ZA-2

4 0 0
                                    

Typo jangan lupa komen (;✌️

"GILAKKK! AKBAR GANTENG BANGET WOIII!"

"SAMUDRA CALON JODOH ORANG KENAPA BISA HOTT BANGET SIH PAKAI BAJU HITAM!"

"DAMAGE NYA NJIRRR!"

"MAK PENGEN NIKAH ASLAND MAK. KANCING BAJUNYA KEBUKA DUA MAK."

"SAMUDRA CALON PACAR BIKIN JANTUNG GUE DISKO DEH DIDALAM SINI!"

"KAK ZIONNNN KAWIN LARI YUKKK!"

"KAK BENJIRO GAGAH AMAT SIH!"

"LOMBEE OPAAA. JADI KAN AKU ISTRIMU MAS!"

Baru saja anggota Inti ALASKAR keluar dari rumah megah itu, ah tidak. Lebih tepatnya Mension mewah dengan halaman mewah. Seisi halaman dihiasi secantik mungkin, yang sudah dihiasi dengan sangat elegant ala Mafia berteriak heboh, terkhusus nya kaum wanita yang sudah seperti cacing kepanasan melihat ke enam cowok itu.

"Anjirr gue serasa seleb njirr!" Gumang Lombe seraya menarik kerah kemeja hitamnya dengan gaya cool.

"Shuittt. Stay calm brother!" Peringat Zion.

Sementara itu ditempat yang sama,

"Elo lihat kan Nya tadi, Kak Samudra ganteng banget astaga! Demagenya nambah pakai baju hitam." Heboh Gia. Gadis itu juga tampil cantik dengan gaun hitam panjang dengan belahan panjang, dan rambut terurai lurus.

Berbeda dengan Anya, gadis itu menggunakan gaun hitam mengembang diatas lutut, gadis itu juga tidak kalah cantik dengan rambut disanggul, dan hiasan topi kecil dirambutnya. Sementara Bia sendiri menggunakan gaun panjang dengan belahan panjang, hampir mirip dengan Gia. Ketiganya tampil cantik dengan outfit hitam sesuai tema malam ini.

"Biasa aja kali Gi mereka, mata elo aja pada burem, nggak lihat banyak yang lebih maco dari mereka." Ucap Anya. Meski didalam hatinya juga membenarkan kalau anggota Inti ALASKAR terkhususnya Akbar memang memiliki daya pikat yang sangat tinggi, terkhususnya wajah tampan nya yang membuat wanita tergila-gila. Hanya saja Anya terlalu gengsi untuk mengakuinya.

"Ye elah Nya, dimata Lo mah semua cowok itu kek semut! Ngga kelihatan." Balas Gia berbicara apa adanya. Semua orang sudah tahu kalau yang nama nya Zefanya Geraldin ini tidak gila laki-laki, tidak pernah pacaran, dan yang paling melekat dari gadis ini adalah julukan gadis gila belajar. Tidak ada namanya dalam sejarah kamus sahabat satu nya ini mengenal cinta. Dunia nya hanya lah seputar rumus fisika, meskipun begitu Gia cukup bersyukur karena Anya tidak pernah membahas tentang fisika diluar mata pelajaran itu,

"Hmm," Balas Anya malas.

"Yeelahhh Nya, sekali-kali lho harus coba buat pacaran dan jatuh cinta, seru lho." Saran Gia. Anya yang mendengar saran dari Gia hanya berdehem saja, ia benar-benar tidak punya waktu untuk memikirkan hal tidak berguna tersebut karena ia punya cara tersendiri untuk menikmati masa mudanya.

/-/

Acara peniupan lilin sudah berakhir, dan orang-orang sudah memencar kemana-mana. Ada yang makan, ada yang sibuk berpacaran, ada yang sibuk bermain game, ada yang beria-ria selfi, ada yang sibuk berdansa, dan ada juga yang sibuk menguntip sipemilik acara, contohnya tidak jauh-jauh sahabat Anya sendiri, yaitu Gia yang sudah hilang jejak sedari tadi. Sementara Bia sibuk memilih menu makanan diatas meja yang cukup jauh dari tempatnya duduk, dan tinggallah Anya sendiri duduk sambil bermain ponsel.

"Permisi mbak, ini minumannya."

"Eh-" Kaget Anya. Bagaimana tidak kaget, tiba-tiba saja ada besmaid yang datang dan menawarkan nya minuman .

"Terimakasih." Balas Anya. Meski kebingung tapi dia memilih mengambil minuman berwarna itu tanpa menaruh curiga sedikit pun untuk menghargai Besmaid yang sudah rela-rela mengantar minum kemejanya, padahalkan kalau Anya mau, dia tinggal ambil dimeja yang sudah berjejer berbagai macam minuman, dan kue dimeja panjang.

Beberapa menit setelahnya, Anya merasakan kepalanya sakit luar biasa.

"Nya ayo ikut gue." Ucap seseorang memegang pundaknya. Anya hanya mendengar suaranya tanpa bisa melihat wajah yang berbicara padanya.

Ia merasakan orang tersebut membawa nya semakin jauh dari sahabat-sahabatnya, aneh nya ia tidak melawan Karena tubuhnya merasakan gejolak yang sangat aneh. Tubuhnya tiba-tiba terdorong kedepan, untungnya ia jatuh diatas kasur membuat ia tidak merasakan sakit. Ia berusaha bangkit, namun ia terkejut tak kala menemukan laki-laki berbaring disampingnya. Laki-laki itu tiba-tiba membuka matanya, dan menoleh padanya.

"Lo Anya kan?" Tanya nya. Dia adalah Akbar, laki-laki itu nampak berbeda malam ini, matanya merah, dan rambutnya acak-acakan, dan suaranya terdengar sangat berbeda membuat sesuatu yang dari tadi tertahan rasanya ingin ia tumpahkan lewat Akbar.

"Kak ak-" belum selesai Anya menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba tangan Akbar sudah berada didadanya.

"Bantu gue ya." Ucapnya memohon.

"Kak-"Anya tidak dapat melanjutkan kalimatnya, ia merasakan sekujur tubuhnya menegang hebat saat Akbar mendekatkan wajahnya kepadanya.

Tanpa berbicara banyak, Akbar langsung menyapu bibir Anya, laki-laki itu tanpa meminta ijin dengan nekad berusaha membuka pakaian Anya membuat Anya berusaha menahan nya namun ia disisi lain ia tidak dapat menahan dirinya.

"Lo cantik banget malam ini." Puji Akbar disela-sela sesi ciuman panasnya.

"Aku malu kak." Ucap Anya seraya berusaha menahan tangan Akbar yang semakin berani menjamah tubuhnya.

"Tapi gue butuh Lo sekarang, gue juga ngga tahu kenapa badan gue rasa aneh." Curhat Akbar sambil tangannya tetap aktif mengelus punggung belakang Anya. Selanjutnya Anya tidak diijinkan bicara lagi oleh Akbar, laki-laki itu sudah bertidak lebih tanpa ia tahu bahwa malam itu menjadi malam yang akan disesalinya.

TBC
°°°

ZEFABARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang