1.

55 2 1
                                    

Yang sudah berlalu biarlah berlalu. Lepaskan masalah yang pernah menimpamu di masa lampau.

🦋🦋🦋

Seorang perempuan sedang merenung dibalkon kamarnya sambil menikmati hembusan angin malam yang melewatinya

Perlahan-lahan air dari matanya jatuh membasahi pipinya. Ia mengingat kejadian pada sebulan lalu yang menimpanya.

"Alana, lo masih inget kejadian itu?" Ucap seorang yang bersuara berat dan serak

Cowok itu membawa Alana kedalam pelukannya yang hangat dan dalam. Alana terlihat cukup tenang saat berada dipelukan cowo itu.

"Hiks..hiks kenapa harus gua yang ngalamin hal itu, Gas? Kenapa harus guaa..hiks" Alana makin menangis sambil menepuk-nepuk dada Agastya

Agastya berusaha menenangkan dengan mencium pucuk kepalanya seraya mengelus-elus punggung perempuan yang mungil itu.

"Lo tenangin diri dulu ya, jangan terlalu dipikirin nanti takutnya lo sakit atau kenapa-napa" kata Agastya sambil menangkup wajah Alana dengan tangan kekarnya matanya menatap dalam manik istrinya itu.

Alana melepaskan pelukan Agastya "Dengan situasi dan kondisi yang udah kayak gini, lo minta gua untuk tenang?"

"Gua ngerti ko. Gua ngerti" dengan penuh kasih Agastya kembali membawa sang istri kedalam pelukannya.

..Flashback..

3 orang lali laki tengah asik meminum alkohol diclub yang sering mereka kunjungi

"Minum lagi lah bro, lo kenapa liatin gua gitu sih?" Agastya dalam keadaan mabuk berat mengambil satu botol alkohol lalu meneguknya

Baru beberapa tegukan Bara menarik paksa alkohol yang sedang diminum Agastya
"Woi sadar lo anjing! Jangan gini lah, Gas"

"Ga biasanya lo minum sebanyak ini. Udah tiga botol abis lo minum" tegur Bara

"Apa anjing? Lo bilang gua anjing? Kayaknya muka lo lebih mirip babi" kata Agas dengan mata yang sudah dipejamkan karna keadaan mabuk

"Ren, gimana nih Agas udah mabuk berat. Gamungkin kita bawa dia pulang kerumahnya"
Kata Bara

"Bawa aja ke hotel lo dulu, nanti biar Agas sementara tinggal di hotel lo sampai bener-bener sadar."

Bara mengangguk menyetujui Reno. Lebih baik Agastya dibawa ke hotel yang kebetulan tak jauh jaraknya dari club itu.

"Gas, kita balik aja dari pada lo malah makin menjadi jadi disini" Reno dan Bara mengangkat Agas dan merangkulnya keluar dari club

"Haha, muka lo pada kayak manusia brengsek" terus saja Agas melantur tak jelas karna sudah mabuk berat.

"Buset dah badan lo berat juga ya" ucap Reno yang tampak cukup kesulitan membawa Agas

¤¤

"Mba, saya Reno Adiraya yang tadi pagi chek in."

"Oh iya, silahkan" ucap pekerja resepsionis yang ada dihotel

"Ayo Gas-"

Reno mencari-cari keberadaan Agas, entah kemana orang dalam keadaan mabuk itu pergi. Matanya hanya menangkap seorang yang sedang menelpon.

"Woi Bar, si Agas mana" kata Reno dengan khawatir

"Bentar ya gua matiin dulu" Bara mematikan teleponnya seraya menengok nengok kesetiap arah

"Lah mana gua tau dari tadi gua lagi angkat telepon, kan elo yang sama dia tadi" kata Bara

"Kan gua bilang ke lo liat liatin dia anjir" kata Reno sambil mengacak acak rambutnya frustasi.

"Udah-udah mending lo cari ke lantai atas, gua kearah kamar kamar siapa tau ada orang yang ngeliat"
Reno mengangguk setuju lalu segera ia menaiki elevator.

¤

"C'mon, ini gue, Agas"
Agas berada didalam kamar hotel perempuan yang sedang tertidur.

Ia berjalan sempoyongan dengan pandangan yang tidak jelas
Akhirnya ia mendapati gadis itu.

Setelah mengingat kejadian itu Alana kembali masuk kedalam kamarnya
Ia berjalan kearah kasur lalu membaringkan badannya disana sambil menutup mukanya dengan bantal.

Agas hanya melihat Alana, ia tidak mengikutinya. Mungkin Alana butuh waktu untuk sendiri
Lebih baik ia juga menenangkan dirinya.

Agas mengeluarkan sebatang nikotin lalu menyesapnya setelah dibakar oleh pematik api.

Ya, bagi Agastya penenang dirinya dari dulu hanyalah sebatang nikotin. Ia selalu merokok disaat ada masalah atau mengingat masalah yang sudah terjadi.

🦋🦋🦋

Gimanaa?? Seruu? Kuyy lahh tanpa ba-bi-bu lanjut ajaaa..

Eitt...janlupp janlupp.. vomment yaaa.
Karna tidack ada tombol subscribe jadi pencet tombol vote dan komment.

Agastya The Good PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang