11.

8 0 0
                                    


🦋🦋🦋

"Halo mah..lagi dimana?"

"Halo sayang..ini mama sama papa lagi dijalan mau ke apartement kalian"

"Oh mama mau kesini..padahal aku sama Agas mau kerumah nanti agak sore sorean"

"Gausah sayang..mama sama papa udah kangen banget sama kamu, jadi kita kesana" seru wanita paruh baya dari telepon

"Yaudah deh, mah"

"Iya, sayang..udah dulu ya ini kita udah diparkiran"

Tut

Panggilan terputus karna kania-mama Alana mematikannya

"Mama sama papa mau kesini?" Tanya Agas

Alana mengangguk mengiyakan

"Gua takut, Gas..takutnya mama sama papa malah marah karna hal ini" ucap Alana menunduk
Rasa takut, khawatir, sedih, meliputi Alana.

Agas mengangkat dagu Alana "jangan takut. Gua yang ngomong sama mereka. Gua yakin mereka pasti bakal seneng" ucap Agas meyakinkan Alana

Ucapan Agas membuat Alana sedikit lega. Ingat, hanya 'sedikit' lega.

Tingtong

Bell berbunyi menandakan seseorang akan bertamu dikediaman mereka.

Agas bangkit berdiri dari sofa
"Inget, kita ngomongnya aku-kamu" Agas segera menghampiri pintu untuk membuka pintu

Ceklek

Pelan pelan Agas membuka pintu
Dibalik pintu Agas melihat dua orang paruh baya yang tak lain orang tua Alana.

"Agas.." panggil wanita paruh baya seraya tersenyum hangat

"Ayo, masuk. Pah, mah" ajak Agas sedikit menghindar mempersilahkan kedua orang tua itu masuk terlebih dahulu.

"Mama! Papa!" Seru Alana sambil memeluk kedua paruh baya itu dengan senang

Alana memeluk Kania erat begitupun Kania memeluk sang anak erat. Kania menyalurkan rasa kangen, rindu dan sayangnya kepada Alana membuat Alana tenang dan damai dipelukan Kania

"Alana kangen sama mama papa" manja Alana

"Ah..udah punya suami masih manja aja kamu" ucap Gala-papa Alana sambil mengelus elus surai hitam Alana.

Alana, Agas dan Kania terkekeh pelan setelah papa Gala mengucapkan itu

"Ayo duduk, mah, pah" ajak Agas yang langsung diangguki keduanya

Setelah beberapa menit berbincang suasana mulai hening.
Namun, "mah, pah..sebenarnya ada yang mau Agas omongin" ucap Agas berhasil memecahkan keheningan

"Oh iya? Kenapa, Gas?" Tanya Mama Kania

Dengan berani dan percaya diri, "Alana hamil" ucap Agas sambil menunduk.
Bersusah payah Agas menelan ludahnya karna grogi.

Sepertinya suasana sangat menegangkan tapi,

Pok
Pok

Tepukan pelan terasa dipunggung Agas membuat Agas menaikkan wajahnya

"Gausah takut. Papa sama mama gamarah ataupun menyalahkan kalian." Ucapan Papa Gala barusan membuat Alana dan Agas lega

Alana tersenyum lega, ia langsung memeluk sang mama "hiks..maafin Alana mah..maafin"
Tangis Alana pecah.

"Alana..kamu ga bersalah, nak" mama Kania berusaha menenangkan Alana dengan mengelus elus lembut punggung Alana.

"Mama seneng akhirnya mama punya cucu"

"Papa juga seneng kok. Emangnya mama aja?" Sahut papa Gala tak mau kalah.

"Nanti kalo cucu nya cowok, papa ajarin dia menjadi pria yang sejati" ucap papa Gala dengan bangga

"Engga, mama yakin pasti cucu mama cewek. Nanti mama ajarin supaya jago masak" ucap mama Kania tak mau kalah juga

Disituasi kini, kedua paruh baya itu malah berdebat soal cucu
Sedangkan Alana dan Agas hanya terkekeh melihat tingkah calon opah dan omah itu..

¤

"Jaga anak papa, sama calon cucu papa ya" pesan papa Gala sambil menepuk nepuk punggung Agas.

Agas mengangguk hebat "iya pah, pasti!" Tegas Agas

"Mama sama papa pulang dulu ya..kalo ada apa apa atau butuh apa apa kabarin kita" ucap mama Kania diambang pintu

"Iya mah, hati hati" kata Alana dan Agas bebarengan.

🦋🦋🦋

Agastya The Good PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang