엄마 eomma 30

2.2K 232 20
                                    

Keduanya saling menghisap, berbagi air liur untuk mereka telan setelahnya. Menekan tengkuk lawannya seolah tak merasa puas akan ciuman ringan yang diberikan. Napas Taehyung terengah di sela ciuman, meremat rambut belakang Jeongguk sebelum dapat menarik napas panjang kala pernyatuan bibir dilepaskan

Bagaimana bi—sa hahh dia menjadi hebat seperti ini?

"J—Jeonggukhh..."

"Panggil namaku seperti itu, terus sebut namaku" Jeongguk bersuara, mengendus leher jenjang ibunya dan membuatnya mendongak untuk meninggalkan ruam ungu di sana. Taehyung menelan ludah berat, rasanya gugup, namun dia begitu semangat ketika putra—nya menawarkan diri untuk membantunya

"Gigit ini" Jeongguk menaikkan kaosnya. Taehyung bingung, namun tetap membuka mulut dan mengikuti ucapan sang putra yang memintanya untuk menggigit ujung kaos sendiri

Menunjukkan bagian tubuh yang kini terbuka di hadapan putra suaminya. Taehyung mengejang kecil "Ahh~" mendapat serangan mendadak kala wajah Jeongguk mendekat dan meraup putingnya yang sudah tegang "J—Jeongguk... pelan shh pelannh"

Jeongguk menulikan telinga. Lidahnya bekerja begitu fasih pada objek yang kini berada di dalam mulutnya. Menekannya menggunakan lidah kemudian dia hisap kuat hingga rasanya nikmat itu tak dapat lagi Taehyung sembunyikan. Mendesahkan nama putra—nya keras, Taehyung berpegangan

"Aku merindukan mu.." Jeongguk menatapnya dan Taehyung hanya mampu mengangguk. Dengan wajah dipenuhi kegelisahan, laki laki manis itu menggigit bibir kala putra suaminya berada di atasnya.  Tuhan dia benar benar tampan kepalanya pusing sekarang

"Kau tidak merindukan ku?" Yang segera mendapat gelengan kepala panik oleh sang ibu "Maka ucapkan dengan mulutmu"

"A—aku juga rindu.."

"Good boy"

Taehyung menggigit bibir, tubuhnya kini benar benar tak bisa dia rasakan lagi. Seluruh saraf yang bekerja seolah mati tak bertenaga, dia hilang akal serta pikiran. Semuanya telah terserap oleh energi putra suaminya yang kini mulai bangkit untuk melepas handuk pada tubuhnya

"Jeongguk..." panggilnya dengan napas tercekat

Jeongguk bergumam, menaikkan kedua kaki ibunya lalu dia daratkan ribuan ciuman basah di sana. Mengundang lenguhan kecil lelaki tersebut keluar— Taehyung meremat sprei, ini terlalu lambat dia ingin sesuatu yang lebih dari kata pelan "Katakan apapun yang kau ingin aku lakukan eomma, aku ingin mendengarnya langsung darimu"

Naik pada pahanya, ciuman kini berganti dengan hisapan hisapan kecil yang meninggalkan ruam keunguan pada area selangkangannya. Taehyung masih pada mangunya, merasakan belaian bibir sang putra dengan suara basah dari ciuman yang membuatnya hilang kewarasan

"Kenapa kau begitu indah? kulit lembutmu—" cukup. Taehyung mohon hentikan "—terasa pas untuk terus aku sentuh. Apa eomma menyukai semua ini?"

Iya Jeon.. aku suka

Bahkan hampir menggila hanya karna sentuhanmu saja

"J—Jeongguk.." tangan Taehyung terulur, merapatkan paha untuk menarik kepala putra—nya dan membawanya bertatapan. Putra Jeon berada di atasnya, mengukung dirinya dengan tetes air turun membasahi wajahnya. Bibir Taehyung terbuka, berusaha mengatakan sesuatu meski sulit untuk dapat dia ucapkan

Sepertinya Taehyung tidak bisa melakukan ini tetapiJeongguk memandanginya dengan penuh sabar, dia usak rambut ibunya sayang bersama ciuman dia berikan sebagai penenang. Menunggu hingga sang empunya dapat mengumpulkan keberanian "Katakan dengan perlahan, jangan terburu buru. Aku akan menunggu mu di sini sayang"

Maka kepala Taehyung mengangguk, seperti ada serangan gerombolan kupu kupu yang memenuhi seisi perutnya kala ucapan putra—nya melantun merdu di telinga. Deru napas yang semula memendek kini perlahan dapat dia tarik panjang hingga tenggorokannya tak terasa tercekik lagi

"Jeongguk-ie.."

"Eomma.."

"Aku ingin kau berada di dalamku..dan tolong—

penuhi aku"
















Dor
Lagi nyoba ngumpulin semangat dulu di book ini

𝐄𝐎𝐌𝐌𝐀 || KV🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang