-Prank Gone Wrong-

98 9 3
                                    

Summary : Pagi cerah Lucy seketika berubah mimpi buruk, sesaat dirinya menemukan secarik kertas yang menarik kembali memorinya pada setahun lalu. Hanya ada satu paragraf dengan dua kalimat tertulis di sana. Tulisan tak rapi macam anak-anak itu  membuatnya mengenali langsung, 'siapa' pemilik kertas tersebut. Manik honey brown milik Lucy mengabsen setiap kata, dan... setetes air matanya seketika jatuh. "...tidak lagi...!!!"

.

.

.

Prank Gone Wrong

By : nshawol566

Disclaimer : Hiro Mashima

Fandom : Fairy Tail

Main Cast : NaLu

.

.

.

"Uhmm...!!" erangan halus itu mengiringi pagi si gadis pirang dari Guild Fairy Tail. Tangannya merentang, berusaha mengendurkan otot-ototnya yang kaku. Bangun dengan nyaman hari itu membuat kening mulusnya sedikit mengkerut. Bukan tanpa sebab, sejak kembalinya Guild Fairy Tail, dua temannya yang paling merepotkan itu selalu membangunkanya dengan cukup brutal. Terkadang memukul-mukul panci, berteriak di telinganya, atau bahkan menarik kakinya tiba-tiba hingga terjatuh dari kasur.

Dan pagi itu... Lucy dapat bangun dengan damai? Apa Natsu dan Happy tidak menyelinap masuk ke dalam apartemennya seperti biasa??

Hmm... tumben.

Yah, Lucy tidak berpikir banyak, mungkin mereka memang sedang tidak ingin berkunjung. Atau sudah menyadari jika semua pagi brutal Lucy--karena mereka-- bisa saja membuat umurnya menyusut.

Intinya, Lucy tidak memiliki firasat buruk apapun. "...mandi, mandi..." gumam Lucy sembari menggaruk perut ratanya. Menarik celana pendek yang sempat melorot karena menggeser tubuhnya diatas kasur untuk turun. Manik honey brownnya masih mengerjap beberapa kali untuk mendapatkan fokusnya kembali. Anak rambutnya pun mencuat ke segala arah. Pirang rambut panjangnya menjuntai, menutupi seluruh punggung rampingnya.

Lucy kini menyambar perlengkapan mandinya, dan bersiap masuk ke dalam kamar mandi. "Hum?" ia benar akan melakukan kegiatan favoritnya itu, jika... maniknya tidak menangkap secarik kertas di atas meja kerjanya. Sangat 'mencolok' karena benar-benar diletakan dengan rapi di tengah meja. Berbekal rasa penasaran yang tinggi, Lucy melangkah mendekati meja kerjanya. Tangan sudah terulur untuk mengambil kertas itu.

"..."

Hanya butuh waktu seperkian detik untuk membuat nafasnya tercekat, lengkap dengan sesak membalut dadanya.

Maniknya melebar, diikuti gemeretak gigi sesaat ia menahan tangis...

...namun pada akhirnya pecah juga.

Pagi cerah Lucy... berubah mimpi buruk, sesaat dirinya menemukan secarik kertas yang menarik kembali memorinya pada setahun lalu. Hanya ada satu paragraf dengan dua kalimat tertulis di sana. Tulisan tak rapi macam anak-anak itu  membuatnya mengenali langsung, 'siapa' pemilik kertas tersebut. Manik honey brown milik Lucy mengabsen setiap kata, dan... setetes air matanya seketika jatuh. "...tidak lagi...!!!" pekiknya, reflek menarik celana panjang di sisi single sofanya. Celana hitam kusut itu menjadi satu-satunya kain yang menutupi jenjang kakinya. Disaat kedua tangannya terpapar langsung udara dingin pagi itu.

Musim dingin tahun itu datang lebih cepat, dan Lucy nekat berlari keluar hanya menggunakan baju yang minim kain dan sandal ruangan. Membuat jemari kaki yang perlahan berubah merah itu terkena serpihan kasar kerikil.

Prank Gone WrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang