•••
Ara berjalan dengan santai melewati koridor yang sudah penuh siswa karena memang jam masuk kelas akan berbunyi sebentar lagi'XI-MIPA4'
Ara memasuki kelas yang berlabel XI MIPA4, kelas raga Ara dulu, dia mengetahui itu kemarin malam dan bayang bayang bagaimana reaksi teman kelas nya terhadap ara juga di perlihatkan
Brakkk
'MONYETT!'
'ANJING TOLOL!'
'BANGSAT MIMPER'
'ASTAGHFIRUALLAH'
Sekali tendangan yang di layangkan oleh Ara mampu membuat penghuni kelas melontarkan kata kata mutiara mereka, ara sang pelaku tak memperdulikan itu dia melenggang ke arah bangku sudut belakang tanpa memerdulikan pandangan seisi kelas padanya
Seisi kelas yang menatap ara dibuat heran dengan tempat yang ia duduki, hingga salah satu dari mereka menegur ara
"Ra.. itu tempat duduk si Ransen ngapain lo disitu?" ucap salah satu cowok menatap ara heran
"Ransen?" Ara mengkerutkan kening nya lalu tak lama ia mengangguk anggukkan kepala nya
"Suruh di bangku gue, gue disini"
Setelah mengatakan itu Ara memakai headphone nya lalu menelungkupkan kepala nya ke atas meja ia memejamkan mata memilih tidur karena memang tadi malam ia tak cukup tidur karena memikirkan banyak hal
Cowok yang tadi menegur ara mengangguk mengerti lalu melanjutkan aktivitas nya
-
-
-
-Tuk
Lemparan penghapus papan mengenai kepala seorang gadis yang sedang terlelap di meja
Namun lemparan itu tak membangunkan sang empu dari tidur nyenyak nya
Guru yang melemparkan penghapus itupun merasa tak ada reaksi menghampiri meja tempat gadis tersebut
Pletak
"Shhh"
Suara ringisan keluar dari mulut gadis itu, menatap sang pelaku yang berani menyentil kening nya
Setelah menyadari siapa pelaku tersebut mata nya membola hal itu semakin mendapat pelototan tajam dari sang pelaku
"keluar!! berdiri di lapangan sampai pelajaran saya selesai!"
Ya disinilah Ara sekarang di lapangan sekolah berdiri memberi hormat dengan terik matahari yang menusuk kulit nya
'baru juga perdana udah di hukum, sial banget gue'
ara tak henti henti nya menggerutu karena kesal, bisa bisa nya tak ada seorang pun yang membangunkan nya padahal jam pelajaran telah di mulai ah mungkin mereka tak berani - pikirnya
Gerutuan itu dapat di dengar seorang lelaki yang juga berada di posisi yang sama tapi beda nya dia mendapat hukuman karena terlambat dan juga sama sama perdana karena siswa baru
Laki laki itu menatap ara yang dari tadi menggerutu sesekali menendang nendang angin kosong di depan nya
'lucu'
Ara yang mendapat tatapan dari samping nya menoleh dan menaikkan satu alis nya menatap laki laki itu
"ngapa lo natap natap gue? suka?"
ucapan narsis Ara di balas wajah tak percaya dari laki laki itu, lalu memandang Ara dengan kening yang mengkerut
"pede banget lo ogah banget gue suka sama margasatwa kek lo ngoceh mulu kek monyet"
laki laki itu menggelengkan kepala nya ia menghapus pikiran bahwa gadis di depan nya ini lucu 'nyesel gue'
Ara yang di katain monyet melotot tak terima cantik cantik gini di katain monyet dan apa tadi katanya? ogah suka sama gadis cantik kek dia? heyy kalapun dia nembak orang gada yang bakal nolak! pasti!
"MONYET?!"
"BUTA MATA LO?! cantik gini di katain monyet katarak kali mata lo periksa gih ngeri gue" Ara mengedikkan bahu nya ngeri menatap tajam laki laki di depan nya
Laki laki itu melotot tajam ke arah ara tak terima di katain buta dan katarak helooo mata nya sehat tapi tak mau menambah masalah dia mengelus dada nya sabar
"Sabar untung gue baik kalo ga gue jadiin pergedel tu cewe" gumam nya mengelus dada
tapi siapa sangka gumaman itu masih dapat di dengar Ara, dengan langkah lebar ia menghampiri laki laki itu yang berjarak 2 meter dari dirinya
Dengan perasaan kesal dia menarik rambut laki laki itu dengan kuat hingga membuat laki laki itu terjengkang
"ADUH DUH ANJING NGAPAIN LO" teriak nya mencoba melepaskan tarikan itu
"LO BILANG MAU JADIIN GUE PERGEDEL HUH?!!"
"GUE DULUAN YANG JADIIN LO LUMPIA!!"
"ANJING SETAN RAMBUT GUE!"
Laki laki itupun tak mau kalah dengan cepat dia membalas menarik rambut ara yang terikat hal itu membuat ara melotot - rambut gue.
"ANJ-ING RAMBUT GUE LEPASIN TOLOL!!" teriak ara tapi tangan nya masih tak mau melepas rambut laki laki itu
"HAHA- RASAIN ENAK KAN MAMAM"
"SIAL BOTAK-"
"BOTAK ANJING RAMBUT GUE!!"
dan terjadilah aksi jambak jambakan di tengah lapangan yang terik mereka tak sadar suara yang di perbuat mereka mampu mengambil perhatian dari penghuni kelas yang berada dekat dengan lapangan tak ayal juga siswa maupun guru melihat aksi jambak jambakan itu
hingga suara bass membuat aksi mereka terhenti tapi tak melepaskan tangan mereka yang masih tersangkut di rambut lawan nya
"KALIAN BERDUA BERHENTI!!"
Datang lah seorang pria paruh baya yang memiliki kumis dan rambut tengah yang botak seperti ilmuan yang stress dengan penelitian nya- guru BK pak Manto
"kalian berdua masih di hukum kenapa malah berantem?!" garang nya melotot kearah dua sejoli di depan nya
"itu tangan nya di lepas masih mau jambak jambakan?!" Ucap nya yang melihat tangan yang siap kembali menarik rambut korban nya
"Lo lepasin duluan!!" ucap laki laki itu menatap tajam ara
"nggak!! enak aja lo yang lepasin!!" Jawab ara tak mau kalah
"KALIAN BERDUA LEPASIN!!" teriak pak manto
Hal itu mampu membuat Ara dan laki laki itu berbarengan melepaskan tangan mereka dari rambut korban nya
"ikut saya keruang BK!" ucap nya tegas setelah itu pergi kearah ruang BK di ikuti Ara dan Laki laki tadi mengekor di belakang
-
-
-
-setelah beragam jenis nasihat dan ocehan yang di berikan pak manto akhirnya Ara pun bebas dari rasa kuping nya yang panas
Disinilah dia sekarang berada di kantin dengan semangkuk bakso di depan nya yang siap untuk di santap
Memang selepas keluar dari BK bel tanda istirahat akan berbunyi dan itu tentu saja membuat ara yang memang sudah keroncongan langsung ngacir ke kantin
Dengan lahap Ara memakan bakso dengan sesekali menyeruput Es lemon tea nya, para siswa juga sudah banyak yang menerobos masuk ke kantin untuk mengisi perut mereka
Tiba tiba suasana kantin berubah ricuh, ara yang penasaran menoleh untuk melihat ahh ternyata pentolan sekolah memasuki kantin pantas saja siswi siswi pada kesetanan siapa lagi kalau bukan Arka dkk
Ara tak peduli akan hal itu ia lebih memilih menyantap makanan nya hingga
Brakk
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl "Al" |Transmigration
Teen FictionAlena To Alara, kedua perempuan asing yang tidak mengenal sama sekali di pertemukan dengan takdir yang membuat jalan hidup mereka menjadi berubah, tidak bukan keduanya melainkan hanya 'Alena Alaora Marvis' Seorang ibu hamil yang baru saja melakukan...