Chapter 1 : not a business meeting, but ..... !

320 24 1
                                    

Apa yang terjadi jika dunia yang berbeda bertabrakan?

Pada musim gugur itu. Semuanya berjalan begitu saja.

Lisa, seorang gadis muda tinggi, memasuki hotel dengan wajah datar. Pengaturan makan malam yang tiba-tiba ini membuatnya sedikit bingung. Dia ingat panggilan telepon yang dia janjikan kepada keluarganya dan meraih teleponnya, tempat pertemuan yang dijanjikan benar adanya.

Resepsionis yang melihat kebingungan itu segera mendekat, "Apakah kamu sedang mencari seseorang?"

"Aku ada pertemuan di ruang VIP 012, jadi dimana tepatnya?" Lisa menunjukkan kartu undangannya dengan agak rendah. Tinggi Resepsionis berada di bawah rata-rata. Ya, dia mungil.

"Oh, Anda adalah tamu keluarga Hoor, saya bisa menunjukkannya kepada Anda," dengan begitu seorang pelayan yang sopan membawanya ke pintu depan sebuah restoran timur yang megah.

Lisa dapat mengartikan resepsionis itu mengatakan permisi dari hadapannya, jadi dia berguman dengan suara rendah, "terima kasih"

Mengencangkan simpul di rambutnya, dia menyapu rambut ikal hitamnya yang jatuh ke satu sisi. Ia tampak gagah dengan rahang lancip, perawakannya yang tinggi tidak lebih dari laki-laki normal, siapa pun yang melihatnya pasti tidak akan pernah mengira bahwa ia adalah seorang wanita. Jejak feminitas telah hilang dari permukaan wajah dan tubuhnya.

"Apa pun yang terjadi bukan urusanku, laki-laki tidak akan menyukaiku," setelah berkata pada dirinya sendiri, dia mendorong pintu hingga terbuka.

Saat memasuki ruangan, di meja besar yang berisi piring, di sisi kanan adalah keluarganya dan satu lagi..... Di meja di seberang keluarganya, ada kelompok lain yang terdiri dari tiga orang.

"Maaf mengganggu, jalanan hari ini lumayan padat, aku terjebak macet," Lisa sedikit menunduk sambil berbicara.

Ketika Thanat melihatnya, dia segera bangkit dan pergi menyambutnya, "Senang bertemu denganmu nak, kamu tampan sekali dan sopan, tidak perlu terlalu formal, santai saja,"

Lisa tersenyum ramah, ia merasa wajah pria di hadapannya tampak familiar. Pandangannya beralih ke keluarganya, ayahnya bangkit dan menepuk punggungnya dengan ringan, "Ini Manobanku, tahun ini berusia 23 tahun, dia lulus dari universitas terkenal dunia di Massachusetts, AS, dia juga seorang tentara, dan baru saja kembali dari misinya bulan lalu... Sekarang dia tidak punya pekerjaan, dia tinggal di rumah tanpa melakukan apa pun."

"Ayah, aku bukan pengangguran. Walaupun saat ini aku tidak mempunyai misi tertentu, aku tetap seorang perwira militer, aku masih aktif di markas tentara tertentu," suara Lisa datar seperti air yang membeku, membuat kedua lelaki tua di depannya saling berpandangan. Gelak tawa samar ibunya dari belakang menghidupkan suasana canggung di antara ketiga orang yang masih berdiri di ujung pintu.

"Ah... bagaimana kalau kita duduk dan menikmati jamuan makannya?" Istri Thanat, Namtan, tersenyum ringan sambil menunjuk beberapa hidangan di atas meja.

Saat Lisa duduk, pandangannya tertuju pada seorang wanita yang duduk di seberang mejanya. Rambut hitam bergelombangnya tergerai hingga pinggang dan dipadukan dengan gaun putih panjang yang dikenakannya. Lengan rampingnya longgar di sisinya sementara dia duduk dalam posisi anggun dengan sepatu hak tingginya yang tanpa sengaja mengetuk lantai beberapa kali.

Tampaknya tempat itu telah diatur sedemikian rupa.

Melihat Lisa yang terus mengawasinya, ibunya berinisiatif memperkenalkannya, "Ini Davikah Hoorne, putri satu-satunya Tuan Thanat, dan pewaris keluarga Hoorne, salah satu konglomerat terbesar di negeri ini. Kamu pasti tahu, keluarga Tuan Thanat punya pengaruh di setiap industri mulai dari makanan, manufaktur, obat-obatan, dan banyak lagi. Keluarga Hoorne adalah keluarga dengan pertumbuhan dan pengaruh finansial terbesar dalam seratus tahun terakhir."

Captain Li met his matchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang