61

3.4K 156 1
                                    

🍒🍒🍒

"Apa sebaiknya aku harus.. Kembali kerumahnya?" tanya Keisha pada Rendy.

Setelah Rendy menceritakan tentang hilangnya Marlon di pagi ini, tentu saja membuat Keisha merasakan khawatir dengan laki-laki itu.

Rendy menghela napas dengan kasar, "semua keputusan ada pada lo, terserah apa mau lo.. tapi semua resiko lo yang tanggung" ucapnya.

Keisha mengangguk-angguk, dia diam sejenak memikirkan tentang itu lagi. Lalu dia tatap Rendy, dan mengambil napas panjang. "Aku.. Bakal pulang" ucapnya.

Rendy menghela napas panjang, lalu mengangguk-angguk dan menepuk bahu Keisha. "Baiklah"

..

Perjalanan yang panjang membawa Keisha menuju rumah lamanya, tepatnya dirumah suaminya yang lama. Dia menatap keluar jendela, menatap pohon-pohon besar yang sudah lama tidak dia lihat lagi.

Entah kenapa saat melewati pohon yang lebih besar dari pohon lainnya dia merasa gelisah dan perasaannya yang tidak enak, dia bergerak gelisah seperti ketakutan dengan sesuatu.

Supir yang mengantarnya hanya diam tidak berani bertanya, dia masih ingat larangan dari tuannya pada nyonya nya saat ini. Siapa lagi kalau bukan dari Marlon sendiri.

Mobil berhenti, dan masuk ke area rumah besar dan mewah itu. Keisha menghela napas panjang dan mulai menggendong Kevin lalu masuk kedalam rumah itu dengan was-was.

Keisha menatap sudut rumah yang tersusun rapi itu, dan dia melihat ke lantai atas tepatnya di pintu kamarnya dan pintu kamar Marlon. Yang tertutup pastinya, dia menghela napas dengan kasar dan mulai melangkah kembali.

Dia menaiki anak tangga dengan pelan-pelan, sembari menatap ke setiap sudut siapa tau Marlon tiba-tiba saja muncul disana kan tidak lucu. Bahaya juga, laki-laki itu selalu membuat Keisha jantungan.

Ceklek

Pintu yang pertama dia buka adalah pintu kamar Marlon, dia buka pintu kamar laki-laki itu dan melihat betapa tapinya kamar suaminya itu. Dia masuk dan menyentuh disetiap barang yang tertata rapi disana.

"Dimana kamu.." gumamnya.

Karena dia rasa Kevin yang mulai gelisah akhirnya dia keluar dan masuk kedalam kamarnya sendiri, menidurkan bayi putranya itu diatas kasur dan tak lupa mengelilinginya dengan guling dan bantal agar tidak terjatuh.

Beralih, Keisha kini berjalan kearah ruang rahasia Marlon dengan perasaan yang sedikit gelisah dan takut. Tapi dia yakin bahwa laki-laki itu ada didalam ruangannya, dia yakin itu.

Dia bukalah pintu ruang itu, dan betapa terkejutnya saat dia melihat begitu banyaknya darah yang berceceran di dinding atau dilantai. Membuatnya dengan cepat-cepat menutup pintu ruang itu karena tak kuat melihat isi ruang itu lagi.

Dengan naas yang terengah-engah dia berjalan cepat untuk kembali ke kamarnya sendiri, namun dia ditarik begitu saja oleh seseorang saat melewati depan kamar Marlon.

Sret

Keisha melotot menatap sosok yang selalu dia rindukan, menatapnya dan mendekap nya dengan tatapan dinginnya yang membuat Keisha tidak bisa bernapas.

BTGOAP [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang