7. teman lama

24 1 0
                                    

Cok, gini ya, kan depan rumah gw tuh taman, sedangkan rumah gw ada kaca gede pas menghadap ke taman itu.

JADI GINI
Pas gw lg di kamar gw, emak gw tetiba nelpon terus vn. Kata dia gini

"Wkwkwkwk kakkkk tau gkkkk, hahahahaha tadi ada orang yang lagi main di taman kan.... Cwo.... 3 org, eh ada yang pipis di pohon.. 😭😭😭 masalahnya pohonnya yg madep sini 😭😭😭 jadi ibu keliatan 'itunya' akwjkahsja"

Lucu anj 😭😭😭😭 lagian plis banget buat yg cwo klo pipis jangan di lapangan Napa woi 😭😭😭😭😭😭

Dah dah.... Lanjut~
.
.
.
.
.
.
.

Jam sudah menunjukkan pukul 11.34 sebentar lagi waktu makan siang, Rian sudah siap dengan bekalnya, dia hanya tinggal berangkat ketempat Richard.

"Mah~ Rian berangkat dulu ya"
"Hah? Kemana sayang?"
"Kan Ian udah bilang, suami ian minta dibikinin bekal, terus aku disuruh nganter bekalnya kesana"
"Cihhh sok romantisss, dasar pengantin baru. Kamu kesana naik apa?"
"Motor kesayangan Ian lah, Ian kangen sama motornya, udh lama gak berduaan Ama ni motor"
"Yaudah sana cepat, tapi jangan ngebut-ngebut"

Rian terdiam, bagaimana caranya pergi cepat tapi tidak ngebut? Yasudahlah terserah mamanya.

.
.
.

Rian sampai di depan perusahaan Richard, saat Rian mengambil handphonenya karena ingin memberitahu kepada Davis bahwa ia sudah sampai ternyata baterai handphonenya habis, Rian lupa mencasnya.

Rian mau tidak mau langsung pergi kedalam, saat di resepsionis tentu Rian bertanya dimana ruangannya Richard.

"Permisi, maaf kak, boleh tau dimana ruangannya tuan Richard?" Resepsionis yang ada disana melihat Rian dari atas ke bawah, seperti sedang menilai.

"Tuan Richard tidak menerima tamu, silahkan keluar" ucap sang resepsionis dengan sinis, terlihat sangat jelas bahwa sang resepsionis memandang rendah Rian.

Memang, Rian kesana hanya menggunakan Hoodie dan celana jeans. But.... Ayolahhh jika dilihat dengan jelas, Hoodie yang Rian pakai ada Hoodie yang bermerek, itu Hoodie mahal tentu saja.

"Boleh tau kapan saya bisa bertemu dengan tuan Richard?"
"Tidak bisa" Resepsionis tersebut memutar bola matanya, terlihat muak dan tidak peduli dengan Rian.

"Begitu? Kalau begitu saya permisi" dengan senyum ramah Rian langsung pergi, untuk apa juga ia memohon untuk bertemu dengan suaminya jika bawahannya saja seperti ini, lagian Richard yang menginginkan bekal ini kan? Richard yang membutuhkannya kan? Bukan Rian.

Saat akan keluar, Rian dikagetkan dengan seseorang yang memegang pundaknya

"Rian?" Ucap orang tersebut.

Rian mencoba mengingat-ingat siapa orang yang ada di depannya ini.... Siapa????

"Kau tidak ingat? Aku Rey, kita sekelas waktu SMA dulu"

Rian ingat, ternyata dia Rey, teman SMA-nya yang cukup dekat dengannya waktu dulu, mereka berpisah saat kuliah karena mengambil jurusan yang berbeda.

"Yaampun Rey?!! apa kabar? Kamu makin tinggi aja, astaga" Rian tidak berbohong, sebelumnya Rian dengan Rey hanya berbeda 3-5 cm saja tingginya, tapi sekarang perbedaannya terlihat cukup jauh, cukup signifikan.

Obrolan mereka yang cukup kencang membuat mereka menjadi pusat perhatian banyak orang, termasuk Richard yang baru saja keluar dari ruangan meeting.

Pantas saja saat selesai meeting, Richard bertanya kepada Davis apa ada kabar dari istrinya atau tidak, Davis menjawab tidak. Ternyata karena istrinya sedang asik berduaan dengan laki-laki lain.

Pasangan?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang