SRG 12

98 15 3
                                    

Sarang yang terkejut, melangkah mundur dan menutup pintu dengan cepat.

"Baekjin Na bangun!!" Ulang Sarang masih dengan mata terbelalak.

"Itu yang ingin saya katakan. Anda sendiri yang tidak mau mendengarkan saya." Ucap paman geleng-geleng kepala.

Sementara itu di dalam kamar, Dokter Jang menutup sambungan telfonnya.

"Sepertinya nona terkejut." Kata dokter memasukkan kembali ponsel ke dalam saku. "Nona tidak tahu kalau anda sudah bangun."

"Pantas saja beliau terkejut." Tambah si perawat sambil tersenyum kecil.

"Beliau menjenguk Anda secara rutin." Kata dokter bercerita dengan hangat.

"Ya. Nona juga membawa hadiah dan mengganti sendiri bunga-bunganya, dokter." Tambah perawat.

"Hahaha.." dokter itu tertawa kecil. "Seperti itulah, bagaimana kalau kita lanjutkan?"

Perawat itu mengangguk kemudian meminta izin untuk mengambil sampel darah dari tangan Baekjin Na.

"Jadi, kecelakaan yang Anda alami hanya menyebabkan sedikit trauma di kepala, tapi memperparah fraktur di tangan dan lengan Anda. Ada penumpukan cairan di awal, tapi semua sudah di atasi. Yang Anda perlukan sekarang adalah istirahat untuk pemulihan. Anda koma cukup lama."

Dokter Jang sedang memeriksa hasil pemeriksaan yang ditulis perawat nya sementara Baekjin Na memandang jendela kamar di seberang ruangan. Kepalanya masih pusing dan pikirannya masih berputar-putar. Ada banyak informasi yang masuk sedangkan otaknya masih terlalu dingin untuk berfikir. Dia jadi merasa mengantuk lagi.

"Bagus. Sudah cukup. Nanti tinggal CT scan dan MRI saja." Kata dokter lagi.

Baekjin Na mendengar itu dan berusaha memberi respon, tapi dia hanya bisa tersenyum lemah.

"Istirahatlah dulu." Kata si perawat. "Anda sadar belum genap satu jam padahal Anda tidak sadar selama 40 hari."

"Ya, itu benar." Tambah dokter. "Sebelum saya pergi, ada yang perlu saya sampaikan." Katanya serius.

"Anda mungkin masih terlalu lemah, jadi Anda cukup mendengarkan saja." Kata dokter. Dia bisa mengetahui Baekjin Na sedang memperhatikannya.

"Keberadaan Anda di rumah sakit ini dirahasiakan karena kemungkinan akan ada orang-orang tidak diundang yang ingin menemui Anda. Secara khusus, selama Anda tidak sadarkan diri, kami menghalangi siapapun yang mencari Anda." Dokter itu tersenyum kecil. "Sekedar informasi, kami tahu latar belakang Anda. Untuk itu sebaiknya Anda bekerjasama dengan kami. Ketika Anda sudah lebih baik, Anda bisa pulang dan melakukan apapun sesuka Anda. Tapi selama Anda dirawat, kami mohon kerjasamanya."

Hening sejenak. Baekjin Na tampak mencoba memahami informasi tersebut.

"Ponsel dan barang-barang Anda saat kecelakaan masih kami simpan dan akan kami berikan nanti. Tapi untuk sekarang, lebih baik Anda beristirahat dulu sampai kondisi Anda membaik."

Sekali lagi dokter membiarkan suasana hening sejenak.

"Saya akan menjelaskannya lagi jika Anda sudah lebih stabil." Katanya tersenyum kecil. "Ners, tolong panggilkan Nona."

"Baik, dokter."

Si perawat segera pergi keluar dan memanggil perempuan yang di panggil nona itu.

"Sudah selesai?"

Baekjin Na bisa mendengar suaranya bicara dari depan pintu. Tapi dia benar-benar tidak bertenaga untuk sekedar melihat.

"Anda membawa bunga cantik, Nona."

Happy Ending Buat Bias KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang