Weh Weh kakak gw kan abis dari luar negeri, of course dia bawa oleh-oleh, gue dibeliin sweater Ama dia, Alhamdulillah sih dibeliin sweater, tapi masa sweater doang, minimal opa oppa Korea gitu, Daddy namjoon kekkk buat Ade tercintahhh 😒
.
.
.
.
.
.Hari sudah sore, saatnya Richard kembali dari kerjanya. Selama bekerja Richard terlihat lebih menakutkan dari biasanya, sedikit saja kesalahan ia langsung memarahinya, bahkan ada yang sampai dipecat karena melakukan kesalahan saat meeting tadi.
Selama perjalanan Davis yang sedang menyupir sesekali mengintip kearah boss nya. Richard terlihat sedang bad mood, apa bossnya bertengkar lagi dengan pacarnya? Tanya Davis dalam hati.
Ya, mereka sering bertengkar dan endingnya selalu sama. Pacar bosnya mendatangi tempat kantor atau rumah bosnya tersebut untuk membujuk bossnya. Sebenarnya David sendiri merasa tidak nyaman, pacar bosnya terlalu kekanak-kanakan, Sangat mengganggu, berisik dan terlihat seperti tidak punya sopan santun.
Saat diperjalanan Richard teringat ia belum mendapat kabar dari istrinya. Tidak ada pesan atau telepon masuk dari nomer istrinya seharian ini. "Davis, apa Rian menanyakan tentangku kepadamu hari ini?"
"Tidak tuan, tuan Rian juga sepertinya sudah tau bahwa tuan sedang bersama pacar anda dan tidak ingin mengganggu anda."
Richard terdiam, Davis melihat ke kaca untuk melihat mengapa bossnya terdiam tiba-tiba, disana ternyata Richard juga sedang menatapnya, ekspresi wajahnya seperti bertanya 'tau dari mana?' kepadanya.
"Tu.... Tuan Rian berpesan kepada saya kemarin malam, ia pergi menginap dirumah mamanya dan menginap disana 2-3 hari, dan saya diberitahu untuk memberitahu anda hanya jika anda bertanya tentangnya tuan, karena tuan Rian tidak ingin mengganggu anda katanya" Ucap Davis panjang lebar, walau sudah bekerja dengan bosnya ini cukup lama, tetap saja menakutkan ditatap oleh bossnya ini.
Richard terdiam, mengapa tidak langsung bertanya padanya saja dan langsung meminta izin kepadanya. Bukankah ia suaminya? Mengapa malah memberitahu ke Davis?
Richard mengambil handphonenya dan langsung menelpon Rian.
Tuuuttt Tuuut
Ya? Ada apa?
|Dimana kamu?
Aku dirumah orang tuaku, kenapa? Apa Davis tidak memberitahu mu?
|.... Tidak
Davis yang sedang menyupir tercengang. Bukannya baru saja ia mengatakannya???
Oh... Kalau begitu akan ku katakan lagi, hari ini sampai besok aku akan dirumah orang tuaku. Karena cukup menakutkan berada dirumah itu sendirian.
|Sendirian? Bukankah ada aku?
Maksudmu? Bukankah kamu mengatakan akan menginap ditempat pacarmu untuk waktu yang cukup lama?
|Aku mengatakan itu? Baiklah jadi besok kamu baru kembali?
Ya... Aku...
"Rian!!! Bantu mama memasak! Jangan hanya mau makan saja!"
"Iya mahhh, sebentar! Ian lagi ada telpon mahhhh"
"Jangan lamaaa, kamu tega membiarkan€¥¢&$&$-@&#-#-geDi dalam panggilan tetiba terdengar suara seorang wanita disana, sedang memanggil istrinya ini, sepertinya mertuanya?
Maaf mamaku memanggil, dan untung pertanyaan tadi sepertinya lusa aku baru kembali, karena aku berencana menginap 3 hari , sudah ya, akan ku tutup teleponnya, permisi.
Richard terdiam... Jadi... Dia akan sendirian di rumah, Richard sudah terbayang bagaimana sepinya rumah itu nanti, tidak seperti rumah mertuanya tadi, terdengar ramai, sangat hidup.
Entah kenapa setelah mendengar suara istrinya, mood Richard membaik.
ya.... Sepertinya di rumah sendirian tidak apa, iya juga sudah biasa tinggal sendirian di rumah itu kan? ... Ya kan?
"Permisi tuan, kita sudah sampai."
"Ya, kalau begitu besok jemput saya seperti biasa"
"Baik tuan"Richard keluar dari mobil dan pergi ke rumahnya. Richard langsung mandi dan berganti pakaian setelah itu ia turun untuk makan malam.
Saat makan...
1 suap...
2 suap.....
Richard langsung menaruh sendoknya, minum sebentar dan tanpa mengatakan apa-apa Richard langsung berdiri, berjalan menuju tangga"Kamu" panggil Richard kepada maid disana
"Ya tuan?"
"Bawakan kopi ke ruang kerja saya"
"Baik tuan, segera"Richard melanjutkan naik ke lantai dua, ruang kerjanya. Entah mengapa saat Richard menyicipi makan malamnya tadi, Richard langsung merasa tidak selera untuk makan, sama seperti pagi dan siang hari saat Richard sedang makan, ia langsung tidak mood untuk melanjutkan makannya itu.
(Hooh, He get addicted to his wife's cook AWOAKWOAK)
.
.
.
.
.
Besoknya Richard pergi bekerja setelah sarapan dengan hanya roti 1 lembar. Davis sudah menunggunya di depan. Tanpa mengatakan apa-apa Richard langsung masuk dan Davis langsung menjalankan mobilnya menuju kantor.Richard kepikiran, ia tidak makan secara teratur sejak kemarin, sepertinya ia akan menyuruh istrinya untuk membuatkannya bekal. Tak apa kan? Rian istrinya, jadi itu kewajibannya kan?
Saat sampai di depan ruangannya, Richard berbicara dengan Davis "Davis, katakan pada Rian untuk buatkan bekal dan bawakan kesini siang ini"
"...ya????"
Setelah mengatakan kalimat tersebut, Richard langsung pergi ke ruangannya, Davis masih terdiam di depan pintu, 'tadi bossnya mengatakan apa?'Davis masih tidak percaya dengan apa yang di ucapkan bossnya itu, apa itu bossnya? Apa dia salah menjemput orang? Tidak tidak! Itu bossnya, tapi.... Kenapa??? Tidak biasanya???
Banyak pertanyaan yang difikirkan oleh Davis, tapi... Davis memilih untuk mengabaikannya, ia langsung menelfon tuan keduanya itu.
Ada apa Davis?
|Maaf mengganggu waktu anda tuan Rian, tapi tuan Richard berpesan ingin dibuatkan bekal oleh anda tuan Rian
..... Apa? Richard meminta dibuatkan bekal? Kamu tidak salah dengar?
|Tidak tuan Rian, tuan Richard memintanya barusan, dan tuan Richard juga berpesan agar anda yang membawa makanan itu kesini siang ini
Aku????? Ke sana???? Oke.... Tunggu..... Biar aku ulang, Richard ingin aku buatkan bekal untuk makan siang dan harus aku yang membawa bekal itu kesana?
|Benar tuan Rian, apa anda tidak bisa? Saya dapat menyampaikannya bila anda tidak bisa
Tidak, saya bisa, siang ini kan? Baiklah nanti kalau saya sudah di depan kantor, akan saya hubungi kembali.
|Baik, terimakasih tuan Rian, maaf mengganggu waktu anda.
Ya... Tidak apa
TBC
.
.
.
.
.
.
.Dah dulu y gess, gw Mao mandiii udh jam 18.50 gila 😭 bau banget gweee
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasangan?
Romance...... G pinter bikin deskripsi Kayanya gini cukup "Kau bilang kalian saling mencintai? Benarkah? Kalau begitu...." Rian mendekat kearah Richard dan langsung menciumnya, hanya sebentar, tapi cukup untuk membuat Rosita naik pitam. Muka Rosita sendir...