》Pria sialan dan Penyamaran

1.3K 116 6
                                    

Bacalah dengan tenang dan teliti. Mohon dibantu apabila terdapat typo mohon diberitahukan 🙏 Book, ini memiliki unsur BxB dan Shipper dari Naruto dan Boruto. Kim hanya meminjam karakter dari Anime tersebut. Karakter tetaplah milik Kishimoto - san seorang. Berikan Vote dan Comment kalian. Biar Kim semangat nulisnya. So, lechugo!

••••••••••■■■■■■■■■■••••••••••

"Mau sampai kapan kamu menyamar seperti itu ?," tanya Kawaki yang kini ada tepat di belakang Boruto. Sialan, bagaimana bisa Kawaki menyadari penyamarannya ? Kawaki tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

Mari kita kembali 20 menit sebelum pertemuan mereka setelah 3 minggu Boruto menghilang. Selama 3 minggu itu Kawaki nampak gelisah karena tidak ada tanda tanda apapun dari Boruto.

Akibat hal itu, teman temannya berniat mengajak Kawaki berkeliling desa. Awalnya jelas Kawaki menolak tapi setelah paksaan dari Mitsuki akhirnya Kawaki menyetujui rencana mereka.

Desa Konoha, desa yang amat indah dan juga penuh dengan keceriaan. Kawaki mengakui itu, sejak terbongkarnya rahasia tentang 'mereka' Konoha terasa lebih hidup. Kawaki tentu saja puas dengan pilihannya.

Langkahnya terhenti tepat di depan sebuah kedai burger. Pandangannya berubah menjadi sendu, semua mata seketika teralihkan pada Kawaki bahkan warga sekitar menatap sendu pula Kawaki.

Mitsuki menghela nafas kemudian menarik tangan Kawaki untuk masuk ke dalam kedai burger itu. Aroma daging sapi menyeruak masuk ke dalam indra penciumannya. Sekarang ia tahu alasan mengapa Boruto menyukai burger.

Kawaki menyipitkan matanya menangkap satu pria yang tengah mengantri burger. Ia menggelengkan kepalanya lalu terkekeh kecil. Semua teman temannya seketika menoleh ke arahnya, mereka menatap bingung sosok Kawaki yang terkekeh kecil itu.

Ada apa ? Kawaki perlahan berjalan mendekati pria yang tengah mengantri di salah satu barisan. Ia memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana kemudian meletakkan dagunya di pundak pria itu.

"Mau sampai kapan kamu menyamar seperti ini ?," ucap Kawaki menelusupkan wajahnya ke perpotongan leher pria itu. Boruto tersentak kaget, sialan ! Bagaimana bisa Kawaki mengetahui penyamarannya ?!

Jutsu penyamarannya seketika hilang dan kini menampilkan sosok Boruto dengan jubah hitam memasang wajah datar. Semua teman teman Kawaki tersenyum bahkan Mitsuki pun ikut terkekeh kecil.

"Jauhkan wajahmu dari leherku, Kawaki," desis tak suka Boruto pada tingkah laku Kawaki.

Sial, ia jadi mengingat mimpi buruknya tentang ciuman panas antara dia dan pria sialan yang saat ini dengan seenak jidatnya melingkarkan tangan kanannya ke pinggangnya. Kawaki mendongakkan kepalanya dan meletakkan dagu ke pundak Boruto dengan tangan yang mengusap pelan bekas lukanya.

"Lukamu sudah membaik ?," tanya Kawaki kemudian menutup kedua matanya dan menyamankan dirinya sendiri. Boruto merotasikan matanya jengah.

Sampai sekarang ia masih tak mengerti tentang apa yang dilakukan oleh Kawaki. Apa yang sebenarnya Kawaki inginkan dan tujuan dia melakukan semua ini. Ia sudah terlalu jengah menghadapi pria sialan ini lebih baik fokus pada burger saja.

"Tuan, apa anda mau pesanan anda di prioritaskan ?," tanya kasir restoran itu dengan senyum di wajahnya. Prioritas ? Boruto hendak membuka mulutnya dan mengatakan 'ya' lalu ia bisa pergi dari sini.

Tapi, Boruto kembali mengatupkan bibirnya lalu menggelengkan kepalanya. Dia tidak boleh menyelak. Ia mendengus kesal, inilah alasan mengapa ia tak suka menjadi anak hokage. Dia akan selalu di prioritaskan. Cih!

"Kita cari tempat duduk dulu, oke ?," tanya Kawaki dengan senyum lebar di wajahnya dan dengan berani mencium pelan pipi kiri Boruto. Boruto mengepalkan tangannya dan dengan cepat memegang tangan Kawaki.

Kawaki tersenyum senang namun tidak berselang lama tangannya dipelintir ke belakang. Semua orang terkejut namun Kawaki malah tertawa dan sesekali meringis kecil.

"Sayang, aduh..aduh...sakit," ucap Kawaki meringis kecil merasakan pelintiran tangan yang dilakukan Boruto. Alis Boruto berkedut tak suka pada Kawaki.

Mitsuki terkekeh geli dan menggelengkan kepalanya. Mitsuki mendekati Boruto kemudian memegang tangan Boruto yang digunakan dia untuk memelintir tangan Kawaki.

"Cukup ya," ucap Mitsuki kepada Boruto membuat Boruto berdengus sekali dan melepaskan pelintir nya dari tangan Kawaki kemudian berjalan acuh tak acuh menuju salah satu meja yang kosong. Mitsuki mendekati Kawaki dan membantunya berdiri dengan kekehan yang masih terdengar.

"Jangan goda Boruto seperti itu, Kawaki," peringat Mitsuki pada Kawaki yang malah membuat Kawaki terdiam sejenak dan kembali melanjutkan tawanya.

Tawa yang sudah berminggu bahkan berbulan bulan menghilang kini hadir. Shikadai yang melihat itu tersenyum kecil lalu berjalan beriringan dengan Kawaki yang kini mendudukkan dirinya di samping Boruto.

執着。(Obsession)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang