Tak terasa waktu berlalu dengan sangat cepat, kini Aruna dan yang lainnya sudah berada di penghujung masa liburan. Mereka sudah harus siap dengan hari esok dengan segudang aktivitas-aktivitas yang tengah menanti. Hari-hari dimana tubuh mereka dipaksa untuk terus bergerak dari pagi hingga petang, jam tidur yang terus berkurang, hingga mata yang tidak beristirahat dari tugasnya melihat karena semester yang baru akan segera tiba. Hari yang sibuk selalu dimulai di hari Senin hingga tak sedikit orang yang tak suka pada hari itu termasuk Aruna. Kini ia dan kedua sahabatnya Nadin dan Meidiana tengah berada di kantin sambil menyesap jus jeruk yang tinggal sedikit dengan wajah yang tampak amat sangat lesu. Lelah setelah jam pelajaran yang dimulai sejak pagi, dengan tugas presentasi yang cukup alot serta dosen yang killer cukup membuat hari ini menjadi hari yang sangat melelahkan. Belum lagi dengan tugas-tugas lainnya yang cukup menyita perhatian di tambah dengan padatnya jadwalnya organisasi membuat Aruna, Nadin serta Meidiana tidak hanya lelah secara fisik namun juga mental.
"Gua kalo begini terus bisa-bisa masuk rumah sakit" celetuk Meidiana yang tengah meletakkan kepalanya di atas meja dengan lengan sebagai bantalnya.
Nadin dan Aruna yang dalam posisi yang sama sama dengan Meidiana hanya mengangguk menyetujui perkataan Meidiana.
"baru juga dua bulan ngerasain semester dua tapi rasanya kayak capek banget" ucap Aruna.
"Liburan kenapa lama banget sihhhhhhh" ucap Meidiana yang segera membenarkan posisinya untuk duduk.
"Sabar ya guys, kita pasti bisa kok lewati ini semua, semangat ya kita" ucap Nadin.
Ketiganya kembali terdiam seraya menutup matanya dan hanya mendengarkan suara riyuh kantin yang cukup ramai dengan mahasiswa lainnya. Ingin segera pulang, membersihkan diri dengan air dingin dan merebahkan diri di atas bantalan empuk dengan selimut yang sebagai penghangat. Getar ponsel milik Aruna, Nadin serta Meidiana yang berada di genggaman tangannya di atas meja seketika membangunkan ketiganya dari istirahat singkat itu, layar ketiganya menunjukkan adanya panggilan dari grup "organisasi yuks" yang tidak bukan adalah organisasi yang diikuti ketiganya. Ketiganya saling bertatap dan setelahnya berdiri sambil membereskan barang-barangnya dan segera menuju tempat kumpul dengan lemah dan tidak bersemangat. Agaknya hari ini Aruna dan kedua sahabatnya akan pulang saat malam tiba.
🍒
hari berganti hari, waktu berganti waktu, satu tahun yang terdengar seperti waktu yang lama tiba-tiba saja sudah didepan mata. Waktu bak roda yang bergulir begitu cepat. Kejadian-kejadian yang terjadi hari ini perlahan terukir menjadi kenangan. Kenangan tentang bagaimana rasa susah, lelah, sedih, bahagia menyelimuti kehidupan. Tak Hanya tentang pendidikan Aruna melainkan juga dengan hubungan percintaannya dengan Gading sang kakak tingkat nya itu yang tak terasa sudah akan merayakan anniversary mereka yang pertama. Hidup Aruna yang sebelumnya hambar kini berkat adanya Gading sebagai kekasihnya jadi semakin berwarna. Bahkan kalau pelangi mempunyai 7 warna, hidup Aruna punya 8-10 warna. Semua itu berkat kekasihnya Gading yang tak henti-hentinya memberi warna dan senantiasa memunculkan kupu-kupu di perut Aruna. Hal tersebut juga berlaku untuk Gading. Gadis dengan senyum teduh nan semanis madu itu tak henti-hentinya membuat ia semakin jatuh cinta dengan sifat dan perilakunya. Gading sangat bersyukur bisa mendapatkan sang kekasih hanya untuk nya. Memang ada kala dimana jalan tak semulus itu, kerikil-kerikil kecil selalu ada dimana-mana sebagai bumbu yang akan memperkuat sebuah hubungan yang sedang di jalani. Perbedaan-perbedaan serta pertengkaran kecil kerap kali datang menghampiri, namun Gading dan Aruna selalu bisa menyelesaikan semuanya dengan tenang dan selalu di akhiri dengan gelak tawa.
"Hahahaha kakak ini ada-ada saja"
Terdengar suara gelak tawa Aruna di ruangan yang tidak terlalu besar itu. Di hadapannya nampak sesosok pria di balik panggilan teleponnya dengan kacamata baca yang bertengger di hidungnya. Waktu sudah menunjukkan pukul 22 lewat 30 menit namun keduanya masih asik di depan laptopnya masing-masing. Tengah sibuk mengerjakan tugas sambil berbincang satu sama lain sebagai penyemangat di saat lelah datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Titik Temu
RomanceAruna, gadis pemilik tawa dan senyum yang manis nan lembut memulai kisah cintanya dengan menjadi pengagum rahasia seorang pria yang menurutnya sempurna tanpa celah. Akan tetapi, kehadiran Gading dihidupnya yang memberikan cinta dan seolah-olah sang...