Pagi hari yang cerah tampak menyelimuti diri seorang Salma, bagaimana tidak pagi ini ia akan pergi ke kampus bersama dengan pujaan hatinya.
Tampak Salma kini sedang bersiap dan merapikan diri didepan cermin yang ada dikamarnya, dan tak lupa Salma pun memulas pipinya dengan sedikit blush on agar tampak segar untuk dipandang dengan di padu lips berwarna pink smooth yang membuat bibirnya tampak begitu fresh.
Melihat jam telah menunjukkan pukul 7 pagi membuat Salma langsung meraih totebag nya dan keluar dari kamarnya untuk sarapan pagi terlebih dahulu sebelum ia berangkat bersama kekasihnya.
"Selamat pagi semuanya." Sapa Salma dengan ceria setibanya ia berada ruang makan kediamannya, dimana disana telah ada kedua orang tuanya yang tengah bersiap sarapan pagi.
"Pagi sayangnya Mama, semalam kemana aja, kok enggak pulang-pulang? Mama sampai khawatir loh." Ujar Bu Lisa
"Biasalah Ma anak muda, nongkrong dulu, maaf ya udah buat Mama khawatir." Ujar Salma
"Lain kali jangan begitu ya sayang." Ucap Bu Lisa
"Iya Ma."
"Yaudah sarapan dulu sayang." Ucap Bu Lisa yang di angguki oleh Salma.
Salma pun langsung mengambil sedikit nasi dan lauk yang sudah tersedia lalu memulai sarapan paginya dengan lahap.
Hingga disela-sela makannya Salma menatap sang Papa sejenak untuk meminta izin membuka obrolan terkait hasil berbincang dengan Papanya semalam.
"Pa." Panggil Salma dengan lirih yang membuat Pak Farid mengangguk pertanda memperbolehkan Salma membuka pembicaraan.
Mendapat izin dari sang Papa membuat Salma meletakkan sendok dan garpu sebagai tanda mengakhiri kegiatan sarapan paginya.
"Ma, Salma mau tanya sesuatu sama Mama boleh." Tanya Salma
"Boleh dong sayang, tanya apa?" Jawab Bu Lis
"Menurut Mama kalau Salma mulai buka hati lagi untuk cowok lain gimana?" Tanya Salma
Iya, semalam sembari menemani sang Papa menikmati secangkir kopi, Salma menceritakan semua yang sedang ia rasakan termasuk soal perasaan jatuh cintanya pada Rony yang membuatnya langsung menjalin hubungan dengan Rony pasca berhasil lepas dari Diman.
Tak hanya itu, Salma juga mengungkapkan tentang Rony dengan apa adanya termasuk tentang Rony yang seorang anak yatim dan bukan dari keluarga terpandang seperti keluarganya.
Respon Papanya yang sangat welcome dengan apa yang Salma tuturkan tentu saja membuat Salma begitu senang, hanya saja Papanya itu berpesan bahwa untuk lebih berhati-hati dalam memilih pasangan selain dari latar belakang keluarga, ada sifat dan sikap yang tentu harus juga diperhatikan, lalu Papanya juga mengatakan padanya soal restu orang tua adalah diatas segalanya membuat sang Papa meminta Salma untuk perlahan-lahan membahas soal hubungannya dengan sang Mama dimana Mama nya adalah orang yang bisa dikatakan cukup sulit untuk memberikan restu kala Salma berhubungan dengan siapapun terlebih setelah kejadian bersama Diman tentu sang Mama akan sangat teramat selektif dalam memilih pasangan untuk Salma.
"Iya Mama sih tentu enggak papa, justru itu hal yang baik, karena Mama cukup takut kamu merasakan trauma dengan sebuah hubungan, tapi Mama lihat dengan pertanyaan yang kamu lontarkan Mama rasa perasaan trauma itu tidak ada dalam diri kamu." Tutur Bu Lisa
"Berarti Mama bolehin Salma buka hati untuk orang baru." Tanya Salma
"Tentu boleh Sal, tapi yang jelas enggak bisa sembarangan ya Sal, kemarin aja yang terlihat sempurna nyatanya cukup membuat kita kecewa, jadi kalau kamu mau buka hati untuk orang baru, yang jelas Mama akan lebih selektif lagi dalam menilai orang yang akan bersanding dengan kamu." Tutur Bu Lisa
KAMU SEDANG MEMBACA
ANANTARA (SEGERA TERBIT)
Teen FictionHari sial Salma Rania Altharena membuatnya bertemu dengan Rony Gallendra Madaharsa, hingga keduanya terlibat dalam situasi dan kondisi yang melibatkan perasaan mereka. Akankah keterlibatan perasaan keduanya akan membuat mereka berlabuh dalam cinta...