Happy reading, please help with criticism and suggestions 🙏🏻
Jam menunjukkan pukul 23.00 WIB, namun itu bukanlah masalah bagi seorang gadis remaja yang saat ini masih sibuk berkutat di dapur sambil bersenandung kecil.
Gadis itu terlihat sangat lihai memotong dan mencampurkan bumbu-bumbu dapur sehingga membuat rumah yang tidak terlalu besar itu dipenuhi harum masakannya.
Gadis itu bernama Celia Raquela.D.
Ia memasak berbagai macam jenis masakan pesanan tetangganya yang akan mengadakan acara syukuran,tidak heran jika Lia sering memasak untuk acara tetangganya karena memang masakan Lia sangat enak dan ia juga membuka catering demi memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri selain membuka bisnis catering,Lia juga bekerja part time di sebuah kafe yang terletak cukup jauh dari rumahnya.
Namun jarak bukanlah masalah untuk mematahkan semangatnya, walaupun usianya masih tergolong remaja namun Lia sudah mengerti dengan kerasnya dunia, apalagi dirinya hanya hidup sendiri setelah kepergian sang nenek 5 bulan yang lalu.
Lia Sendiri tidak tau dimana kedua orang tuanya, sebelum sang nenek meninggal lia pernah bertanya siapa orang tuanya namun nenek nya selalu berubah menjadi dingin dan memberikan jawaban yang sama
"Lia sayang,aku tidak mengetahui dimana mereka berada, mungkin mereka sudah tidak ada!"
Dan setelah itu Lia tidak pernah bertanya lagi soal orang tuanya kepada neneknya hingga ia meninggal dan menyisakan kerinduan besar di hati Lia karena kehilangan orang satu satunya yang telah membesarkan nya dan memberinya kasih sayang.
Sebelum neneknya meninggal, neneknya pernah memberinya sebuah liontin yang begitu khas bahkan terdapat ukiran namanya di buah kalung itu,Lia Sendiri bingung sejak kapan neneknya membeli kalung itu namun neneknya hanya mengatakan ia harus menjaga kalung itu dengan baik dan terus memakainya jika ingin mencari orang tuanya.
Ting!!!
Bunyi oven yang menandakan jika kue yang di panggang sudah matang membuat Lia segera berbalik badan dan perlahan mengeluarkan seloyang brownies coklat dari dalam oven tersebut,Lia Sendiri Tampak puas melihat brownies buatannya yang tampak lezat itu. Dengan hati hati Lia mengeluarkan brownies nya dari dalam loyang dan membiarkannya dingin terlebih dahulu sebelum di potong untuk di bungkus sebagai dessert dari catering nya.
Lia melirik jam dan tersadar jika jam sudah menunjukkan pukul 01.15 WIB, segera Lia membereskan semua peralatan memasaknya dan mencucinya terlebih dahulu sebelum mengistirahatkan tubuhnya untuk bekerja Besok siang. Beruntung yang sekarang sedang libur sekolah jadi membuat Lia sedikit tenang jika ia tidur terlalu larut.
Namun,saat dirinya berbaring di kasur Lia tidak bisa memejamkan matanya sendiri, pikirannya terus melayang memikirkan nasibnya yang begitu menyedihkan baginya. Lia merasa Tuhan tidak adil terhadap dirinya, dia sudah tidak memliki siapa pun di dunia ini selain neneknya namun kenapa Tuhan masih mengambil neneknya bukan dirinya.
Lia yang tadinya berniat tidur perlahan matanya memanas dan bibir mungilnya mulai mengeluarkan isakan kecil yang membuat orang yang mendengarnya akan merasa iba karena tangisan yang begitu memilukan ini.
Hikss.... Hikssss......
"Kenapa hidup Lia ga pernah bahagia hikss... Apa Lia memang ga pantes buat bahagia hiksss...."
" Hikss.... Lia cuma pengen tau siapa orang tua Lia,kenapa mereka tega membuang Lia hiksss.... Mama, papa dimanapun kalian sekarang Lia cuma mau bilang hiksss... Lia kangen mama sama papa hikss... Lia pengen ketemu kalian hikss....."
Lia terus menangis dan tanpa sadar dia tertidur karena kelelahan menangis meratapi nasib malangnya yang selalu menjadi bullyan teman teman disekolah nya karena hidup sebatang kara tanpa orang tua maupun kerabat. Bahkan ia harus bekerja sendiri demi melanjutkan hidupnya.
Lia Sendiri pernah berniat bunuh diri karena tekanan yang begitu besar di hidup nya,dengan cara mengantung dirinya di kamarnya sendiri namun semuanya gagal karena ia mengingat pesan neneknya yang memintanya untuk tetap hidup apapun yang terjadi dan harus percaya jika suata hari nanti ia akan mendapat kebahagiaan yang sesungguhnya bersama keluarganya. Mendengar kata keluarga Lia sebenarnya ingin mendapatkan kasih sayang dari keluarga namun dia sampai saat ini tidak tau siapa keluarganya dan dimana mereka berada.
Walau sempat putus asa Lia tersadar jika mati bukan solusi dari masalahnya sehingga dia berubah menjadi gadis kuat seperti sekarang ini, Lia Sendiri memiliki IQ yang begitu tinggi hingga dia mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan sekolah di International High School Dirgantara . Sekolah impian semua kalangan remaja,sekolah elit dengan fasilitas yang memadai tentu saja semua yang bersekolah disana adalah mereka yang tergolong dari keluarga konglomerat yang mampu membayar berapapun agar putra putrinya dapat bersekolah disana.
Namun bersekolah disana bukan lah hal mudah bagi Lia,karena status yang hanya rakyat kecil membuat nya selalu direndahkan bahkan tak jarang ia selalu di bully oleh kakak kelas bahkan adik kelasnya karena dia yang hanya murid beasiswa,Lia bahkan tidak berani melaporkan semua yang terjadi kepada guru guru disana karena jika ia melakukannya maka sudah pasti sang pembully akan membuat beasiswa nya dicabut dan Lia tidak mau jika sampai hal itu terjadi .
Ia berfikir ini adalah tahun terakhirnya bersekolah disana dan tidak lama lagi ia akan terbebas dari semua siksaan itu,jadi ia akan terus mencoba bertahan semampunya sampai semuanya berakhir.
........
Lia terbangun dari tidurnya karena hp nya yang terus berbunyi, melihat nama " Bu indah" tertera membuatnya tersadar dan segera melirik jam dinding, matanya membelalak kaget melihat jam sudah menunjukkan pukul setengah 8, segera Lia mengangkat telfonnya dan mendengar lawan bicaranya berbicara diseberang sana.
"Halo Bu, selamat pagi maaf Lia baru bangun "
"......."
"Baik Bu,Lia segera anter pesanan nya kerumah"
"......"
"Pagi Bu"
Telfon ditutup dan Lia menghela nafas berat tanpa basah basih segera memasuki kamar mandi untuk membersihkan dirinya dan bersiap siap mengantarkan catering nya kerumah Bu indah yang hanya selisih 2 gang saja dari rumahnya, untungnya Lia sudah menyiapkan semuanya dari malam sehingga hari ini ia tinggal berangkat untuk mengantar semua pesanan.
Lia berangkat tanpa sarapan terlebih dahulu sehingga membuat dirinya merasa sedikit lapar mengingat jam sudah menunjukkan pukul 9. Namun Lia harus menyelesaikan pekerjaannya terlebih dahulu agar tidak mendapat komplain dari costumer nya.
Lia sampai dirumah Bu indah yang sudah terpasang tenda dan segera membawa kotak kotak berisi makanan itu masuk untuk menemui Bu indah.
" Maaf Bu,Lia kesiangan tadi jadi telat dari yang kemarin di janjikan" ucap Lia dengan nada menyesal saat bertemu bu indah.
"Gpp nak Lia,ibu paham kok kamu kerjain semuanya sendiri jadi ibu maklum dengan keterlambatan Kamu" jawab Bu Lia sambil tersenyum lembut membuat hati Lia sedikit tenang.
" Ini nak uangnya,sudah lunas semua ya" ucap Bu indah sambil memberikan 8 lembar uang berwarna merah.
" Terimakasih Bu" lia menerima uang tersebut namun dahinya berkerut saat menghitung uang nya dan merasa uang dari Bu indah kelebihan. Bu indah yang menyadari itu kembali tersenyum sambil berkata "itu uang jajan buat kamu nak,ambil aja ".
Baru saja Lia ingin menjawab tiba tiba anak Bu indah menangis dan membuat Bu indah buru buru masuk ke dalam rumah meninggalkan Lia yang terdiam namun segera tersadar dan berpamitan pulang kepada Bu indah yang sedang mengendong anak nya.
Lia mengendarai motornya menuju kerumahnya namun sebelum itu dia mampir ke tukang bubur langganan nya untuk membeli sarapan karena perutnya benar benar kelaparan. Walau tubuh Lia terlihat mungil namun porsi makannya cukup banyak sehingga orang orang merasa heran saat lia memesan dua porsi bubur ayam sedangkan dirinya hanya Sendirian,Lia tidak peduli dengan tatapan itu dia mulai melahap makanannya dengan khidmat.
Selesai dengan sarapan nya Lia membawa motor nya kepasar untuk membeli bahan makanan,namun saat perlahan pulang Lia mendapat kesialan di pagi ini sebuah mobil mewah menabrak motor hingga Lia terjatuh dan meringis karena tertimpa motornya.
"Awww...... Shhhh sakit..." Liat meringis merasakan peri di lututnya,tak lama sang pemilik mobil keluar membuat Lia menelan ludahnya kasar mengetahui siapa orang yang menabraknya.
"Di...diaa.."
KAMU SEDANG MEMBACA
should i die?
Teen FictionCelia, gadis lugu dengan berbagai penderitaan hidupnya. Ia hidup seorang diri dirumah peninggalan neneknya dan tidak mengetahui dimana keberadaan kedua orang tuanya , bermodalkan otak cerdasnya Lia berhasil mendapat beasiswa menuntut ilmu di interna...