9. Temaram

28 5 4
                                    

'Lost is a good place to start'

-k.tolnoe

•~•~•

Liburan kenaikan kelas 3 SD.

Amaiya berlibur di rumah kakek dan nenek di daerah pegunungan, perjalanan sejuk dan menyenangkan karena Amaiya bisa lihat berbagai pohon besar yang berumur sudah ratusan tahun, dan jalanan dengan pemandangan sungai dan kicauan burung.

"Mau dibuatin rumah pohon, nduk?"

Amaiya yang saat itu berusia delapan tahun mengangguk antusias kala kakek membuatkan rumah pohon di seberang jalan, tidak jauh dari rumah.

Gadis itu semangat memberi bantuan kecil seperti membawakan perkakas ataupun membuatkan kakek kopi dibawa dari rumah.

"Apa ini sudah selesai, kek?"

Mereka berdua memandang ke atas ada rumah pohon yang sudah dilengkapi pintu masuk dan jendela, bahkan tersedia lampu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka berdua memandang ke atas ada rumah pohon yang sudah dilengkapi pintu masuk dan jendela, bahkan tersedia lampu. Mirip seperti di film fantasi kesukaan Amaiya.

"Ya, Amaiya bisa main di sini sepuasnya."

"Yeayy!" Amaiya bersorak ria setelah seminggu mereka berdua bekerja keras membuatnya.

Tangga, luas rumah pohon dan pemandangan sungai lalu tebing pepohonan tersaji indah. Kakek hebat sekali bisa membuatnya sendiri. Tentu dengan bantuan cucu kecilnya.

"Aku akan mengajak Tita. Tita pasti senang lihat rumah pohonku!"

"Tapi jangan main di rumah pohon kalau lagi hujan."

"Kenapa?"

"Bisa kesamber bledek."

"Mengerikan sekali."

Amaiya manggut mengerti. Lalu kembali tersenyum lebar.

"Aku mau tinggal di sini saja, kek. Di rumahku tidak ada kambing atau rumah pohon. Di sana sangat membosankan,"

Terdengar suara kekehan kakek yang sedang membereskan peralatan bangunan itu. Lalu mereka menyeberang jalan sambil satu tangan kakek menggandeng tangan Amaiya.

"Di sini juga bisa memetik strawberry, dan kakek bisa mendongeng saat malam. Itu seru sekali. Bagaimana kakek bisa tahu banyak cerita?"

Amaiya terus berbicara sampai tiba di rumah.

Makan siang sudah siap dan nenek juga menyiapkan secang. Amaiya makan dengan lahap.

"Kamu bisa baca buku-buku kakek."

"Serius kek?" Tanya Amaiya tak percaya, mulutnya masih dipenuhi makanan.

"Iyo, nduk. Yang rajin baca bukunya." Kakek dan nenek memerhatikan cucu semata wayang mereka dengan senang.

F A Z Z A: Sekata (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang