si yang nelpon."
Gadis itu mengangkat telepon terlebih dahulu."Halo, apa si ganggu orang main aja lo."
"Nada! Kamu kurang ajar sama Mamah ya!"
Mendengar seruan dari balik ponselnya gadis yang dipanggil Nada itu pun kaget lalu melihat ponselnya untuk memastikan siapa yang menelepon ternyata Mamahnya.
"Nada lagi di cafe mah, main game kenapa sih," jawab Nada sedikit kesal karena acara main gamenya terganggu.
"Heh jemput Hera dibandara bodoh, dia sudah menunggu setengah jam disana!"
Mendengar kata itu Nada langsung melompat dari duduknya lalu berlari menuju mobilnya, sial dia lupa hari ini harus menjemput ponakannya itu dibandara.
"Nada kamu dengan Mamah ngomong nggak si!"
Okey Nada lupa kalau ponselnya masih melakukan panggilan dengan ibu negara.
"Nada lagi dijalan mah, nanti lagi dah."
Nada memutuskan panggilan itu secara sepihak, dapat Nada bayangkan wajah merah padam Mamahnya itu.Sekitar 15 menit kemudian Nada sampai dibandara ia langsung bergegas mencari keberadaan ponakannya itu.
Tak sengaja matanya mengkap seorang gadis cilik yang sedang menguap lebar di samping gadis itu ada seorang pria dewasa yang cukup berumur.
Oke, Nada yakin itu Hera karna pria yang duduk bersamanya itu adalah asisten Papahnya.
"Tante Nada!" Seru Hera saat melihat sosok perempuan mendekat ke arahnya.
"Alo bocil," ucap Nada sambil memeluk Hera erat, ah Hera terkejut melihat penampilan tantenya ini.
"Nona, anda sudah sampai, kalau begitu saya pamit pergi nona ada banyak pekerjaan yang harus saya lakuka," ucap asisten itu lalu pergi setelah mendengar gumaman dari Nada.
"Ayo cil, kita balik."
Nada menggandeng tangan mungil milik Hera, mereka berjalan keluar menuju mobilnya tapi saat diperjalanan menuju mobil ada seekor anak kucing berwarna putih yang mengikuti langkah mereka.
"Tante, liat kucingnya cantik," ucap Hera sambil memegang anak kucing itu.
Nada memandang kucing itu lalu memandang ponakannya ah Nada tau selanjutnya akan terjadi apa.
"Nggak ada Ra, nggak boleh ayo kita pulang," ucap Nada padahal kan Hera belum bicara apapun.
"Hera mau bawa kucing ini."
Sesuai dugaan pasti Hera akan meminta memelihara kucing itu, perlu kalian ketahui Nada sedikit geli pada hewan berbulu itu.
"No!"
Hera yang mendengar penolakan pun melototkan matanya yang berwarna abu abu itu.
"Hera mau bawa, kalo nggak boleh Hera nggak mau ikut tante," ucap Hera sedikit memberikan ancaman pada tantenya itu.
Nada memandang anak kecil didepannya ini dengan datar, "ya udah kalo nggak mau ikut nggak papa."
Hera yang mendengar itu pun makin kesal, lalu pergi meninggalkan tantenya itu, Nada yang memelihat itu terkejut dengan keseriusan ponakannya itu.
Kalau sampai Papahnya tau ini bisa habis dia, ia bisa habis uangnya karna Papanya tidak mau memberikan uang lagi dan Nada tak mau itu terjadi.
"Heh bocil, ya udah sini ayo bawa aja elah ribet lo," seru Nada lalu mengambil alih kucing itu dan dimasukkan kedalam mobil.
"Yey, sayang Tante Nada, makasih Tante."
Nada hanya mengangguk saja, Nada sedikit risih dipanggil Tante ia jadi merasa sudah tua, mungkin ia harus merubah panggilannya.
"Udah ayo masuk kita pulang," ucap Nada yang dipanggil Hera.
Mobil itu pun melesat meninggalkan bandara, "Tante cantik banget deh,nanti beliin perlengkapan buat dia ya Tante," ucap Hera yang hanya bisa dipanggil oleh Nada, oke ingatkan Nada untuk merubah panggilan bocil satu ini.
Hai guys
Follow akun WP aku ya, mau di follback? DM aja okey cantik & ganteng🐣✨
Instagram : its.blue_cat
Facebook : Dewi Wi13-01-24
KAMU SEDANG MEMBACA
In Omnia Paratus (On Going)
Cerita PendekAnak yang haus perhatian orang tuanya sejak kelahiran adiknya itu tumbuh menjadi anak yang tak peduli sekitar, ditambah masalah yang selalu datang setiap ia mulai merasakan bahagia. Mampukah anak itu bertahan, atau malah menyerah?