Tambahan

36 4 10
                                    

Assalamualaikum gaess.
Bagaimana cerita Garnet? Seru? Serem? Atau mehh? Tulis pendapatmu di komentar gaess.

Btw di sini aku mau cerita sedikit tentang pembuatan cerita Garnet ini.

Awalnya project ini diinisiasi oleh para penulis di komunitas Writer Warriors, dan aku menerima untuk menulis Garnet. Setelah aku liat, ternyata menurut kepercayaan yg ada di masyarakat Garnet itu berhubungan sama hal-hal ghaib. Akhirnya kepikiran "bikin horor aja kali ya... "

Referensi

Jujur saja ini pertama kali aku nulis novel horor, jadi pasti masih banyak kurangnya.

Untuk referensi yang aku pakai di novel ini, aku mencoba meniru suasana dalam satu film dan satu drama. Film yang kumaksud adalah Qodrat yg di bintangi oleh Om Vino G. Bastian. Gila sih itu film. Keren banget! Jadi antara horor, action, digabung jadi satu.

Terus drama yang aku maksud adalah Yu Yu Hakusho yang Live Action. Hmmm kalo ini aku lebih inspirasi villainnya sih.

Nah, di dalam novel ini ada praktek Ruqyah, ini aku riset dari pengalaman pribadi dan juga video-video ruqyah dari beberapa ustadz yang terkenal. Namun, karena kurangnya ilmu, aku tulis sedikit doang bagian ayatnya. Aku gak berani spill ayat-ayat suci itu secara langsung. Takut salah akunya. Semoga aja kalo salah dimaafkan dan semoga bisa menjadi pahala kalo benar. Aamiin

Nulis Bar-Bar

Percaya gak lu, ini aku nulis gak pake mikir nama tokoh? 🤣

Beneran, aku gak mikirin sama sekali. Sekitar 90% nama tokohnya adalah nama teman-teman ku. Ha ha ha...

Bahkan nama profesor di awal itu pakai namaku sendiri. Tapi aku gak botak ya gaess! Awas loh ngatain aku botak! Ku sunat kau sampai habis klao ngatain 😑

Kalo nama MC, aku pakai rumus penamaan yang ada di sekitar. Jadi waktu itu aku iseng nonton anime mamang Jotaro Kujo. Terus aku liat ada tokoh namanya Abdul. Tapi, aku ngerasa ada yang kurang, jadi aku bikin MC dengan rumus yang lengkap.
Muhammed Avdol [Malik]. Jadi penamaan orang yang memiliki kata Abdul di belakangnya diberikan salah satu dari asmaul husna. Karena Abdul sendiri punya makna "hamba", lebih baik di belakangnya dikasih nama-nama Allah juga kan?

Ke bar-bar-an berikutnya adalah aku mencoba menulis dengan tanpa konsep yang jelas. Beberapa hal penting di menulis malah ku lewatkan. Bukan karena sok jago, tapi emang gak paham sama sekali.

Aku tidak bikin premis
Tidak bikin tokoh dan penokohan
Tidak bikin alur
Tidak bikin outline

Ngaco gak tuh?

Ya, tentu ini sangat beresiko karena hal-hal dasar di atas seharusnya ada agar penulisan menjadi rapi dan terstruktur. Sayangnya rasa "malas" ku gak pengin ribet mikirin itu. Maka dari itu aku pakai nama-nama temen dan kalo bisa aku pakai sifat mereka juga nyehehehe (penokohan selesai deh). Lalu untuk alur aku cuma bayangin kejadian besar, lalu coba build up menuju ke alur itu. Alur dan outline dengan sendirinya terbentuk tanpa aku perlu nulis. Karena itulah aku bisa menyelesaikan Garnet dalam 10 hari. Aku ngetik dari tanggal 1 sampai tanggal 9,tanggal 10 libur ngetik, tanggal 11 ngetik bab yang perlu perbaikan.

Coba bayangkan kalo ada outline, pasti lebih cepet dan lebih rapi lagi, 'kan? Emang malas aja aku ini ha ha ha...

Isekai

Nah konsep isekai yang ada di novel ini ku buat sebagai multiverse. Kenapa begitu? Sekali lagi karena jumlah kata yang sedikit. Tentu saja ini akan jadi lebih sederhana karena pembaca pasti langsung familiar tanpa perlu dijelasin di dunia fantasi ada ini itu. Wkakakakak keliatan banget kan otak simpel ku ini.

Penutup

Overall nulis Garnet sebuah pengalaman pertama menulis novel horor, meskipun gak serem menurutku. Kalo bisa di bilang gagal atau berhasil ya aku kurang tahu sih, semoga aja berhasil membuat rasa ngeri.

Aku juga berharap akan banyak insight yang didapatkan oleh pembaca dr tulisanku yg masih blm bagus ini. Kan jadi amal jariyah kalo kamu bisa belajar sediki-sedikit dari sini eheheheheh😁

Demikian saja, semoga aja kamu semua sehat selalu dan dalam lindungan Allah.

Wassalamualaikum wr. wb!

T Knows The Horror [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang