Malam ini, Aruna kembali menunggu tanpa sebuah kepastian. Ponselnya pun hening tanpa memunculkan notifikasi dari seorang yang Aruna harapakan. Algara, seorang yang telah menjadi suaminya selama dua bulan ini terus mengabaikannya, keberadaan Aruna bagaikan angin yang tak terlihat.
Aruna sadar, ini adalah resiko yang harus dia terima, bahwa diabaikan oleh Algara, tak dianggap oleh Algara bahkan tak dipandang oleh Algara adalah akibat dari keserakahannya, yaitu mencintai lelaki itu.
Waktu sudah menunjukkan pukul dua belas malam dan lagi-lagi Aruna tertidur di sofa. Bahkan makanan yang ia sajikan untuk suaminya masih utuh tak tersentuh, pesannya pun hingga detik ini tak ada balasan.
Aruna hanyut dalam mimpi, hingga tanpa disadari Algara sudah kembali, duduk diseberang sofa seraya menatap Aruna yang terlihat damai dalam tidurnya.
"Mau sampai kapan kamu begini Na? Kamu nggak lelah?" Gumamnya, matanya bahkan tak lepas memandang wajah damai itu.
Algara bangkit dari duduknya, kemudian matanya tanpa sengaja menatap hidangan yang terlihat lezat tapi tetap tak menggugah selera makannya.
Ia berjalan mendekat, membangunkan Aruna dengan pelan hingga akhirnya perempuan itu terbangun dari tidurnya.
"Pindah ke kamarmu."
"Kamu baru pulang atau dari tadi?" Tanyanya serak.
"Baru pulang." Bohongnya dan Aruna sigap menatap jam dinding yang menunjukkan pulul setengah satu pagi.
"Aku siapin makanan buat kamu."
"Gak perlu, aku sudah makan."
"Tapi aku sudah siapin."
"Aku sudah makan." Jawabnya datar dan penuh tekanan. Tanpa ada bantahan lagi Aruna mengangguk mengerti. Dia kembali ke dapur untuk membereskan makanan yang sepertinya akan kembali lagi bernasib sama seperti malam-malam sebelumnya.
Terbuang sia-sia.
Malamnya selalu sama, Aruna, dia tidur sendirian dalam keheningan, karena sedari awal Algara tak menghendaki mereka tidur bersama layaknya sepasang suami istri.
Lagi-lagi Aruna menyesali keputusannya, tapi lagi-lagi dia pun merasa bahwa dia bersyukur dapat menjadi istri seorang Algara. Meskipun ia sadar, usahanya selama ini tak mampu meluluhkan hati Algara, juga tak mampu menggantikan seorang Aruni dihatinya.
Ya Aruni, kakak kandung Aruna yang sekarang sudah berada di surga, dia berpulang akibat kecelakaan yang dialaminya satu tahun yang lalu. Saat itu Algara sangat terpukul, impian menikah dengan orang yang dicintainya pupus sudah, bahkan dirinya menjadi sosok yang berbeda setelah kepergian Aruni.
Hastami, selaku ibu dari Algara merasa sedih melihat anaknya menjadi orang yang berbeda, dan karena hal itu, dia menjodohkan Algara dengan Aruna dengan harapan Aruna dapat mengobati luka yang Algara simpan.
Aruna menyetujuinya, karena sejak dulu, perempuan itu sudah memendam rasa, namun tak pernah dia sampaikan karena tau bahwa Algara adalah milik kakaknya. Dan Aruna paham dengan segala resiko yang akan dia dapatkan.
Dan pada kenyataannya, menghapus nama Aruni dalam hati Algara tak semudah yang ia kira.
**
KAMU SEDANG MEMBACA
It's All About Love & Hope [SHORT STORY]
Short StorySHORT STORY KUMPULAN CERITA CERITA PENDEK Cerita ini terdiri dari beberapa chapter saja dengan nama & latar belakang yang berbeda-beda. Cerita ini aku tulis untuk menuangkan ide-ide yang muncul tanpa permisi namun tidak bisa saya tuangkan dalam.be...