Angkasa Sing Arhaan

1K 53 5
                                    

Sing membawa langkahnya, menapaki jalanan hitam di bawah langit yang beranjak kelabu. Netranya menatap orang-orang berlalu lalang usai sholat jum'at. Sejenak dia berdiri diam di sana, menatap orang-orang yang beranjak pulang atau duduk-duduk pada teras masjid menunggu jemputan atau sekedar ngobrol dengan sesama jemaah.

Biasanya Sing menunggu seseorang di sana untuk pulang bersama usai seseorang itu menyelesaikan kewajibannya. Tapi hari ini Sing tidak menunggu siapa-siapa, hanya lewat untuk mengenang lagi masa-masa yang hilang.

Sing kembali membawa pijaknya menjauh, menapaki lagi jalur kenangan dan menikmati dinginnya angin meniup kulitnya. Sing menaikan tudung Hoodie yang ia kenakan kala rintik air mulai menyapa. Langkahnya masih ia bawa pelan ketika orang-orang mulai berlari menghindari rinai hujan yang mulai deras.

Ada retak parah yang tak mampu Sing pulihkan di hatinya, tempat seseorang yang ia cintai dengan sepenuh hatinya, tempat seseorang yang saat ini masih menjadi pemilik tahta tertinggi dan tempat seseorang yang berhasil menyadarkannya dari kesalahan sebelum ia terjatuh lebih dalam.

Dia, Sing atau Angkasa Sing Arhaan nama yang orang tuanya berikan kepadanya diambil dari 3 bahasa berisi doa indah pada Angkasa seorang laki-laki yang mencintai Tuhan. Dan sekarang Sing, laki-laki tampan itu memang mencintai Tuhan-nya lebih dari apa pun di dunia, lebih dari seseorang yang masih dia cintai.

Sing menengadahkan wajahnya, menerima tetes demi tetes hujan yang menerpa wajahnya, menyamarkan lelehan air mata yang tak mampu dia tahan. Sing masih begitu mengingat bagaimana indahnya suara seseorang itu memanggilnya Angkasa. Dari banyaknya orang yang mengenalnya hanya orang itu yang memanggilnya Angkasa.

"Angkasa itu indah, Angkasa itu luas, loe juga gitu"

Sing menghentikan langkahnya, menatap hamparan luas rumah seorang laki-laki yang ia cintai. Seorang laki-laki yang memanggilnya Angkasa, seorang laki-laki yang sering ia tunggu di depan masjid ketika Jum'at tiba. Laki-laki yang ingin dia miliki, laki-laki yang ingin berikan apa pun dan lakukan apapun untuk laki-laki itu. Laki- laki itu ....

Semesta Zayyan Themis

.....

Palembang, 15 Januari 2024
Prolog selesai

Pict : Zayyan Xodiac as Semesta Zayyan Themis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pict : Zayyan Xodiac as Semesta Zayyan Themis

Angkasa-nya Semesta ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang