36. Positif atau Negatif

1.1K 34 2
                                    

Berbulan-bulan sudah berlalu, Claudia sudah tidak canggung lagi ke Hasan, dan hubungan mereka semakin dekat. Hampir setiap minggu mereka melakukan kegiatan panas seperti malam itu di kosan Hasan.

Tapi selama seminggu belakangan ini mereka tidak berinteraksi dengan intens karena mereka sama-sama sibuk bahkan sangking sibuknya Hasan tidak sempat mengantar jemput Claudia seperti biasanya. Hasan sering sekali pergi keluar kota belakangan ini.

Claudia tidak masalah akan hal itu karena walaupun mereka sekarang jadi jarang bertemu mereka rutin memberi kabar. Dan selalu menyempatkan diri untuk bertemu walaupun sebentar.

Pagi ini seharusnya berjalan seperti biasa tapi kali ini berbeda karena Claudia merasa pusing dan sedikit mual. Hal itu membuat Clauida menjadi takut sendiri, dia mulai mengingat bahwa bulan ini dia belum datang bulan hal itu membuat Claudia sangat takut. Dia ingin memeriksakan kesehatannya saat ini tapi dia takut. Claudia takut memberitahu tentang keluhan ini kepada Hasan, Hasan saat ini sedang berada di luar kota.

Pikiran Claudia sudah kemana-mana, Clauida tidak bisa membayangkan jika dirinya hamil dan bagaimana nanti ekpresi Hasan dan keluarganya saat mengetahui hal ini.

Claudia mencoba untuk berpikir positif bahwa rasa mual dan pusingnya saat ini hanya masuk angin bukan hamil. Untuk sedikit mengalihkan perasaannya yang tidak menentu Clauida tetap memaksakan untuk pergi bekerja dia tidak mau diam dikosan dan semakin cemas.

Claudia mencoba tenang, malam ini Hasan pulang dan dia akan memberanikan dirinya untuk membicarakan tentang kecemasannya pada Hasan.

Rasa pusing dan mual Claudia selama kerja sudah lumayan tidak separah pagi tapi Claudia masih merasa tubuhnya lemas.

***

Sore Claudia berdiri di depan tempat kerjanya menunggu jemputan Hasan. Saat ini Claudia sangat gugup, dia bingung harus membicarakan kecemasan pada Hasan seperti apa.

Saat sudah melihat mobil Hasan, behenti tidak jauh dari Clauida. Kemudian Claudia langsung masuk kedalam mobil itu.

Didalam mobil Clauida melihat Hasan yang masih, menggenakan setelah kerjanya. Tapi penampilannya sudah tidak rapih lagi beberpa kancing kemejanya dilepas dan wajahnya terlihat sangat lelah.

"Kamu baru pulang kerja langsung ke sini?"

"Iya. Hari ini cape banget, kita langsung ke kosan ya. Pesen makan dari sana aja" Melihat keadaan Hasan yang terlihat kelelahan, seperti ini membuat Claudia menjadi ragu untuk menceritakan tentang kecemasannya. Lagi pula rasa pusing dan mualnya sudah tidak terasa, hanya lemas saja.

"Iya. Kamu semalam pulang jam berapa dari Surabaya nya?"

"Pas aku kirim kamu pesan itu aku baru sampe udah itu tidur karena besok paginya aku harus kerja lagi buat ngelaporin proses pembangunan disana dan baru beres tadi."

"Kamu pasti cape banget ya." Claudia jadi membayangkan secape apa Hasan saat ini.

"Ya gitulah. Capenya gak seberapa tapi aku kangen sama kamu."

"Kamu bisa-bisanya gombal. Udah nanti pesen makan apa? Atau mau beli dijalan nanti makannya dirumah."

"Makan sete boleh juga tuh."

"Yaudah kita beli sate aja."

"Oke."

****

Saat ini Claudia sedang berada di kamar mandi kamar Hasan untuk mandi dan ganti baju karena dia juga masih menggunakan baju kerja tadi. Sedangkan Hasan menggunakan kamar mandi luar.

Claudia cukup lama menatap dirinya di depan cermin dia takut jika dirinya benar-benar hamil, walaupun biasa jadi keluhannya tadi pagi karena masuk angin soalnya dia pulang kerja cukup malam. Tapi yang Claudia pikirkan adalah dirinya yang telat datang bulan, Claudia takut dan mencoba mengingat apakah selama ini mereka pernah lupa memakai pengaman tapi Sejauh ini Claudia merasa Hasan selalu memakai pengaman atau apakah dia memang lupa dan tidak sadar atau memang pengaman itu bocor.

Belum Usai (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang