9

2.3K 243 6
                                    

~HTK~

"Sebelum saya akhiri olahraga pagi hari ini ada yang ingin saya sampaikan." Murid-murid yang berkumpul di pinggir lapangan memasang telinga mendengarkan apa yang akan guru mapel olga sampaikan. "Jadi sebentar lagi akan diadakan lomba basket antar sekolah. Jika sekolah kita bisa menang akan lanjut mewakili nama kota. Jadi saya akan mengambil beberapa anak yang cukup berbakat dalam permainan basket. Dari kelas ini saya ambil Zean dan Vino. Kalian berdua bersedia?"

"Bersedia pak," jawab Vino semangat. Sedangkan Zean hanya diam. Sebenarnya dia malas jika harus mengikuti lomba-lomba seperti itu.

"Kalau kamu Zean?"

"Saya malas pak!" Jawab Zean.

"Loh, jangan malas dong. Demi mengharumkan nama sekolah masa kamu ga mau?"

"Mengahrumkan nama sekolah mah gampang pak, tinggal di semprot parfum yang banyak ntar juga jadi harum," jawab Zean santai. Anak-anak yang lain sontak tertawa dengan jawaban yang diberikan Zean.

"Kamu ini, jangan bercanda terus. Kamu harus ikut ya? Ga mau kalau Shani bangga ngeliat kamu tampil?" Goda Guru itu. Siapa yang tak tau di sekolah ini jika Shani mantan wakil ketua OSIS dulu ternyata telah menjadi pacar Zean.

"Ya mau lah pak!" Kalau urusan Shani aja si Zean langsung semangat.

"Ya makanya kamu ikut. Gimana?"

"Oke kalau gitu saya ikut!" Putus Zean.

_HTK_

"Lo yakin mau join lomba basket?" Tanya Aldon pada Zean. Setelah olahraga selesai anak-anak memasuki toilet untuk berganti baju.

"Yakin ga yakin sih. Aslinya males, tapi kalau dipikir-pikir Shani pasti bangga liat gua ikut lomba nanti." Wajah Zean mendongak membayangkan hal itu terjadi sambil senyum-senyum sendiri.

"Dasar bucin! Kalau berhubungan sama kak Shani aja langsung ga ada penolakan," sahut Christof sambil mengancingkan baju seragamnya.

"Biarinlah," ucap Zean acuh.

"Semoga ntar lo menang yak. Kalau menang jangan lupa traktirannya bro," celetuk Rollan.

"Makanan mulu lo," kata Zean.

"Ya kalau ga makan perut kita bakal laper bro," balas Rollan.

"Eh, ntar malem keluar kuy!" Ajak Aldon.

"Gas aja sih kalau gue," sahut Christof.

"Gua juga gas, lagi free nih," sahut Rollan.

"Lo gimana ngab?" Tanya Aldon pada Zean.

"Duh, kayaknya gua ga bisa deh. Karna rencana ntar malem mau nonton bioskop sama Shani hehe... mau nobar Ancika," jawab Zean.

"Lagi dan lagi temen kita yang satu ini bucin," celetuk Christof sambil melipat baju olahraganya.

"Ya gimana ya. Lain kali dah gua ikut, kalo ntar malem gua bener-bener ga bisa, sorry ya," kata Zean merasa tak enak.

"Ya elah, santai aja kali Zee, kayak sama siapa aja. Ya ga gaes?" kata Rollan.

"Yoi, santai aja Zee. Masih ada waktu lain buat ngumpul lagi. Lo bikin seneng dah sana kak Shani nya," imbuh Aldon.

"Kalau itu tanpa lo suruh juga gua bakal bikin Shani seneng kali," kata Zean.

"Btw, rasanya pacaran sama kak Shani gimana Zee? Enak ga? Gua ga kebayang setiap harinya selalu dihiasi wajah cantik kak Shani, pasti bahagia bet hidup lu," kata Rollan.

HANYA TENTANG KITA II [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang