Happy reading
Tak terasa 3 hari sudah mereka lewati dengan lancar, hari ini adalah hari terakhir mereka berkemah yang dimana adalah puncak dari segala kegiatan yang telah dilalui di 3 hari yang lalu.
Para ketua tim kini sedang memilih kertas warna warni yang sudah disiapkan oleh panitia kemah, dimana didalam kertas tersebut sudah tertera peta, barang yang harus ditemukan dan juga waktu pencarian.
"Kita bagian nyari apaan Ram?" tanya Zize pada Rama ketika pria tersebut kembali duduk bersama timnya.
"Kita dapet yang paling deket nih, cuman nyari kotak warna kuning." jelas Rama pada Zize dan juga temannya yang lain.
"Syukur deh," ucap mereka bersamaan.
"Untung ga yang aneh-aneh," sahut Talitha.
"Untungnya ketua kita agak pinter kalo soal beginian" celetuk Echi.
"Durhaka lo sama ketua," sahut Rama kemudian tertawa.
Tim Rama menjadi menjadi tim terakhir yang masuk ke dalam hutan, dengan jarak yang paling dekat.
Tim 4
Ken yang bertanggung jawab sebagai ketua di tim 4 yang beranggotakan Ica, Diana, Wulan dan juga Zidan. Tim 4 berada di posisi ketiga yang masuk kedalam hhuta, kotak harta karun yang harus mereka cari adalah kotak berwarna orange.
"Ini kita kemana lagi dan?" tanya Ica pada Zidan yang mengambil alih sebagai pembaca peta lokasi.
"Kalo ngikutin peta sih lurus aja, trus nanti di depan ada pohon gede belok kiri." balas Zidan yang membaca peta lokasi.
"Oke gas lah, udah berapa menit kita jalan?" tanya Ken.
"Kurang lebih 15 menitan Ken," sahut Wulan.
Mereka pun melanjutkan pencarian mereka sesuai dengan arahan dari Zidan.
10 menit berlalu, mereka berjalan melewati bebatuan yang sedikit menanjak membuat mereka harus extra hati-hati karena bebatuan tersebut sedikit licin.
"Dah berasa kek muncak anjir," keluh Diana yang sudah kelelahan.
"Masih lama ga sih kira-kira? Jauh amat perasaan." Wulan menimpali ucapan Diana tadi.
"Tinggal nyari pohon beringin gede,trus rumah pohon, baru lurus trus sampe." jawab Zidan ssambi.
"Masih jauh lah itu," sahut Ica yang juga sudah tak sanggup lagi untuk berjalan.
"Belom sejam udah pada ngos-ngosan aja kalian," ucap Ken.
"Kita cewek yang lemah lembut ini ngerasa cape kali," sahut Ica dengan dramanya.
"Lemah lembut pala lo, tadi pas nemu pohon jambu udah kek monyet nemu pisang anjir, langsung naek tanpa hambatan." kata Ken mengingat ketiga teman perempuan nya yang memanjat pohon jambu air yang tak terlalu tinggi ketika dalam perjalanan tadi.
"Itu lagi khilaf," ucap Wulan.
"Iyain," balas Ken memutar bola matanya malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLORINE
Teen Fiction"Jika menghilang bisa mengembalikan memorimu tentangku, maka biarkan aku melakukannya" ~Alicya Florine~