retak

27 5 0
                                    

◇◇◇◇◇

Cih, sial

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Cih, sial..
"brengsek!", gumam ara kesal sambil menghembuskan nafasnya.
Tampak gadis itu sedang bersandaran di sebuah dinding di belakangnya.
Yeah.. setidaknya ia berhasil pergi dari gangguan vina untuk kesekian kalinya lagi setelah berhasil membuat beberapa orang diantara geng kecil perempuan itu kesakitan.

Ara mengusap wajahnya cepat lantas menaikkan geraian rambut yang menutupi wajahnya ke atas hingga akhirnya ke belakang kepala dan melepas karet kuncir untuk kemudian ia rapikan kembali rambutnya.

"Hahh..", perempuan itu mendengus kecil sambil bersandar dan membiarkan tubuhnya meluruh kebawah dengan sendirinya. Ara tampak membolak balikkan telapak tangan kanannya sesaat,
"Hmpftt..", ia mengerutkan alisnya saat mendapati ada beberapa lecet yang ia terima akibat ulah vina barusan.

Entah mengapa ucapan vina seperti masih membayangi pikirannya,

..
"Kusut banget wajahmu, jadi pengen gue setrika aja..",
..
"Apa??, oh.. pantesan, akhir-akhir ini gue liat lu sama ikal nggak akur, hmm.. kenapa?, pasti ada masalah ya~ eh, tapi nggak papa sih karena gue suka itu",
..
"Anj***.. kenapa!? Lu ngga sadar kah ra??, ngga usah sok-sokan deh, lihat.. bukan hanya gue aja yang muak sama kelakuan lu, ikal yang jadi bestie lu aja pergi ninggalin lu, sadar gobl*k!",
..

"Hhh...", ara menarik nafasnya panjang sambil memeluk kedua kakinya dan mendongak ke atas.
"..ck, arghht! Punya masalah hidup apa si betina satu itu??",

..
"Hah!??, apa? Diem?, harusnya lu juga sadar diri tolol.. kenapa?, cemburu??", ucapan vina kembali terngiang dipikirannya.
..

"Knock the wood*..", gumam ara kesal dan sebuah kerikil kecil yang berada di dekatnya pun langsung menjadi sasaran perempuan itu dalam menahan gejolak amarahnya.

Perkataan vina tadi benar-benar mengobrak-abrik perasaannya, ara sadar mungkin saja yang dikatakan gadis itu benar, tapi setidaknya ia masih bisa menyadari bahwa mungkin saja itu hanyalah seperti toxic yang disebarkan gadis itu padanya.

"Hmm.. lupakan, dasar brengsek!",

Akhirnya karena lelah perempuan itu pun pada akhirnya menyelanjarkan kedua kakinya, ia tampak masih bersandar lemas, bahkan tangannya tak lagi bergerak melempari kerikil-kerikil kecil ke sembarang arah.

Mimpi buruk kah ini?
Tanyanya bermonolog.

Kalau iya, maka bangunkan saja ara sekarang tuhan, tak masalah kalaupun harus dengan keanehan itu lagi. Melihat hantu mengerikan di mana-mana,
Gadis itu membuang nafas pelan.

Hahah,
Setidaknya itu lebih baik bukan daripada ara harus kehilangan sahabat terbaik ara seperti ini kan?
Tapi kenapa aku malah jadi begitu membencinya sekarang?

You're My GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang