Suasana pagi ini begitu sepi diselimuti dengan suara hujan yang sudah turun sejak tadi malam. Gita sedang duduk tenang di sebuah kursi di balkon rumahnya. Matanya terpejam menikmati suara merdu rintik air yang jatuh dari langit. Ia sungguh senang dengan hujan di pagi hari. Entah mengapa terasa begitu sejuk dan menyegarkan baginya.
Gita menggosokkan kedua tangannya lalu menempelkannya di pipi untuk mengurangi rasa dingin yang diterimanya. Senyumnya mengembang, suasana hujan kadang mengingatkannya akan memori indah yang pernah dia lalui dengan sosok yang dicintanya.
"Kak Gita~"
"Hm?"
Gita menoleh mendapat panggilan itu. Itu suara yang paling disukainya, siapa lagi kalau bukan Muthe, adiknya. Keduanya tinggal di atap yang sama, jauh dari orang tua mereka. Dan hanya berdua.
Ketika Gita menoleh, ia mendapati Muthe datang menghampirinya dengan membawa segelas coklat panas di tangannya. Meminum coklat panas di suasana dinginnya hujan di pagi hari memang pilihan yang tepat.
"Mau coklat panas, nggak?" Tawarnya kepada Gita
"Ga mau."
"Eh, kenapa?"
"Aku ngga mau minum, kalo kamu udah minum duluan."
"Isshhh Kak Gita kok gitu sih!"
Gita tertawa menanggapinya. Muthe kemudian menaruh coklat panas itu di meja lalu memaksa untuk duduk di pangkuan Gita. Ia bersender di dada Gita, mencari sebuah kenyamanan.
Gita tersenyum. Jika dipikir-pikir lagi, entah sudah berapa kali mereka melakukan hal semacam ini. Ini memang hal lumrah bagi keduanya sejak mereka tinggal berdua di rumah ini. Mereka seakan-akan menjadi sepasang kekasih yang tak akan terpisahkan dengan momen-momen manis yang selalu tercipta di setiap waktu yang mereka lewati, tanpa mempedulikan tentang suatu fakta.
Fakta bahwa mereka sedarah.
Gita dan Muthe tidak peduli akan hal itu. Satu-satunya hal yang harus mereka ketahui satu sama lain adalah bahwa mereka berdua saling mencintai.
"Muthe, berhentilah duduk di pangkuanku."
"Memangnya kenapa? Kan udah sering seperti ini."
"Biasanya Kak Gita juga suka iseng kalo aku kayak gini."
Muthe menoleh kearah Gita dan mengedipkan sebelah matanya bermaksud menggodanya. Gita lalu memeluk tubuh adiknya itu. Dan menyandarkan kepalanya di bahu Muthe.
"Muthe."
"Hmm?"
"Gimana rasa coklatnya?"
Satu fakta lagi yang harus kalian ketahui. Gita adalah sosok kakak yang iseng. Lihat saja, saat ini tangannya tengah merayap untuk mengeksplor tubuh adiknya itu.
Muthe menggigit bibir bawahnya, sebelum sebuah desahan lolos dari sana ketika ia merasakan remasan lembut tangan Gita di dadanya.
"...unghhh. M-manis, kakhhh...."
Gita lalu segera menyambar leher jenjang Muthe, menjilati, mencium dan menghisapnya sesekali. Beberapa kissmark sudah terbentuk disana.
Suara rintik hujan beralun mengiringi kegiatan keduanya. Gita berpikir, bukan hal buruk melakukan hal iseng kepada adiknya di pagi hari seperti ini. Malah, saat-saat seperti justru terasa lebih asik daripada waktu biasanya, malam hari.
"Selain itu?"
Satu tangannya sudah masuk kedalam kaos Muthe. Lalu mengusap lembut dada adiknya itu. Ia tersenyum saat menyadari bahwa Muthe memang sedari awal sudah berniat untuk menggodanya. Ia tidak memakai Bra.
Usapan tangannya berubah menjadi sebuh remasan. Lalu kedua jarinya bergerak mencari puting Muthe, memainkannya dan memilin-milinnya dengan perlahan. Muthe yang menerima rangsangan seperti itu tidak kuasa menahan desahannya.
",,Aaaanhhhhh, H-hangat m-mungkin? Ugghhhh."
"Oh, gitu?"
"I-iyaaahhhhnnnn..... Ahhhh~"
"Kalau gitu, boleh kakak nyoba?"
Tangan Muthe bergerak melepas tangan Gita yang sedang memainkan payudaranya. Ia kemudian merubah posisi duduknya berbalik menghadap Gita, dengan masih tetap di pangkuannya. Muthe tersenyum manis ke arah Gita. Matanya terlihat sayu, pertanda ia sedang horny saat ini.
Gita menatap bibir merah muda Muthe yang terlihat sangat menggoda itu. Ia tersenyum sejenak, lalu mendekatkan bibirnya.
"Selamat Makan~"
Gita melahap bibir Muthe, mengulum, menyesap dan tak lupa beradu lidah di dalamnya. Tangannya bergerak untuk memeluk erat tubuh adiknya itu, mencari sebuah kehangatan di pagi hari yang dingin ini.
Ah, semoga saja besok hujan lagi~
End.
Hehehe, entah kenapa pengen banget bikin cerita incest tentang Gita sama Muthe.
Cerita ini bukan long story yaa. Jadi bisa aja per chapter tidak saling berkaitan ceritanya.
Adioss.
© MgldnMn
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Stain 🔞
RomanceKumpulan short story tentang Gita x other Member (kebanyakan muthe sih) dan juga kisah terlarang mereka. [Disclaimer!!!!] •🔞🔞🔞 •Cerita ini 100000% FIKSI!!! •GxG •Futa •Gender Bender/BxG •Mohon maaf jika ada kesamaan nama tokoh, latar, typo, dll. ...