#06

818 22 0
                                    

(00.38)

Bukannya pulang kembali kerumah atau apartemen, Hades membawa Carissa ke penthouse miliknya. Ia hanya diam tanpa berbicara pada Carissa, membuat Carissa sedikit bingung.

Saat ini Carissa hanya duduk diruang tengah sendirian tanpa Hades. Pria itu sudah masuk ke kamarnya tanpa mengatakan apapun.

Carissa yang tidak berani memasuki kamar sembarangan karna takut Hades menghukum nya, memilih untuk lebih baik ia tidur di sofa ruang tengah.

Lebih dari dua jam tak bisa tidur, Carissa hanya memandangi pemandangan kota yang cukup indah baginya.

Jika sendiri ia sangat mudah mengingat bayinya yang dipaksa untuk lenyap. Carissa lebih nyaman saat ada dirumah Damian karna ia tidak pernah dibiarkan sendirian, pikirannya menjadi lebih baik, tidak seperti sekarang.

"Maafkan ibu...ibu tidak bisa melindungi mu.."

Tak kuat menahan, tangis Carissa pecah. Ia tidak pernah membayangkan hal seperti itu terjadi dalam hidup nya, berharap itu hanyalah sebuah mimpi namun ia sadar kenyataannya.

Entah apa yang sudah ia lakukan hingga membuat Hades membenci dirinya, bahkan sampai mampu melenyapkan darah dagingnya sendiri.

Air mata membasahi wajah cantik Carissa dan karna lama menangis dengan kesedihan yang berlebihan membuat kepala nya terasa sakit. Beberapa kali Carissa memukuli kepalanya untuk menghilangkan rasa sakit ini.

Aku tidak bisa melupakan nya...kenapa ini terjadi...

Apa ini salahku...aku sendiri yang membiarkan dia ada..dia lenyap...tidak...ini salahku...

Carissa ingat ia tidak pernah lupa untuk meminum obat pencegah kehamilan, tapi ia tetap hamil.

Berpikir bahwa dirinya penyebab utama kematian anaknya sendiri, karna dia lah bayinya ada, dan karna ia juga bayi itu tidak berhasil lahir. Pikiran yang tidak jernih membuat Carissa sulit berpikir dengan benar.

#####

(05.03)

Hades yang terbangun dari tidurnya berjalan menuruni tangga. Teringat Carissa yang ia bawa kesini, Hades ingin tau dimana gadis itu tidur karna ia tidak memberi tau kamar yang bisa Carissa pakai.

Sampai dibawah mata Hades tertuju pada Carissa yang duduk di sofa ruang tengah miliknya sambil menatap kosong ke depan.

Apa yang...apa dia tidak tidur?

Berjalan mendekat, Hades semakin jelas melihat Carissa yang terlihat tidak baik-baik saja. Jejak air mata yang telah mengering, mata yang terlihat lelah, seluruh wajah pucat itu terlihat menyedihkan dimata Hades.

Carissa bahkan tidak merespon Hades yang ada didekatnya. Gadis itu benar-benar seperti seorang yang kehilangan keinginan untuk hidup.

Perasaan khawatir muncul. Hades menyangkal, meyakinkan dirinya jika ia hanya kasihan terhadap Carissa. Hades ingin menanyakan apa yang terjadi namun kalah dari egonya sendiri.

"Buat makanan, jam enam aku ingin sarapan sudah selesai. Gunakan dapurku, bahan-bahan...sudah ada disana..." Ucap Hades sedikit ragu.

Ternyata perintah itu berhasil menyadarkan Carissa, gadis itu berkedip beberapa kali dan melihat ke arah Hades.

Dengan perlahan Carissa berdiri dan mulai berjalan menuju dapur. Meninggalkan Hades yang terdiam dengan tatapan mata terpaku pada Carissa. Terlihat gadis itu tak seperti biasanya, entah mengapa Hades merasa tidak senang melihat Carissa seperti ini.

Apa yang terjadi dengannya?

Didapur, Carissa menemukan beberapa sayuran, juga ikan segar di dalam lemari es. Berniat memasak cepat, Carissa akan membuat sup sayur dan ikan goreng.

H A D E STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang