Kalian risih g sih klo gw cerita2 di awal bab?
.
.
.
.
"Richard sayang, assisten kamu kenapa sih! Masa ita gak boleh masuk kesini" Rosita masuk, tanpa ba-bi-bu langsung menghampiri Richard dan memeluknya dari samping.Rian yang melihat gerak gerik perempuan itu langsung faham bahwa ia adalah pacar dari suaminya ini. Atau.... Bisa dibilang selingkuhannya?
'he cheating on me with that?!' ucap Rian dalam hati. Sedikit tidak menyangka bahwa pacar dari suaminya ini seperti ini.
Rian kira pacar dari Richard akan terlihat elegan dan berpendidikan, ini benar-benar diluar ekspektasinya. Cantik memang, wajah dan bodynya benar-benar sempurna. Tetapi untuk apa cantik tapi tidak memiliki tatakrama yang baik juga sopan santun yang baik.
"Kalau begitu aku akan kembali, aku ada urusan yang lain, permisi." Rian ingin keluar dari sini, terlalu malas untuk melakukan drama.
"Tunggu" Rosita melihat kearah Rian, mendatanginya dan melipat tangannya, seperti ingin menyombongkan diri.
"Kau pasti pasangan pacar ku? Perkenalkan aku Rosita, pacar dari Richard."
"Nama saya Ri- "
"Maaf ya, kamu hanya dijadikan alasan agar pacarku ini tidak di ceramahi oleh mertuaku, hanya untuk alibi." Rosita menyelak, saat Rian ingin menjawabnya, menegaskan di akhir katanya untuk menjelaskan bahwa ia lebih berhak terhadap Richard daripada istrinya sendiri.Rian kesal, sebenarnya ia tidak peduli jika suaminya ini punya pacar, tapi Rian sangat tidak suka di rendahkan. "Oh? Anda pacar dari Suami saya? Sudah berapa lama anda menjadikan suami saya ATM berjalan? Seneng ya bisa foya-foya dengan uang suami orang. Kenapa tidak menikah dengannya kalau begitu? Apa karena Richard malu jika memiliki pasangan hidup seperti anda?"
"KAMU!-"
"Ohhhh! Saya tauuuu, pasti karena orang tua suami saya tidak merestui kamu untuk dijadikan menantunya ya?, mungkin mereka terlalu malu untuk memiliki menantu tidak tau sopan santun seperti anda."
"Kamu!!! Se...Setidaknya kami saling mencintai, tidak seperti kamu yang hanya-"
"AHAHAHAHA TERNYATA BENAR??? kamu tidak direstui oleh mertuaku?, ckck poor you" Rian memperjelas tiap kata suami atau mertua, memperjelas bahwa kedudukannya lah yang lebih tinggi. Kedudukan seorang istri.Dengan wajahnya yang terlihat mencemooh Rosita, terlihat sangat sombong, sangat merendahkan.
"Kau bilang kalian saling mencintai? Benarkah? Kalau begitu...." Rian mendekat kearah Richard dan langsung menciumnya, hanya sebentar, tapi cukup untuk membuat Rosita naik pitam.
Muka Rosita sendiri sudah terlihat sangat merah karena menahan amarah, ingin membalas tetapi tidak tau harus berkata apa.
"Saya peringatkan ya, jaga pasanganmu, jangan sampai lepas. Aku bisa saja mengambilnya saat kamu lengah.
Sudahlah, saya tidak ingin terlalu lama berada disini, nanti gatal-gatal karena berada didekat ulat bulu terlalu lama. Dan untuk Richard, kita lanjutkan nanti malam, sampai jumpa malam nanti sayang" Rian keluar dari ruangan, bisa gila dia jika terlalu lama didalam. Rian juga ada pekerjaan di butiknya..
.
.Setelah Rian keluar, tentu Rosita mengadu ke pacarnya, memang apalagi yang bisa ia lakukan.
"Sayang! Liat istri kamu, kenapa kamu milih istri yang jahat kayak itu sih? Ita gak suka dia~ " Rosita mencoba mencari perhatian dari pacarnya itu.
Tetapi Richard hanya diam tidak menanggapi, masih tidak percaya istrinya bisa berprilaku seperti itu, ada sedikit rasa kesal karena Rian berucap buruk kepada pacarnya, tetapi rasa puas lebih mendominasi dirinya. Istrinya bisa menanggapi permasalahan dengan sangat baik, berucap dengan suara yang halus tetapi kata-kata yang dikeluarkan langsung menusuk hati.
"Diamlah Rosita, saya sibuk. Ada apa kamu disini."
"Sayang~ kamu masih marah sama Ita? Jangan marahhh" bujuk Rosita sambil menempelkan 2 melon miliknya.Richard risih, tidak merasa tergoda. Ini aneh sebenarnya, biasanya Richard akan langsung tergoda dengan apa yang dilakukan Rosita tetapi sekarang ia malah merasa risih, merasa sangat terganggu. Dan entah mengapa Richard malah menantikan malam ini sesuai dengan apa yang dikatakan istrinya. Sepertinya Richard akan pulang cepat hari ini.
.
.
.
.
.Sekarang Rian sedang berada di butiknya, di sana teman-temannya sudah menunggu. Ada 4 orang, 2 perempuan dan 2 laki-laki. Nama mereka adalah Afifah, Raya, Kevin dan Gibran.
Mereka ber-5 sudah berteman dari masa perkuliahan. Karena memiliki jurusan yang sama, mereka memutuskan mengambil usaha bersama. Dan inilah hasilnya, 'cautivador butik' namanya, sebuah butik yang memang tidak terlalu terkenal tetapi mereka memiliki pelanggan yang tidak sedikit juga.
"Rian, tumben sekali kau terlambat, biasanya kau yang pertama siap saat ada janji temu dengan klien, apa ada masalah di apartemenmu?" Tanya Afifah khawatir.
"Tidak, aku sedang ada urusan dengan suamiku tadi, dan lagi... aku sudah mengatakan kepada kalian aku sudah pindah dari apartemen itu, bukankah aku sudah bilang bahwa aku sudah menikah? Tentu saja aku tinggal dengan suamiku" Rian kelewat lelah, Padahal Rian sudah berkali-kali mengatakan bahwa ia sudah menikah kepada teman-temannya ini, tapi tidak ada yang mendengar, tidak ada yang percaya.
"Cih, maniak matcha satu ini menikah?" -Raya
"Ya, mana mungkin maniak pedas satu ini menikah" - kevin
"Benar, itu sangat tidak mungkin maniak asam satu ini menikah" -gibranOh ayolahhh Rian sudah lelah menghadapi masalah sebelumnya, sekarang teman-temannya nya membullinya.
"Ya...ya... That was impossible, nye nye nye~" Rian terlalu malas untuk menanggapi, Rian tau teman-temannya tidak akan percaya jika belum adanya bukti, jadi ia akan membiarkannya saja.
Tepat saat mereka selesai berdebat, seseorang memasuki butik mereka. "Permisi? Apa saya bisa bertemu dengan pemilik tempat ini?" Ucap orang itu
'Tunggu...? Suaranya terdengar familiar' fikir Rian. Rian datang ke depan, melihat siapa yang datang dan ternyata temannya Rey yang baru saja ia temui tadi siang.
"Rey? Kenapa kamu disini?"
"Oh aku ada janji temu dengan pemilik tempat ini."
"Ohhh itu kamu....Kebetulan ini butik milik aku dan teman-temanku, takdir sih ini kita bisa ketemu lagi"
"Milikmu? Hahaha tidak ada yang menyangka kalau ini akan terjadi pastinya"
"Eh... maaf, keasikan ngobrol sampai lupa aku belum mempersilahkan kamu masuk, ayo masuk Rey, kita diskusi sambil ngobrol-ngobrol santai di dalam."
"Kalau begitu, permisi"Diskusi dilakukan cukup lama, karena mereka melakukan diskusi sembari menceritakan cerita Rey bersama Rian saat masih duduk di bangku SMA, hari sudah hampir malam dan mereka baru selesai berdiskusi bersama, memang banyak yang dikerjakan, mulai dari pemilihan bentuk pakaian, ukuran, warna, tema, jenis kain dan waktu tenggang pembuatan.
Dan totalnya baru dikerjakan setengah jadi akan dilanjut dilain hari.
Setelah sang klien pulang mereka masih melanjutkan diskusi sedikit lagi, baru setelah itu semua orang pulang. Rian yang terakhir pulang, setelah mengunci pintu butiknya Rian langsung pulang dengan motor kesayangannya itu.
Rian kembali kerumah mamanya, seperti yang Rian katakan sebelumnya bahwa ia masih akan menginap dirumah mamanya 1 malam lagi. Tetapi sepertinya Rian melupakan sesuatu, suatu janji, suatu perkataan yang dianggap serius oleh seseorang....
TBC
.
.
.
.
.Sumpah gw pengen pamer kucing gweeehh
Tapi ndk tau knp, ndk bisa dikirimmm
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasangan?
Romance...... G pinter bikin deskripsi Kayanya gini cukup "Kau bilang kalian saling mencintai? Benarkah? Kalau begitu...." Rian mendekat kearah Richard dan langsung menciumnya, hanya sebentar, tapi cukup untuk membuat Rosita naik pitam. Muka Rosita sendir...