12.

17 0 0
                                    


🦋🦋🦋

Sudah 5 menit Alana berdiri didepan kaca full body
Disana terpatri indah perutnya yang mulai terlihat buncit

Pelan pelan tangan besar dan kekar melingkari pinggang Alana
"Jelek ya, Gas?" Kata Alana seraya mengelus elus perutnya

"Engga kok. Tambah cantik malah" balas Agas sambil mengelus elus lembut perut Alana dari belakang

"Keknya berat badan gua nanti naik drastis deh"

"Gapapa..jadinya gemoy" Kata Agas dengan senyum jahilnya

"Ihh Agas mah, jahat!" Cemberut Alana

Agas terkekeh
Ia terus mencium pucuk kepala Alana, sesekali ia mencium pipi Alana dari belakang membuat perut Alana rasanya ada ribuan kupu kupu yang berterbangan

"Udah ah..yo berangkat"

Agas mengangguk seraya menurunkan dan merapihkan baju Alana yang sedikit lecek karna tadi digulung

Setelah selesai merapihkan baju Alana, Agas menyodorkan sweater miliknya yang berwarna hitam

"Nih pake. Anak gue gabole kedingingan" ucap Agas

"Oh jadi istrinya juga ga dikhawatirin, nih?" Kata Alana seraya berkacak pinggang

"Eh, istri gua juga dong nanti takut kedinginan..makanya nih pake" kata Agas dengan cengirannya

Alana mengambil kasar sweater ditangan Agas dengan tatapan sinisnya

Hufftt selamat gue..batin Agas

Tujuan mereka berdua kini kesekolah. Yupss, siapa lagi kalo bukan Alana yang membujuk Agas supaya mereka sekolah lagi
Alasannya karna ini permintaan anaknya katanya.

Alana menangis nangis dihadapan Agas karna Agas tidak memperbolehkan Alana sekolah dulu supaya tidak cape

Ya tapi apa daya, Agas tidak mau istrinya terus terusan menangis dan Agas tidak tega
Jadi mau gamau ia menuruti apa perkataan istrinya.

¤¤

"ALANAAA!" suara teriakan yang amat sangat melengking mampir ditelinga Alana.

Alana melihat perempuan melambai lambaikan tangan sambil berlari kearahnya.

setelah berhasil menghampiri Alana, perempuan itu langsung memeluk erat Alana "Alanaa! Gua kanget banget anjirr sama lo"

Alana membalas pelukan perempuan itu "Gua juga kali..emang lo doang?"

Setelah selesai berpelukan ala ala sahabat, perempuan itu yang tak lain Meli tengak tengok seperti mencari keberadaan seseorang "suami lo mana?" Bisik Meli

"Cabut sama dua pembantunya" kata Alana cuek

"Lah! Udah tau istri lagi bunting bisa bisanya dia malah cabut" kesal Meli

"Ssttt..gede banget suara lo, ege" kata Alana seraya menaruh telunjuknya dibibir

"Ehh sorry beb.." kata Meli sambil cengengesan

"Yaudah yok kekelas" ajak Alana sambil menggandeng tangan Meli

"Gas kuyyy!"

¤

"AGASSSS!"

"AGASS SEMANGAATTT!!"

"GILAA AGAS GANTENG BANGET!"

"YAALAH AGASS!"

Teriakan teriakan melengking yang tentunya dari kaum Hawa membuat Alana seperti berapi-api

"Norak! Kek gapernah liat cowo main basket" gerutu Alana kesal

"Biasa..namanya juga cewe" kata Meli

"Eh, Lan. Liat deh itu kan Gea bukan sih yang paling depan?" Kata Reni sambil menunjuk seseorang yang duduk paling depan sambil heboh menyemangati cowo cowo yang sedang main basket. Lebih tepatnya ke Agas sih..

Alana dan Meli mencari cari keberadaan perempuan yang ditunjuk oleh Reni "mana sih" kata Alana

"Itu lohh" tunjuk Reni kearah yang dituju

Akhirnya mata Alana mendapatnya perempuan yang duduk paling depan sambil caper ke cowo cowo yang sedang main basket.

"Ngapain coba disitu" keluh Alana

Reni tampak menatap Alana dengan tatapan yang menjengkelkan "Cemburu yaaa"

Alana yang gelagapan langsung mengelak "apa sih gajelas"

Tatapan Reni semakin menjengkelkan sambil menyipitkan matanya "hmmm masa sihh"

"Apa sih, Ren." Elak Alana.

"Gea kan udah tau Agas tuh punya orang! Harusnya tau diri lah...masih aja caper!" kesal Alana

"Iya juga sihh" kata Meli.

Mereka bertiga fokus menonton pertandingan basket. Disana ada Agas, Bara, Reno dan juga teamnya.

Lawan dari team Agas adalah anak XII IPS 1
Sebenarnya sih ini pertandingan dadakan karna guru olahraga meminta untuk anak XII IPA 2 lawan basket anak XII IPS 1

Alana fokus kepada satu orang, siapa lagi kalo bukan Agas..
Alana melihat Agas dengan kringat yang membasahinya dan baju yang basah karna kringat membuat siapapun yang melihatnya pasti histeris..apa lagi kalo Agas mengelus rambutnya kebelakang.

Agas yang fokus main tiba tiba saja matanya menatap manik indah perempuan yang sedang duduk memakai sweater hitam miliknya.
Disana ada Alana, mereka berdua saling eye contact dari jarak jauh.

Setelah melihat Alana rasanya tubuh Agas yang terasa lelah jadi segar kembali sepertinya Alana menyalurkan semangat untuk Agas lewat eye contact mereka barusan.

Dengan penuh semangat yang membara, Agas mendrubbling basket melewati lawan lawan yang ingim merebut basket darinya

Hap..
Agas mencetak point untuk teamnya
Semua bersorak dan menyebut nama Agas apa lagi kaum hawa.

Setelah mencetak point, Agas melihat Alana yang tersenyum bangga padanya.
Rasanya senyuman Alana membuat Agas jadi segar dan sejuk
Senyuman yang membuat hati adem ayem siapapun yang melihatnya.

🦋🦋🦋

Agastya The Good PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang