Happy reading 🍀
Usai melaksanakan shalat, Ami dan Abimanyu mengajak si kembar kembali kerumah, menikmati pemandangan.
"Aras jangan lari-lari," ucap Ami sembari menyusul Aras yang berlari terlebih dahulu.
Melihat kedua putranya berjalan terlebih dahulu membuat Abimanyu tersenyum, ia beralih ke putrinya yang tengah memeluknya di gendongannya."Bagaimana shalat tadi? nyaman nggak?" tanya Abimanyu tiba-tiba.
"Nyaman Abi, tadi Ila juga punya temen," sahut Ayra bersemangat.
"Ma sya Allah, semoga jadi sahabat fisabilillah."
"Abi, tadi Umi bicala sama cowok, ganteng kaya Abi," cerotos Ayra.
"Cowok? Memangnya ada yang mirip sama Abi?"
"Abi itu Abi telganteng di dunia," puji Ayra sembari memegang tangan mungilnya.
"Abi, itu cowok tadi," lanjut Ayra saat ia melihat Irsyad duduk di depan rumahnya.
Abimanyu mengikuti arah mata putrinya.
'Irsyad?'"Kak! Mampir dulu," panggil Ami yang tengah duduk didepan penjual jagung bakar.
"Ayra mau jagung?"
"Ila suka jagung," jawabnya.
"Ini untuk Ayra," ucap Ami sembari memberikan sepotong jagung yang masih anget.
Abimanyu menurunkan Ayra, ia mendekat ke istrinya. "Mukenanya awas," tegurnya sembari memperbaiki ikatan mukena milik istrinya.
"Hehhe terimakasih," sahut Ami.
"Untuk Abi mana?"
"Berdua aja yah, soalnya jagungnya sudah habis."
Abimanyu memegang tangan istrinya, ia membawa jagung tersebut kedalam mulutnya.
"Kakak ini kan diluar," bisik Ami tidak enak saat ia melihat orang-orang di sekeliling nya menatap mereka berdua.
"Memangnya kenapa? Apa aku memegang tangan istri tetangga?"
"Ck, bukan begitu," ketus Ami dengan tatapan tajam.
"Tidak usah memperdulikan mereka, fokus saja ke makanan mu." Abimanyu mengelus pipi istrinya, tatapannya yang tajam itu terlihat begitu imut.
"Kakak," keluh Ami.
"Heheh iya, iya maaf, tadi om Ramli mengajak kita untuk ke kebun yang ada di pinggir sungai, sekalian piknik katanya."
"Sekarang?"
"Iya."
Ami langsung bergegas. "Kenapa nggak bilang dari tadi sih! Ayra, Aras, Ariz mari pulang," panggil Ami yang kini mulai sibuk sendiri.
Setelah sampai di rumah, Ami langsung menyiapkan sarapan sedangkan Abimanyu, ia membantu untuk mengurus sikembar.
"Ayra, sini pakai hijab dulu," panggil Abimanyu saat ia melihat putrinya sedang asik bercanda tawa dengan kakak-kakaknya.
"Iya Abi," sahutnya.
"Aras, Ariz, Ayra ini susunya diminum dulu," ucap Ami setelah itu ia masuk kedalam kamar untuk bersiap-siap.
"Aras dimana sepatumu?" tanya Abimanyu saat ia memerhatikan Aras belum memakai sepatu.
"Ada dikamal Abi."
Abimanyu berjalan kekamar, pelan ia membuka pintu hingga ia terhenti saat ia mendapati istrinya tengah sibuk memasang jilbabnya.
"Belum siap?" tanya Abimanyu sembari berjalan masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Wibu Ustadz Abimanyu (Tamat + Revisi)
General Fiction"Aaaa!!! OKAASAN!!!!" teriak Ami sambil memejamkan matanya lalu menutup dirinya dengan selimut. "OKAASAN (Mama)," gumam Ami, seluruh tubuhnya bergetar, panas dingin sudah mulai ia rasakan. Ia terisak, "PAPA!!! Ni-CHAN (Kakak laki-laki)," teriak Am...