Happu Reading ✨
Pintu kaca besar aku buka menampilkan sebuah ruangan yang tampak seperti stadion dengan ice rink di tengahnya. Sisi ruangan sedikit gelap menyamarkan podiom dan hanya ada cahaya di tengah tengah lantai es. Aku menghembuskan nafas panjang, sudah sangat lama aku tidak menginjakkan kaki di tempat seperti ini.
Dengan semangat aku masuk dan mulai meletakan barang-barangku, tak banyak, hanya tas olahraga yang berisi handuk, leging dan jaket sport yang pas di tubuh, beberapa obat p3k untuk jaga jaga, botol minun dan yang paling penting sepatu ice skate berwarna putih miliku, lebih tepatnya sih milik Ellia.
Aku sangat bersemangat sore ini, aku benar benar sudah tidak sabar untuk berseluncur di tengah tengah lantai es itu, tapi tahan aku harus bersabar sebentar. Aku keluarkan baju latihanku dan masuk ke ruang ganti, segera mengganti pakaian dan langsung keluar. Tak lupa aku melakukan pemanasan selama 10 menit lalu di lanjut dengan beberapa gerakan pelenturan badan untuk memastikan badanku sudah cukup lentur untuk ku lipat lipat di atas es. Tak perlu khawatir, aku sudah melakukan pelenturan selama beberapa hari ke belakang hingga aku cukup siap untuk hari ini.
Setelah dirasa cukup aku mulai memakai sepatu ice skate ku dan langsung menginjakkan kaki di atas es yang dingin. Tanpa menggunakan perkiraan aku langsung menggerakan kakiku lalu berseluncur dengan bebas tak tentu arah. Aku merentangkan tanganku dan menutup mata, menikmati setiap tubrukan angin di kulitku.
Semua ini mengingatkanku pada masalalu, ingatan ingatan diriku dengan ice skating yang sedikit tercampur dengan ingatan Ellia. Kami berdua sama sama sangat menyukai es, hmmm mungkin kah itu alasan Ellia menyukai Ardio? Tapi tidak denganku, aku suka sesuatu yang hangat, seperti mas Grayyan hihih.
"Ell hati hati! "
Suara seseorang menyadarkan lamunanku, aku menoleh melihat tubuh seorang pria yang dengan perlahan menghampiriku. Haha karena terlalu asik dengan es, aku sampai lupa ada Grayyan disini, bagaimana aku bisa benar benar melupakannya? Aku berseluncur mendekati Grayyan, bisa ku lihat wajahnya menampilkan kekhawatiran. Padahal harusnya dia tak perlu khawatir karena aku tumbuh dengan es, haha sangat lucu melihat wajahnya.
Aku berseluncur dengan cepat lalu berputar mengelilingi Grayyan. Pria itu melipat kedua tangannya di dada sambil memperhatikanku. Haha sepertinya dia akan marah.
"Ellia, aku tau kamu jago main ice skating. Tapi plis hati hati bisa kan? Kamu baru main lagi loh " ucapnya tampak khawatir.
Aku hanya terkekeh geli mendengarnya tanpa menuruti keinginannya. Ayolah aku sedang sangat senang saat ini, sudah sangat lama aku tidak berseluncur bebas seperti ini hahahah.
"Sini Grayy seru tauuu!" seruku.
Grayyan tampaknya tak menghiraukanku dan tetap dengan posenya, ekspresi marah pun kini tercetak di wajahnya.
"Ell... " Suara Grayyan rendah seperti memperingati.
Baiklah baiklah aku akan berhenti. Aku meluncur dengan lebih pelan mendekati Grayyan. Benar benar, pria itu sudah menatapku dengan garang. Aku hanya bisa menyengir saat tepat berada di hadapannya. "Heheh maaf. Abisnya aku udah lama gak main Ice skating" ucapku. Sambil menampilkan pupy eyes ku yang mematikan
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You Let Me Go? END [TERBIT]
Teen FictionPart masih lengkap!! Dellia adalah seorang mahasiswi tingkat akhir yang baru saja menyelesaikan tugas skripsinya. Namun sayang nyawa gadis tersebut berakhir karena kehabisan uang dan kelaparan. Semua uangnya habis ia dedikasikan untuk panti asuhan...