64 (END)

5.9K 308 64
                                    

🍒🍒🍒

Nyatanya penyesalan berada di akhir, ketika orang yang kita cintai pergi lebih dahulu. Sejak saat itu Marlon mengurung diri dikamar, dia menyakiti diri nya sendiri dengan kesedihannya.

Semua berakhir, dia berakhir tanpa seorang Keisha disampingnya. Wanita itu meninggalkannya dengan cepat, meninggalkannya dengan Kevin berdua. Anak itu sekarang diurus oleh Zerlina untuk sementara waktu.

Sebelum pemakaman, Marlon sempat menjanjikan sesuatu pada Keisha. Bahwa dia akan menjaga Kevin dan berhenti menjadi seorang psikopat demi putranya, dia tidak akan mengajarkan hal yang tidak baik pada Kevin seperti apa yang diinginkan Keisha.

Keisha pernah berkata, bahwa dia ingin menjadi seorang ibu sebelum dia meninggalkan dunia kejam ini. Saat kandungannya masih enam bulan, dia mengatakannya pada Marlon dengan penuh bahagianya.

Laki-laki itu, terlihat jurus. Wajahnya pucat, dia tidak makan selama tiga hari terakhir ini. Dia tidak ingin lagi makan, jika bukan Keisha yang memasaknya.

Perlahan-lahan, tetesan air mata mulai jatuh ke pipi. Mata laki-laki itu berkaca-kaca, menatap sebuah foto besar yang digantung di dinding beserta sebuah gaun putih yang merupakan gaun pernikahan saat itu.

Senyuman Keisha tidak akan pernah di lupakan oleh Marlon, akan selalu diingat hingga napas terakhirnya. Tidak ada yang bisa menggantikan posisi Keisha dalam hidupnya, maupun posisi sebagai ibu Kevin.

Tidak akan ada yang bisa.

"Wanita hebat ku.." ucapnya diakhiri dengan tawa pelannya.

Tiba-tiba dia menangis, mengeluarkan semua isi hatinya. Dia berteriak dengan menyebut nama Keisha.

"Arghhhhh!!! Keisha!! Kenapa!!? Kenapaa!!"

"Keishaaaarghhhhhh!!!!"

Tok.. Tok.. Tok..

"Mar! Gue mohon untuk sekali ini, lo makan.. Gue mohon, jangan begini Mar" teriak seseorang diluar kamar, yang tak lain adalah Rendy.

Lagi dan lagi, seperti hari kemarin. Laki-laki itu tidak perduli, beberapa kali makanan dikirim padanya dia tidak akan peduli dan tidak mengurus tentang pola makannya.

Tak lama kemudian, sebuah sinar masuk dari jendela dan mendekat pada Marlon yang menunduk dengan menekuk lututnya itu. Suara isak tangisnya terdengar jelas.

Tampak dari kaca yang besar, berada dipojok kamar dibelakang gaun dan foto itu berada. Disana, terlihat seseorang dengan baju putih dan sayap indahnya dibelakangnya.

Dia menatap Marlon yang menangis dengan memukul diri sendiri, makhluk itu seperti seorang malaikat yang datang dari surga. Dia bahkan memakai mahkota dari bunga, membuatnya semakin cantik walaupun terlihat pucat.

Tangannya mencoba menyentuh rambut Marlon, dan laki-laki itu bisa merasakannya.

Marlon mendongak, dengan terpaku nya dia tatap lama sosok didepannya itu yang tengah tersenyum kearahnya.

Marlon langsung tersentak kaget setelah sadar dari lamunannya, dia melihat sosok itu dari atas hingga bawah dengan ekspresi yang tidak bisa dijelaskan. Tangan laki-laki itu perlahan terangkat, dan hendak menyentuh bayangan putih itu.

BTGOAP [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang