🥀14

4.3K 247 137
                                    

Jangan lupa vote
Spam komen juga

~ Selamat membaca ~
~ typo bertebaran ~

"Ayo ke rumah sakit saja! Bagaimana jika kau tertular rabies atau penyakit parah yang bisa menular!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo ke rumah sakit saja! Bagaimana jika kau tertular rabies atau penyakit parah yang bisa menular!"

Jaemin terkekeh,  "Kau sangat berlebihan. Itu tidak mungkin, ini bahkan tidak luka. lihatlah hanya ada tanda gigi. Berdarah pun tidak," ucapnya memperlihatkan pergelangan kakinya yang tertanda gigi milik Puppy namun untung saja tidak mengeluarkan darah.

"Terserah padamu!" kesal Hanna.

Jaemin tersenyum kemudian menarik tangan Hanna sampai perempuan itu duduk di pangkuannya. Hanna tentu meronta. Namun, Jaemin memeluk erat pinggang gadis itu sehingga membuat Hanna pasrah.

"Kau menyukaiku kan?" tanya Jaemin sedangkan Hanna hanya diam dan memilih menatap ke arah lain. "Diam berarti, iya!" Jaemin tersenyum lebar. "Woah. Kau benar-benar jatuh hati padaku, ya."

"Lepaskan aku!"

"Aku tidak mau."

"Aku harus pergi bekerja, Na Jaemin."

Jaemin tersenyum miring, "Kau pikir aku ini anak kecil yang bisa kau bodohi? Ini akhir pekan, Oh Hanna."

"Tapi, aku harus tetap ke hotel hari ini!"

"Bohong!" Jaemin tidak percaya, pria itu mengeratkan pelukannya pada pinggang Hanna membuat tubuh gadis itu kian merapat padanya.

"Hubungi saja Sehun Oppa jika kau tidak percaya!"

Jaemin akhirnya melepaskan pelukannya dan Hanna segera berdiri. "Kau pulanglah ke rumahmu," ucap Hanna membuat Jaemin menggelengkan kepalanya dan memilih membaringkan tubuhnya di atas sofa.

"Aku akan pergi sekalian mengantarmu ke hotel."

Pada akhirnya Hanna kembali pasrah. Gadis itu masuk ke dalam kamarnya dan memastikan pintunya terkunci. Hanna segera masuk ke dalam kamar mandi untuk sekedar kembali menggosok gigi dan membasuh wajahnya karena dia telah mandi sebelumnya.

Karena Na Jaemin, dia harus ke hotel hari ini dan menyia-nyiakan waktu liburnya.

🥀🥀🥀

Hanna melepaskan sabuk pengaman yang melingkar di perutnya. Gadis itu hendak membuka pintu mobil Jaemin namun pria itu menahan lengannya membuat Hanna menoleh pada lelaki itu.

"Apa?"

Jaemin berdecak, "Apa tidak ada kata-kata terakhir untukku sebelum kau keluar? Seperti terima-"

"Terima kasih," potong Hanna. "Sudah kan?" Gadis itu menarik lengannya dari pegangan Jaemin lalu hendak membuka pintu mobil namun pria itu dengan cepat menekan kunci otomatis.

Red Rose  》JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang