Ada Apa Dengan Jessica?

608 39 3
                                    

***

Pintu Rumah megah yang ber dominasi warna putih itu terbuka. Detik berikutnya tubuh Pangeran menyembul keluar. Tepat saat pintu itu Pangeran tutup, ia merasa seperti dihantam sesuatu yang membuat tenaganya habis hingga tubuhnya limbung dan hampir jatuh.

Beruntungnya seseorang berhasil menahan tubuh Pangeran.

Beberapa saat Pangeran diam merasakan tangan lembut yang melingkar di perutnya. Kemudian dengan perlahan laki-laki yang sedang lemah ini mengangkat kepala, ingin tahu wajah orang yang telah membantunya.

Pandangan Pangeran menuntunnya hingga menemukan mata indah seorang gadis.

"Lo gak papa?"

Pertanyaan itu menyadarkan Pangeran. Gegas ia memutus kontak mata dengan gadis yang sebelumnya ingin menyerangnya. Buru-buru dia menegakkan tubuh sehingga gadis itu tak perlu lagi susah payah menahan bobot tubuhnya.

"Keluar dari Rumah gue lo langsung kehabisan tenaga. Apa sebenarnya lo emang selemah ini? Kalo emang gitu, kenapa lo sok-sok-an pengen menghabisi raja vampir?" ujar Fita dengan nada meledek.

"Gue lemes cuma karena belum makan," dalih Pangeran yang sontak membuat Fita tertawa.

"Di wilayah serigala kayaknya lagi kekurangan makanan,"

Kali ini Pangeran yang tertawa. Namun tak bertahan lama karena detik berikutnya ekspresi datar dan dingin terpampang di wajah tampannya.

Wajah Fita ikut menengang. Apalagi saat kaki Pangeran terayun mendekat. Sebaliknya dia melangkah mundur berusaha untuk menjauh.

Sayangnya Pangeran tak juga berhenti. Dia terus mendekat hingga punggung Fita menubruk dinding.

Gadis yang sedang gemetaran itu menoleh ke belakang, tak ada lagi jalan untuk menjauh dari Pangeran. Namun, dia masih bisa melawan. Dorongan sekuat tenaga sepertinya cukup membuat Pangeran mundur.

Saat Fita kembali menoleh ke depan, wajahnya langsung bertemu dengan wajah Pangeran dalam jarak yang sangat dekat. Bahkan hanya beberapa senti lagi hidung keduanya saling menyentuh.

"Pangeran ... Lo mau ngapain? Mundur! " Ucap Fita hampir tak terdengar jelas akibat suaranya yang bergetar.

"Apa lo sadar kalo omongan lo tadi seakan merendahkan kehormatan bangsa serigala? Fita, lo beruntung gue tau balas budi. Kalau nggak sekarang lo mungkin udah kayak saudara lo," balas Pangeran terlampau dingin.

Fita tak bisa berkata apapun. Bibirnya kelu, tubuhnya seperti patung sehingga tak bisa digerakkan. Akan tetapi dia yakin yang terjadi padanya saat ini bukan rasa takut. Melainkan perasaan lain yang entah apa itu karena dia belum pernah merasakan perasaan ini sebelumnya.

Pangeran berbalik dan berjalan menjauh dari Fita, membiarkan gadis itu terhanyut dalam pemikiran dan perasaannya sendiri.

***

"Apa lo yakin, Din?" Jeff bertanya pada adiknya yang sedang berdiri di pinggir danau.

Dinda menganggukkan kepalanya penuh keyakinan. "Gue lihat dengan mata gue sendiri, Jeff. Dan mungkin aja selama ini bukan Pangeran yang tolongin gue tapi ... Galang, sang raja serigala. Dia gak pernah mati,"

Jeff terdiam. Dia benar-benar terkejut dan tak bisa mempercayai apa yang Dinda katakan pada dirinya beberapa saat lalu. Gadis itu mengatakan jika ada orang yang memiliki wajah yang sama dengan Pangeran. Dan orang itu adalah Raja serigala, ayah dari Pangeran sendiri.

Sebelumnya, Dinda meninggalkan Jeff dan mencoba menenangkan diri dengan berjalan-jalan. Setidaknya hanya dengan cara itu dia bisa mengalihkan hatinya dari Pangeran.

GANTENG GANTENG SERIGALA (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang