Tandai typo*
Selamat membaca...
Zio dan Kia saling bergandengan tangan saat keluar dari mobil, melangkah bersama sembar tertawa kecil, ini ceritanya mereka lagi bahagia-bahagianya, biasa kan pengantin baru.
Tapi mereka tidak tahu apa yang akan terjadi di dalam rumah, keduanya terkejut melihat sebuah mobil Daniel terparkir di garasi, jantung keduanya pun bertalu-talu, apakah Ayah mereka itu sudah datang?
Zio menarik napas dalam-dalam. Tenang Zoo, lo gak perlu takut. Sekarang Kia udah jadi milik lo, dan yang perlu lo lakuin sekarang minta restu dari Daniel.
"Zoo, kayaknya Daddy dan Mommy udah pulang," cicit Kia dengan suara mengecil, jujur saja saat ini dia sangat ketakutan.
"Gak apa-apa, sayang. Kita bakal hadapi mereka dengan baik-baik." Zio tersenyum manis lalu mengecup kening istrinya.
Kia pun mengangguk, lantas keduanya memasuki rumah dengan tangan masih bergandengan. Hingga.. keduanya di kejutkan oleh Daniel yang sedang duduk di sebuah sofa.. menatap keduanya dengan tatapan tajam, terutama tautan tangan keduanya, wajah tegas Daniel tersirat akan amarah, tangan pria itu pun terkepal erat.
Zio tidak peduli jika Daniel kembali memukulinya seperti waktu itu, dan jika nantinya Daniel tidak memberi restu, Zio bersumpah akan membawa Kia pergi bersamanya.
"Daddy." Zio bersuara, melihat Daniel kini bangkit berdiri.
"Ikut Daddy keruang kerja." Daniel melenggang pergi menuju ruang kerjanya.
Sementara Kia semakin mempererat genggamannya, menatap Zio sendu, tak tega melihat wajah suaminya yang nantinya akan kembali babak belur.
"Zoo, aku ikut aja ya.""Gak usah, sayang. Biar aku aja yang ngomong sama Daddy."
"Tapi aku khawatir sama kamu.. aku gak mau kamu di pukul sama Daddy lagi.."
"Aku rela di pukul Daddy asal aku gak kehilangan kamu." Zio memeluk Kia erat dan mengecup bibir wanita itu sekilas. "Kamu jangan khawatir ya, aku bakal baik-baik aja kok. Mending kamu makan gih sana, anak kita butuh asupan."
Kedua mata Kia berkaca-kaca kala pria itu mulai menjauh, di dalam hati.. Kia berharap semoga masalah tidak bertambah rumit.
Kia memutuskan untuk memasuki kamar, selera makannya hilang sudah, padahal tadi dia sedang lapar, tapi saat ini yang dia khawatirkan adalah Zio. Omong-omonh, jika Ayahnya pulang otomatis Ibunya juga pulang bukan? Tapi kenapa Kia tidak melihat tanda-tanda wanita itu sudah pulang?
Akhirnya Kia kembali keluar dari kamar untuk memastikan bahwa Ibunya sudah pulang atau belum.
"Mommy?" Kia berseru, mengecek kamar dan kamar mandi, namun tak mendapati Nathalie.
Berbeda dengan Zio, pria itu kini berdiri tegap menghadap pada Daniel yang kini dengan tatapan membunuh.
"Katakan sesuatu," ucap Daniel tegas.
Zio mendesah kasar. "Zio udah nikah sama Kia," ucapnya to the poin.
Rahang Daniel mengetat, pria itu lantas mendekat lalu memberi satu bogemen mentah di rahang Zio, oh bukan hanya satu.. namun Daniel kembali memukul perut Zio membuat langkah pemuda itu sedikit mundur kebelakang.
Terdengar ringisan kecil, pukulan Daniel benar-benar keras dan tidak main-main, tapi Zio kembali menegakkan tubuhnya. Dia memang pantas mendapatkan pukulan dari Ayahnya.
"Maaf, tapi Zio benar-benar cinta sama Kia, Dad. Maaf kalo udah buat Daddy kecewa."
Kembali Daniel melayangkan sebuah pukulan bertubi-tubi membuat Zio akhirnya tersungkur di bawah kakinya bersama wajah di hiasi darah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Passionate Love [Zio&Kiara]✔
Teen FictionFollow untuk membuka bab terkunci ! D3w4sa21++ Kis4h cinta antara seorang Kakak dan Adik tiriny4.. Warn⚠️ - Dibawah umur silakan menjauh (bocil di larang mendekat-_) -Berisikan adegab vulgar bgttt, hot bgt, pokonya gak pantes di tiru ya cuy. -umpata...