Seorang pria tengah sibuk berkutat membaca tumpukan berkas diatas meja kerjanya saat seseorang mengetuk lalu membuka pintu ruangan.
Pria jangkung itu dengan tenang melapor "Pak, ada pacar anda yang datang ingin bertemu. "
Cakra terkesiap mendengar laporan Juna dan langsung bangkit dari duduknya. "Imel? Imel datang kemari?" Pria itu bertanya pada Juna memastikan. Sekretarisnya mengangguk singkat lalu membuka pintu dibalik tubuhnya, menampilkan Imelda yang masuk ke dalam ruang kerja pacarnya. Cakra langsung menghampiri gadis itu dengan raut cemas yang tak dapat disembunyikan.
"Kenapa tiba-tiba kemari, Yang? Kamu juga ga ngabarin? "
Imel hanya diam menatap Cakra lalu menyungging senyum tipis. "Cuma mau kasih surprise aja... Sama, kalau ku ingat-ingat selama jadi pacar kamu aku belum pernah sekalipun mampir ke kantor kamu."
"Ah, benar juga yah, aku belum pernah ajak kamu kemari. Maaf yah..." Pria itu tersenyum menyesali kelupaannya lalu menatap Imel lembut. "Tapi, yang... Tempat ini bukan tempat aman buat kamu, aku cuma cemas kalau... " Cakra menyadari pintu ruangan yang masih terbuka langsung memberi kode pada Juna untuk menutupnya, pria itu langsung menutup pintu dan keluar ruangan menyisakan Imel dan Cakra hanya berdua.
"Banyak mata-mata mama aku disini, aku taku-"
"Semenakutkan itu Mama bagi kamu? Bukan yang kamu takutkan, adalah musuh bisnis yang terus meneror kita akhir-akhir ini? "
"Mel, kamu tau dari mana? Maaf aku belum jelasin semuanya ke kamu. Tentang teror kotak itu... Pasti mengejutkan kamu yah? Aku minta maaf karena udah kecolongan. Tapi aku janji akan menangkap dan beri sialan itu pelajaran yang setimpal. "
Imel menggeleng kecut. Ia malah melangkah ke arah dinding kaca, dari sana ia dapat menyaksikan bentangan kota Jakarta dengan leluasa.
"Jadi... Ternyata selama ini kamu udah tau tentang teror yang aku terima? "
Cakra mengangguk dan berdiri di belakang tubuh Imel. "Iya."
"Kenapa kamu ga kasih penjelasan apapun sampai detik ini? Apa... Ada kenyataan yang ga boleh aku ketahui? Kamu kira aku tak merasa... Jika kamu menyembunyikan banyak hal dariku selama ini, Cak? "
"Tentu semua orang punya rahasia masing-masing 'kan, Mel? Dan aku kenal kamu, kamu bukan tipe orang kepo dengan hal-hal remeh seperti itu. "
Imel membalik tubuhnya menatap Cakra. "Rahasia yang remeh yah? Hmm, begitu ternyata... "
"... Lantas... Apa hubungan kita juga, seremeh itu dalam hidup kamu? "
Cakra mengernyit bingung. "Hah? Kenapa tiba-tiba bahas hubungan kita? "
"Hubungan dengan banyak rahasia, kamu... yang ternyata sudah memiliki tunangan dibelakang ku, pekerjaan kamu yang mengundang banyak musuh, serta siapa sebenarnya seorang Sebastian Cakra Adhiathama yang sesungguhnya... Aku mulai ingin tahu, Cak. Aku penasaran! Keuntungan apa yang kamu dapat dari berhubungan dengan gadis biasa seperti ku? Disaat kamu, Kamu punya dunia dan kehidupan yang berbeda, yang tak pernah terbayang olehku... Kekayaan dan bahaya yang selalu mengincar kamu... Disebabkan oleh apa, Cak? Mengapa aku tak tahu apapun? Mengapa sulit buat kamu membaginya? Sungguh, aku pacar kamu? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Blue Sky : JOVAN
RomanceCakra, Seorang pria berpemikiran dewasa dan Romantis namun kadang terlalu overprotektif. Menikah dengan Cakra bagai sebuah cita-cita bagi Imel, namun apa mau di kata saat sebuah prahara tak terduga menimpa dan buatnya harus terpaksa menikah dengan...