Aku RIO NIAPRADA NARENDRA,aku sedang berjalan menuju kampus, ya tempatku berkuliah yaitu kampus harapan bangsa,.
Aku berjalan dengan semangat pagi akan tetapi itu tidak sesuai dengan pagi yang ku inginkan, saat sedang ingin berjalan di zebra cross, ada sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi dan mobil itu menabrak ku sampai darah segar mengalir yang berasal dari tubuhku.
Aku kehilangan kesadaran dan melihat samar dan mendengar sirene ambulans, aku melihat ada seseorang yang memanggilku seperti ' hei bertahanlah'.
___________________
Ceklek
Seorang dokter yang muncul dari balik pintu putih yang sedang memeriksa keadaan ku.
"Eh....d-di mana ini" lirihku dengan penglihatan samar
"Tenanglah, kau di rumah sakit" suara berat yang membalas ucapanku
"Dokter bagaimana dengannya?" Dan suara berat lainnya'
Dan saat itu aku tidak mendengar apapun lagi, namun aku terbangun dengan ada seseorang yang sedang tertidur dengan posisi duduk dan memegangi tanganku.
"Si-siapa kau" kataku dengan rasa sakit sekujur tubuh
Dia membuka mata dan melihatku dengan mata rada bersalah.
"Kau sudah siuman, aku panggilkan dokter"timpalnya saat dia melihatku membuka mata.
Dan sesaat kemudian ada seseorang yang berpakaian putih mendekatiku dan berkata
"Kau lumayan kuat ya" dengan memperlihatkan senyumannya
"Ka-kau siapa?, d-dan b-bagaimana ak-u ada di-sini?" Tanyaku yang merasakan sakit di bagian dada
"Kau di rumah sakit, aku membawamu karna aku yang menabrakmu" dengan tangan yang memegangi terus tanganku
Aku menutup mataku tidak tahu kenapa, aku merasa nyaman dengan genggamannya.
_______________
"Aku, masih disini?"
Ya
Suara berat yang menjawabnya dan aku menoleh keasal suara itu.
"Kau koma selama tiga hari"
"Em...dan siapa namamu?" Aku bertanya karna aku bingung mengapa dia selalu bersamaku
"Namaku ANGKASA MAHENDRA, dan aku minta maaf soal hari itu" dia melihatku bersalah
"Hem...tak apa lagi pula kau bertanggung jawab bukan?" Dengan senyuman yang ku tampilkan
_______________________
"Eh...Rio?"
"Ya?, ada apa" aku menoleh dan memiringkan kepalaku
"Jika tidak keberatan, orang tuamu dimana?" Menatap dengan serius dan dalam kearah mataku yang sayu
"Mereka pergi, aku tidak diinginkan lagi" aku mendongakkan kepala dan melihat matanya yang hitam itu terkejut
"Maaf" dia memalingkan wajahnya karna takut aku tersinggung?
"Tidak perlu" aku menampilkan senyum dengan di ikuti mataku yang sayu
__________________
Beberapa Minggu aku di rumah sakit dengan angkasa yang menjagaku.
"Em...tuan?" Aku melihatnya yang sedang menatap laptop yang terpaku di kaki jenjangnya
Dia melihatku dengan tatapan tak suka, salahku apa?, diakan memang lebih tua dariku malah beda 10 tahun.
"Jangan panggil aku tuan" dan kembali menatap layar laptopnya itu
"Jika memanggil nama itu tidak sopan bukan?, jadi-" saat ingin melanjutkan kata-kata ku dia menatapku tajam
"Sudah ku katakan bukan Rio?, jangan terlalu formal, saya hanya berbeda 10 tahun tidak terlalu tua" lalu berjalan menghampiriku
"Tidak tua?, what's??, kau bercanda??" Aku melihatnya tidak percaya karna ya, 10 tahun di bilang gak tua, emang sih tapi why?
Aku hanya melihatnya terkekeh lalu memegang pipiku dan berkata
"Hei... Hehe, saya bercanda, mengapa kamu serius hm?" Masih terkekeh dengan kepolosan bocah muda itu.
"Lalu?, tadi kau bilang?, jika boleh tahu berapa umurmu tuan?" Aku memiringkan kepala dengan tangan berurat itu masih menempel di wajah ku
"Hah~, kau ingin tahu tuan?" Menampilkan senyum yang manis
" Jika kau tak keberatan" mataku seakan tak sabar dan melihatnya dalam yang sedang tersenyum dan memegangi pipiku
"Umurku baru menginjak kepala 2 dan kurang lebih 25" dengan memainkan suraiku, aku tak tahu kenapa itu membuatku merasa nyaman
"Hah!?, 25?, aku saja hanya 20" aku menatap nya tak percaya
"Ya, matang untuk menikah" dengan tersenyum tengil kepadaku, aku bergidik ngeri melihatnya.
"Aku ingin pulang, kapan aku bisa pulang?"
"Mungkin beberapa Minggu kedepan"
Rio niaprada Narenda