Book 4: Hidden Tracks - P.S.

357 17 1
                                    

Hari pendaftaran pernikahan Isaac dan Felix adalah sehari lebih lambat dari perkiraan, itu tertunda karena beberapa alasan.

Yang pertama, berlian, cincin, dan perhiasan lainnya yang dipesan dari Christopher si ahli perhiasan terlambat tiba dari hari yang sudah dijanjikan, dan setelah cincinnya datang, rentetan hal-hal lain mulai terjadi, dan minggu lalu Felix tiba-tiba harus melakukan perjalanan bisnis. Berkat itu semua, pendaftaran pernikahan tertunda tanpa tanggal yang pasti.

Itulah alasannya. Felix, yang baru saja tiba kemarin malam di kediamannya setelah seminggu lamanya ia pergi, menggoyangkan tubuh Isaac hingga ia terbangun, Isaac yang sedang tidur di samping Felix tiba-tiba harus membuka matanya padahal waktu itu masih subuh. Wajah Felix dipenuhi dengan tekad yang kuat.

"Isaac, bangun."

Itu waktu yang masih terlalu awal bagi Isaac untuk bangun. Benar, berkat Felix, yang tadi malam membangunkannya seperti binatang kelaparan segera setelah dia kembali, hingga Isaac tidak bisa tidur sampai subuh dan harus menangis terengah-engah sepanjang malam, dan saat ini pun Isaac dipaksa bangun dari tidur lelapnya sehingga kondisinya masih setengah pingsan.

"...Ada apa."

Isaac mengedip-ngedipkan matanya yang terasa berat dan menghela nafas sambil mengantuk. Isaac tidak paham kenapa pria yang biasanya banyak tidur di pagi hari ini bisa menjadi begini di pagi-pagi buta. Namun, Felix berkata dengan suara serius dan meyakinkan.

"Tidak bisa begini. Ayo kita menikah."

Isaac begitu tercengang oleh ocehan bodoh itu sampai-sampai dia tidak bisa berkata-kata. Karena dia masih mengantuk dan belum sepenuhnya sadar, wajar saja dia tidak bisa mencerna perkataan Felix dengan benar. Tapi Felix tetap dengan tekad kuatnya dan malah mengangkat Isaac dari tempat tidur.

Setelah itu, mereka sarapan tumis kacang sebentar, lalu pergi. Isaac masih linglung. Seluruh tubuh Isaac seperti mau patah dari ujung kaki hingga ujung kepala, dan dia juga kelelahan karena kurang tidur, tapi itu sepadan karena Isaac diseret keluar dengan tujuan untuk menikah.

Tapi siapa yang bisa mengalahkan sifat keras kepala Felix. Felix tiba paling awal pada tepat jam 9 pagi dan menjadi orang pertama yang memasuki County Clerk segera setelah kantor pemerintahan itu dibuka. Di samping Felix dan Isaac, ada Jessica Parker dan Benjamin, yang mengenakan setelan jas lucu bak pria kecil, dan sedang bergandengan tangan.

Tentu saja, Noah juga datang. Sebenarnya, dia lebih banyak tidur di pagi hari dibandingkan Felix, tapi dia tidak mau ketinggalan, sehingga yang dia lakukan saat ini hanyalah duduk seperti mayat berwajah kuning. Selain itu, dia mendapat tatapan tajam dari Felix karena pakaiannya yang tidak serasi, tampaknya dia hanya mengenakan apapun yang dilihatnya, dan seperti biasanya dia pun tetap teguh pendirian.

Di dalam kantor itu, dengan hati-hati Felix mengisi formulir pernikahan sendiri. Dia selalu mempertahankan sikapnya yang arogan dan santai, tapi entah kenapa saat ini ada ketegangan dalam dirinya yang sangat jarang terlihat.

Sebaliknya, Isaac yang masih kelelahan karena aktivitasnya hingga dini hari tadi, tidak melakukan apa-apa selain berdiri di samping Felix dan bengong di depan monitor. Ujung jari Felix terlihat rapi saat dia menyentuh layar monitor dengan serius. Isaac menyukai kuku Felix yang tertata rapi itu, yang tampaknya baru saja dipotong.

Namun, Isaac segera menyadari bahwa dia terlalu banyak berpikir lalu matanya melebar. Kalau Felix sampai tahu, dia mungkin akan mengomeli Isaac karena bertingkah begini. Tidak, selain itu, Isaac bahkan lebih terkejut lagi dengan kenyataan bahwa dia tidak bisa fokus padahal saat ini dia sedang mengisi formulir pernikahannya sendiri.

Ini terasa seperti Isaac sedang melihat orang lain yang mengisi formulir pernikahan, bukan untuk dirinya sendiri. Apa karena ini masih terasa seperti mimpi. Pada saat itulah, terlintas sebuah pertanyaan di benaknya. Tanpa disadari, tampaknya Felix sudah selesai mengisi seluruh dokumen yang diperlukan, lalu dia melakukan kontak mata dengan Isaac dan tersenyum cerah.

Dear Benjamin (Book 3-5)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang