#16 rencana menyebrang ke Mapo

29 8 2
                                    

di atap SMA Ganghak Hwangmo sedang melaporkan kejadian di Youinaru pada Seongje.

"ngomong-ngomong aku dengar soal duo Mokha, mereka dipukuli Na Baekjin sampai babak belur dan dipindahkan sebagai pengepul uang dipinggiran Yeongdeungpo. yang pasti melanggar perintah Na Baekjin dan berkelahi semaunya juga menjadi salah satu dari penyebab kekalahan besar mereka" ucap Hwangmo

"Daegwang juga katanya sempat ribut beberapa hari yang lalu karena diserang perusahaan saingan, meskipun mereka itu musuh tapi kalau Daegwang dikalahkan. mungkin dari sudut pandang kita justru bagus karena mengurangi hal yang menyusahkan kita" jelas Hwangmo pada Seongje yang hanya diam saja

......

"dia nggak mendengarkan aku ya" batin Hwangmo

Seongje hanya melihat pengendara motor yang bulak-balik di lapangan Ganghak.

"siapa cecunguk itu?" batin Seongje

"katakan sesuatu... aku agak takut nih..." batin Hwangmo

"memang sih, apapun yang terjadi dengan Mokha dia tidak akan peduli. karena kalau perusahaannya diserahkan komisinya juga akan diberikan. Seongje tidak akan menyutujui soal itu begitu saja dan daripada mati, dia lebih benci miliknya direbut tidak peduli apakah itu makanan busuk atau makanan segar, untuk sementara lebih baik aku tidak berbuat hal yang akan mengusik emosinya" ucap Hwangmo dalam hati

"hmm pada akhirnya Daegwang diserahkan sepenuhnya, sebenarnya Ji Hakho brengsek itu melakukan hal sehebat apa sih sampai sangat dimanjakan oleh Na Baekjin" batin Seongje

"hei Hwangmo" panggil Seongje

"ya?" jawab Hwangmo kaget

"katamu ada orang lain di Daehyun selain Ji Hakho yang mengawasi dari dalam?" tanya Seongje

"ah namanya Yoon Nakseong, sepertinya dia bergerak terpisah dari pihak Ji Hakho" jawab Hwangmo

"bilang pada si Nakseong itu, untuk beritahu aku juga kalau Ji Hakho bergerak" ucap Seongje

"ya" jawab Hwangmo tanpa sadar

"eh ya?!" Hwangmo terkejut setelah menyadari permintaan Seongje

"kenapa?" tanya Seongje

"ng-ggak kok, baiklah" jawab Hwangmo

"dia suruh aku menyampaikan pesan pada orang yang sepertinya sangat membenciku itu? bahkan apa bisa aku bicara dengannya? hah- lebih baik suruh aku gebuki orang dan seret dia kemari. ini mah misi yang mustahil, b*ngs*t.... dan Seongje bukan tipe yang akan mengerti masalah itu, ah brengsek! bisa gila aku" Hwangmo merutuki dirinya dalam hati


___________________________________________________________



direstoran sushi Na Baekjin mengangkat panggilan dari Lee Chungil ditemani Kwon Seokhyeon.

"anda tidak perlu khawatir, saya berencana untuk mengirim orang untuk mengambil dokumennya ke Mapo minggu ini"

"saya akan menentukan tanggal untuk bertemu dengan bos Song dari Daegwang begitu dokumennya didapatkan, jadi mari bicarakan lebih rinci saat itu" ucap Baekjin lalu menutup panggilan dari Lee Chungil

"Lee Chungil padahal waktu pertama bertemu, kupikir dia hanya salah satu orang kolot biasa... menarik juga" ucap Baekjin

"pokoknya aku jadi teringat karena membicarakan Eunjang, bukannya Kim Pilyoung sudah terbiasa dengan daerah Mapo dan Yeouido?" tanya Baekjin pada Seokhyeon

"iya benar, bagaimanapun juga keluarga dia berasal dari daerah situ" jelas Seokhyeon

"kalau begitu hubungi Pilyoung juga dan suruh dia serahkan dokumen yang bisa dicari untuk aku bandingkan dan cross check dengan dokumen kita" ucap Baekjin

LOST ME [ betrayal ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang