Three

327 17 2
                                    

Kemarin setelah pertemuan Jisoo sama Taeyong lalu berlanjut ke kantin. Tidak lama kemudian Jenni nelpon Jisoo kalau dosen nya enggak jadi masuk kelas. Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk jalan-jalan sambil mengenalkan Jisoo terhadap kota tersebut. Jisoo sih iya-iya aja asal Jenni enggak membawanya ketempat yang aneh-aneh. Jisoo udah mulai sanksi sama kelakuan Jenni selama ini, pas tau kalau Jenni sama Taehyung udah seks diluar nikah. Emang sih masalah itu bukan perihal tabu untuk negaranya atau pun luar negeri, cuma prinsipnya sama Jenni itu beda. Jisoo yang lebih mengedepankan tentang adap yang terbilang baik, bahkan si Jisoo enggak pernah pacaran sampai sekarang mana tau dia kalau hubungan dewasa seperti yang Jenni lakukan sama Taehyung itu bisa bikin nagih.

" Jen, aku mau nanya kamu enggak takut ya ditinggal Taehyung pas tau kamu hamil "

" Hah, aku enggak hamil Jis "

" Maksudku kalau aja hal itu terjadi sama kalian"

" Enggaklah Taehyung main aman kok selama ini "

" Sekalipun main aman, mana tau dia tiba-tiba pengen...."

" Pengen apa ayo?"

" Hah udahlah terserah kalian aja sih, janji jangan nangis-nangis nanti pas di tinggalin "

" Kalau ditinggalin cari yang lain aja, buat minta pertanggungjawaban "

" Emang bukan sama Taehyung aja, kamu main ?"

" Enggaklah, astaga kenapa muka mu serius banget "

" Aku enggak lagi ngelucu Jenni ?"

" Iya, aku juga enggak ngelawak Jis "

Jisoo kesal kenapa Jenni enggak takut-takut seperti yang dia pikirkan, apa karena Jenni udah ikut gaya barat yang enggak terlalu memikirkan hal seperti itu.

" Jis, kemarin kamu sama Taeyong ngomong apa aja ?"

" Ngomong apa sih, enggak ada"

" Yakin, enggak ada ?"

" Kita ngomong hal biasa aja, enggak yang macem-macem"

" Kalau macem-macem juga enggak apa-apa kok, Jis"

" Emang aku apaan baru kenal udah nyosor sana-sini"

" Hahaha, yakali kamu ketemu sama Taeyong jadi beda "

" Sama aja, aku enggak suka yang aneh-aneh kayak kamu "

" Yakin, entar ketelen ludah sendiri baru tau rasa "

" Ya emang ludah buat di telen yakali dibuang "

Jenni mendengus sebal karna pernyataan si teman. Dia mikir kenapa Jisoo betah-betah aja tanpa seorang pria dalam hidupnya. Mungkin Jisoo merasa kasih sayang yang ia dapatkan dari kedua orang tuanya sudah sangat cukup untuk nya. Jenni bukan membandingkan dengan kehidupan Jisoo ia juga punya orang tua yang lengkap juga namun melihat bagaimana harmonis nya keluarga Jisoo membuat nya iri. Tak lama mata Jenni menangkap sosok Taehyung yang sedang berjalan bergandengan tangan dengan seorang wanita.

" Jis, mata ku enggak salah lihat kan kalau Taehyung lagi sama seseorang di sana ( Jenni menunjukkan kearah cafe didepan mereka )

" Mana, oh astaga sama siapa lagi dia, ayo kita susul "

" Ih, jangan ngapain kita kepo sama urusan dia, lagian enggak ada untungnya buat kita "

" Kamu yakin, enggak ada yang luka kan "

" Emang aku kenapa sampai kamu bilang luka ?"

" Pakai enggak ngerti segala, maksudku hatimu itu aman atau enggak"

" Ya amanlah aku sehat kok ini "

" Serah deh Jen, aku mau susulin si Taehyung dulu "

" Jis, jangan dong "

Terlambat si Jisoo udah ngacir dulu mau ngelabrak Taehyung, emang ya si Jisoo suka ngegas aja.

" Hai, kalian berdua aja nih ? "

" Jis, kok disini sama siapa ?"

" Jenni "

" Jenni nya mana ?"

" Oh, dia lagi ngobrol sama temannya"

" Teman yang mana Jis ?"

" Enggak tau aku namanya, tapi dia ganteng banget "

" He'em, Tae dia siapa ?"

" Sorry, Joy dia teman ku Jisoo "

" Aku Jisoo salam kenal, kamu siapanya Taehyung?"

" Jis, jangan mulai "

" Aku....aku temannya kak Taehyung"

" Kok di panggil kak, kenapa enggak sayang ? Dia junior mu Tae ?"

" Iyaaaa, Jis jadi enggak usah aneh-aneh"

"Hehehe, sorry aku boleh duduk disini enggak soal nya Jenni masih sama temannya "

" Cari tempat lain aja Jis "

" Semua penuh, aku duduk disini aja ya enggak ganggu kok "

Jisoo tertawa dalam hati, melihat wajah kesal Taehyung karna ulahnya, Jisoo sebal juga sama Taehyung udah enak-enak nyosor Jenni sana-sini malah enggak tau diri si Taehyung. Tak lama kemudian Jenni datang dengan wajah malas nya melihat tingkah Jisoo dari kejauhan, Jenni tau kalau temannya itu memang sengaja buat manas-manasin si Taehyung. Mudahan aja Taehyung enggak ngamuk-ngamuk habis ini sama tingkah Jisoo itu.

" Jen, udah ketemu teman mu?"

" Maksudnya?"

" Enggak usah malu-malu gitu sama kita, cowok nya ganteng banget sikat aja habis pulang dari sini "

" Maksudnya apa, aku enggak ngerti Jis ? Mending kita pulang aja kayaknya otak mu bermasalah "

" Heh, emang benar kok "

" Kak, kayaknya aku harus balik lagi ke kampus deh, kata teman ku ada tugas yang harus di kumpulkan hari ini "

" Mendadak banget Joy, tapi enggak apa-apa lain kali baru kita jalan lagi "

" Iya, kak enggak apa-apa kok, maaf ya kak ganggu"

" Kok jadi kamu yang minta maaf sih "

" Aku permisi ya kak Jisoo, kak Jenni "

" Dah Joy "

Habis itu Jisoo ketawa-ketawa enggak jelas, dia senang aja liat kedua temannya kesal karena ulahnya.

" Kalian dari mana sih ?"

"Dari jalan-jalan"

" Dan kamu, siapa tuh cewek gebetan baru ?"

" Bukan cuma adik tingkat ku yang kebetulan satu jurusan sama aku "

" Oh, yausah kalau gitu Jen kita kesana yuk ( Jisoo menunjuk toko aksesoris yang menurut dia lucu "

" Tae, kita pergi dulu "

" Oke hati-hati pulangnya pakai apa ?"

" Gampang itu "

" Hehehehe si Jisoo hiperaktif ya, maaf ganggu waktu kencan mu "

" It's oke kok, lain kali kan bisa "

" Yausah aku susulin Jisoo dulu "

" Jen "

" Iya, ada apa ?"

" Entar malam, aku ke apartemen mu ya "

" Tumben, pakai izin ?"

" Hehehehe, nanti pakai lingerie yang aku beliin ya "

" Enggak usah datang, aku sibuk"

Jenni udah ngacir dulu sebelum dengar omongan Taehyung setelah nya, enggak tau aja kalau muka Jenni udah merah nahan malu mana mereka lagi di tempat umum, emangnya si Taehyung tu enggak kenal tempat kalau mau bikin malu dirinya.

Friends With Benefit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang