07. Malam itu

46 4 0
                                    

Hallo!!!
Anyeongg!
Bila disiniiii!!

Apa kabarr ??
Jangan lupa vote ya. Semoga sukaa
Terimakasihh!!

Happy reading!!

"Aku udah cape, tapi masih ada cita-cita yang masih belum tercapai." --Thania Raqila Semesta.

🍁🍁🍁🍁🍁

"Thania, kamu kemarin pulang jam berapa dan sama siapa?" Tanya Wanda--- Ibu Thania.
Thania terkejut mendengar pertanyaan itu. Dia bersusah payah menelan salivanya.
"K-Kemarin sama Asa." Ucap Thania dengan suara agak bergetar.
"Kenapa kamu ga pernah izin sekarang Thania? Kamu mau jadi anak nakal kamu? Iya!?" Tanya Harman---- Ayah Thania, dangan tegas.
"M-maaf Ma, Pa." Ucap Thania dangan mata yang sudah berkaca-kaca.
"Besok-besok Thania izin kok." Ucap nya lagi.
"Kenapa kamu sering keluar, dan jarang di rumah sekarang? Apa karena laki-laki itu kamu jadi nakal? Iya?!"
Thania semakin ingin menangis di sana.
"THANIA! Jawab papa!"
Thania hanya mampu menggelengkan kepala dan menunduk. "Kamu ga bisa jawab Thania?!" Ucap Harman yang sudah tersulut emosi.
"Maaf Ma, Pa. Thania kesepian di rumah." Thania memberanikan diri untuk berbicara. Dan air matanya sudah tak dapat di tahan lagi.

hiks....
hiks....
hiks....

"SUDAH! NGAPAIN KAMU NANGIS? LAIN KALI IZIN KALO KELUAR! NGERTI KAMU!" Final Harman kepada Thania.
"S-sudah mas...." Ucap Wanda menenangkan suaminya.

Thania semakin menangis di sana.
Harman yang sudah tak tahan berada di sana lantas berjalan menaiki tangga menuju kamarnya. Takut jika nanti Ia tetap berdiam di sana semakin terbawa emosi dan kelepasan.

"Sudah Thania. Jangan nangis lagi lain kali kalo mau keluar bilang sama mama atau papa ya. Jangan langsung keluar." Ucap Wanda sangat lembut sambil mengusap kepala Thania.

hiks...
hiks..

Thania semakin menangis. Dia hanya kesepian di rumah karena orang tua nya yang sibuk bekerja. Tak ada yang bertanya kabarnya. Kebetulan saja kemarin saat Ia pulang orang tuanya sudah berada di rumah. Namun, tak langsung bertanya kepada Thania karena sudah lelah bekerja.

Thania hanya ingin seperti orang lain. Yang dapat bebas keluar dengan siapapun dan kapanpun. Ia ingin mencoba hal-hal baru setidaknya sekali dalam seumur hidupnya. Tidak dengan hidupnya selama ini yang hanya menghabiskan waktu pulang sekolah sampai larut malam untuk membaca buku. Atau waktu weekend gadis itu selalu menghabiskan seluruh waktu nya hanya di kamar membaca novelnya.

Gadis itu ingin melihat dunia luar. Sesukanya seseorang pada suatu hal suatu saat akan bosan untuk beberapa waktu dengan hal itu. Tapi nanti pada akhirnya akan kembali kepada hal itu lagi. Itu lah yang saat ini di rasakan Thania. Apalagi sejak ia punya teman keluar seperti Asa.

Dulu Thania menganggap dunia luar itu menakutkan banyak orang jahat di luar sana. Itu sebabnya Ia lebih suka di rumah. Tapi semenjak bertemu dengan Asa, Thania mulai mengenal dunia luar itu. Ternyata dunia luar tak semenakutkan itu---batinnya dalam hati.

Sejak dulu Thania tak pernah memiliki teman. Kemanapun Ia pergi tak pernah ada yang menemani. Sejak dulu ia sudah terbiasa kemana-mana sendiri. Sampai menganggap Ia tak masalah jika tidak memiliki teman. Sebab sudah terlalu terbiasa sendiri. Orang tuanya yang sibuk bekerja juga menjadi salah satu faktor Ia berpikir tak membutuhkan siapapun.

Tapi sekarang Ia sadar. Sejak kehadiran Rafkha dan Asa Ia merasakan mempunyai teman yang ada saat susah dan senang. Teman perempuan? Thania punya Venya tapi sekarang mereka cukup renggang. Venya sudah memiliki teman baru, yang bisa di ajak ke kantin bersama. Thania takut untuk memulai pembicaraan. Ia lebih memilih diam jika tidak di tanya. Itu yang menyebabkan orang-orang enggan berteman dengannya.

Sebenernya Thania sangat merasa kesepian. Tapi Ia tak bisa berbuat apa-apa. Jika di tanya capek atau tidak? Capek Thania akan menjawab Capek. Jika saja Ia bisa menyerah sekarang Ia mungkin sudah tidak ada lagi di dunia ini. Namun, masih ada cita-citanya yang membuat Ia bertahan sampai titik ini. Ia belum menjadi penulis, belum juga kuliah agar Ia bisa menjadi psikolog. Itu mimpinya. Ia berharap di masa depan itu bisa terwujud.

Hallo halloo!!
Gimana sama ceritanya? suka ngga? semoga suka ya.

jangan lupa vote

⚪🔵

Tentang Aku, kamu, dan Putih Biru Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang