02.

175 11 0
                                    

Di Dalam Kelas.

Setelah tiga puluh menit yang lalu aku kembali dari ruangan kepala sekolah dan kembali ke kelas membawa amplop yang berisikan surat perpindahan sekolah.

Ya. Itu surat perpindahan sekolah yang diminta oleh papa ku dua hari lalu tanpa memberitahuku, hal seperti ini membuatku bingung dan bertanya-tanya.

Mengapa papa tidak memberitahuku terlebih dahulu? Dan kenapa harus pindah sekolah?.

"Huftt..." Aku membuang nafas panjang sambil memandangi surat tersebut.

Flashback On.

Dahiku mengerut bingung, "ini apa ya pak?"

Alih-alih bukannya menjawab pak kepala sekolah hanya tersenyum memandangku. Lagi-lagi pikiranku mulai buruk.

"Bukalah, kamu akan tau apa isinya"

Dengan penuh rasa penasaran akupun membukanya dan berisikan surat, saat aku membuka isi surat itu mataku membulat sempurna.

"Surat perpindahan sekolah?" Ucapku kaget, aku menatap kembali wajah kepala sekolah, "ini maksudnya apa ya pak? Kok tiba-tiba saya diberikan surat ini?"

Jujur. Aku masih belum mengerti sampai sekarang.

"Yoora, dua hari lalu papa kamu datang ke sekolah menemui bapak, saat itu dia datang tiba-tiba karena katanya ada keperluan penting sekali"

"Papa saya menemui bapak? Tapi kenapa saya tidak tau?"

"Itu karena saat papa kamu datang, situasinya murid-murid sudah pulang jadi bisa dikatakan papa kamu datang saat sekolah hanya tersisa semua guru saja"

Aku manggut-manggut mengerti.

"Papa kamu meminta bapak untuk membuat surat perpindahan sekolah untuk kamu, wali kelas kamu juga sudah mengetahui hal ini, alasan papa kamu karena dia harus pindah mengurus perusahaan baru nya di Seoul"

Benar, papa memiliki perusahaan yang baru saja di resmikan di Seoul, jadi apakah itu alasannya?.

"Sebenarnya berat untuk bapak dan wali kelas kamu untuk melepas kamu begitu saja, setelah kehadiran kamu sekolah kita bisa memenangkan banyak penghargaan dan piala setiap lomba olimpiade bahkan dilirik sampai ke luar negeri itu semua berkat bantuan kamu"

"Kami sangat bangga memiliki murid berprestasi seperti kamu, sama halnya seperti murid yang lain, tapi kalo ini sudah menjadi pilihan orang tua kamu, pihak sekolah tidak bisa melakukan apapun"

"Tolong jaga diri kamu baik-baik ya yoora, bapak juga sudah merekomendasikan sekolah yang terbaik di Seoul untuk kamu, bapak harap kamu bisa mempertahankan prestasi kamu"

Terharu, ya itu sudah pasti. Rasanya seperti aku bisa merasakan ketulusan dari kata-kata pak kepala sekolah.

"Terimakasih banyak pak, saya juga sangat berterimakasih karena baik bapak, wali kelas saya dan semua guru juga sudah banyak membantu saya selama sekolah ini"

"Sama-sama, kejarlah mimpi kamu setinggi langit, apapun rintangannya jangan pernah berhenti untuk mencoba"

Aku tersenyum dan mengangguk, "pasti pak"

Flashback Off.

"Kenapa papa tidak memberitahuku terlebih dahulu" ucapku. Meskipun bukan hal aneh karena aku sudah tiga kali pindah sekolah dan ini yang keempat kalinya, semuanya pasti bersangkutan dengan pekerjaan papa yang selalu pindah tempat.

Love In A Diary • YoshinoriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang