Sore hari itu butiran air deras membasahi [Name] sehingga bajunya basah kuyup.
"Capek banget.."
Ujarnya sambil mengeluh. Hari ini membuat moodnya berantakan. Namun di saat yang bersamaan juga membuatnya senang.Suara rintik hujan membuatnya tenang dan mengingat akan apa yang ibunya lakukan. Ia biasanya menyuruh [Name] membawa mangkuk untuk menampung air yang bocor.
Suaranya sangat menenangkan untuk di dengar.
[Name] suka bermain dengan genangan airnya.Dan juga setiap hujan ia selalu di buatkan sup dan teh hangat oleh ibunya. Menyisir rambut [Name], memasak, dan menonton bersama [Name] sampai hujan reda..
"Setidaknya walau ibuku menyebalkan, aku punya memori yang indah sebelum aku pergi." dalam pikiran [Name] sambil tersenyum."Mengapa bajumu basah kuyup?" Tanya Sae dengan nada khawatir sembari melihat [Name] yang duduk di depan pintu masuk.
[Name] hanya tertawa. Dan membalas
"Aku lupa membawa payung." Sambil tersenyum terkekeh.
Sae hanya menghela napas sembari memegang dahinya.
"Kau ini... Ganti bajumu." Suruh Sae sembari membawakan baju ganti untuk [Name].[Name] sudah mengganti bajunya dan sedang bersantai di sofanya yang hangat.
Ia bermain ponsel sampai bosan, sementara Sae hanya membaca novel yang ia baca.
"Kok bisa ya ga bosen² gitu. Padahal udh berhari-hari bacanya." Pikir [Name] sambil mengamati bukunya."Sae.. lagi sibuk ga?" Tanya [Name].
Sae menggeleng kepala. [Name] memainkan jarinya dengan ragu dan bertanya "Boleh Minta sesuatu ga~.." tanyanya dengan wajah yang memelas."Apa..?" Tanya Sae.
[Name] tersenyum "B-boleh sisirin rambutku ga.. Aku kangen di sisir sama ibuku.." tanyanya dengan canggung dan wajah memerah.
"Ya.. cuma nyisir doang kan." Jawab Sae sambil meletakkan bukunya.
Dan memegang rambut hitam pekat dengan helai putih yang indah itu.Saat di sisir, [Name] teringat lagi dengan masa lalunya..
Semakin ia mengingat ia semakin merasa kangen akan suasana rumahnya dulu. Sebelum ibunya berubah karena ayahnya meninggalkannya.
[Name] menangis sedikit, membayangkannya sedikit demi sedikit.Sae yang memperhatikannya menyadari kalau [Name] sedang menahan nangis. Ia menarik [Name] ke pelukannya. Membiarkannya menangis tanpa menanyakan alasannya.
"Kamu boleh nangis kok.." Ujar Sae sambil mengelus rambut [Name] dengan lembut.[Name] semakin menangis lebih kencang.
Ia memegang baju Sae dengan erat.
Pikirannya semakin kacau dan membuatnya stres.
"Sae.." Pinta [Name] sambil menahan nangis.
"Iya?" Jawab Sae.
"... Kamu ga bakal ninggalin aku kan? Kamu ga bakal kayak ayahku kan?" Tanya [Name] sambil menahan air mata yang tetap berjatuhan itu."Ga akan.." Jawab Sae dengan tersenyum sembari mengelap air mata [Name] yang bertetesan dengan jarinya. Walau ia tidak mengerti maksudnya, tapi ia lega itu membuat [Name] lebih tenang.
[Name] menangis dan mengistirahatkan kepalanya di pelukan Sae..
KAMU SEDANG MEMBACA
Tsundere Sae X Cegil (Y/N)
RomanceSae dan [Name] sudah berpacaran selama 3 tahun. Namun tingkah laku Sae yang pemalu dan pemarah(aka tsundere) membuat [Name] selalu ingin menggodanya [Name] suka menggoda Sae dan membuatnya marah karena baginya lucu. kira" gimana ya reaksi Sae kalo d...