01🌻

557 36 4
                                    

Ini hanya akan terdiri dari beberapa chap ya, manteman

Ini hanya akan terdiri dari beberapa chap ya, manteman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Komennya jangan lupa, biar makin semangat hihiu

****



Seharusnya gedung itu sudah dikosongkan, begitu pikir Satoru saat ia menatap gedung yang biasanya digunakan untuk berlatih ice ckating itu. Karena orang tuanya sudah membeli bangunan itu dan kemungkinan akan dibangun menjadi gedung baru atau mungkin sedikit direnovasi.

Tapi, kenapa bisa ada sepeda bewarna putih dengan keranjangnya yang berisikan buket bunga di depan gedung itu? terlebih lagi pada suara musik indila yang terasa akrab di telinga Satoru. Lelaki itu melirik keadaan sekitar, tadinya ia mampir karena melupakan jaket hitamnya saat melakukan kunjungan Untuk tinjau lokasi kemarin. Tertinggal di dalam sana, entah bagaimana keadaannya sekarang.

Lelaki berambut putih bermata biru itu melangkah masuk, membuka pintu dengan pelan saat suara musik makin jelas terdengar, ia melangkah naik di atas panggung penonton, berdiri agak jauh saat ia melihat seorang wanita, berambut coklat panjang, kontras dengan gaun putih yang dikenakan, bergerak saat tubuhnya berputar dengan sepatu ice skatingnya. Gerakan tubuhnya tidak kaku sama sekali, lincah.

Untuk sesaat kening Satoru berkerut, merutuk pada pemilik tempat yang tidak memberi tanda peringatan pada siapapun yang akan masuk ke sini, hingga perempuan bergaun putih sampai bisa menari dengan bebas, biar begitu, ia memilih untuk duduk, kenikmati bagaimana lagu indila berjudul love story berputar begitu juga tubuh wanita itu. Mengayun indah, seolah tidak ada hari untuk esok.

Pertanyaan kecil mendadak muncul di kepala Satoru, Apa wanita itu atlet ice skating? Karena setiap gerakannya terasa lincah dan nyata, sama seperti yang sering Satoru lihat saat lewat di internet, ia bukan penikmat tapi, melihatnya secara langsung ternyata menyenangkan juga.

Musik berputar saat mata Satoru menyipit menatap wanita tadi, dan ia mendesah pelan saat ia mulai bersikap penasaran, sesuatu yang malas ia melakukan, sambil menikmati tampilan dari wanita itu, Satoru mengitari kursi penonton, berpindah ke area sana dan sini, untuk mencari di mana ia melupakan jaketnya kemarin.

Saat sedang asik, pintu tiba-tiba terbuka, menampilkan wanita dengan bekas luka yang terlihat mengatur nafasnya sendiri.

"Shoko..."

Teriaknya lantang, tidak hanya membuat Satoru terkejut tapi juga wanita bergaun putih tadi terhenti, ia menuju ke tepian dan mematikan musik, tersenyum kecil pada wanita yang baru saja meneriaki namanya dengan lantang.

Pandangannya juga jatuh pada Satoru, Shoko berkerut bingung, tidak mengetahui kapan Satoru ada di sana.

"Utahime, ke sini."

Rompita vitro ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang