"Ada yang berbeda darimu."
***
Sejak dahulu, ketika Seungwan menginjakkan kaki di sekolah untuk pertama kalinya, ia adalah siswi yang sangat berprestasi. Ia dikenal sebagai gadis yang ambisius, memiliki cita-cita yang tinggi, dan memiliki ingatan yang tajam. Kemampuannya untuk mengingat hal-hal kecil, membantunya dalam menguasai berbagai hal.
Seungwan percaya bahwa kemampuannya adalah sebuah anugerah, sampai ....
Untuk pertama kalinya, Seungwan merasa tidak beruntung memiliki kemampuan itu. Karena bahkan saat ia mabuk pun .... ia masih mengingat apa yang terjadi. Tepatnya, hanya hal-hal yang membekas saja di ingatannya.
Sekarang, bagaimana ia harus menghadapi bossnya itu?
Seungwan masih terlihat lesu dan cemberut. Kini, ia sudah terlihat rapi dengan setelan pakaian kantornya. Kemeja putih dengan blazer abu, dan rok silver setinggi paha. Tak lupa, ia menguncir rambut panjangnya agar terlihat lebih rapi.
Seungwan menghela nafas panjang, sebelum memutuskan keluar dari kamar. Ia berjalan canggung menuju meja makan, tempat dimana Yoongi telah menunggunya.
Sepanjang jalan, Seungwan tak henti-hentinya berdecak kagum. Ornamen-ornamennya sangat memanjakan mata siapapun yang melihatnya. Dan, Seungwan rasa, rumah ini lebih terlihat seperti istana saking besarnya. Oke, terdengar berlebihan.
Benarkah ini rumah lelaki itu? Rasanya, bangunan ini terlalu mengagumkan jika hanya bajingan tengik itu yang mengisinya.
Oh, ataukah Yoongi sebenarnya sudah menikah?
Pemikiran-pemikiran itu, membawanya hingga sampai di ruang makan. Tak ada seorang pun saat ia sampai, hingga seorang pelayan mempersilahkannya untuk duduk di sisi kanan meja makan. Meja makan yang disana pun tak biasa, meja itu, berbahan dasar keramik dengan ornamen perak yang indah.
Dari kelihatannya, meja ini sangat memanjang hingga memuat sepuluh orang lebih. Lebih dari cukup untuk sebuah keluarga. Tak salah lagi, Yoongi sudah menikah, bukan?
Setelah Seungwan dipersilahkan untuk duduk, beberapa pelayan berdatangan membawa makanan. Seketika, ruang makan tersebut dipenuhi dengan aroma makanan yang lezat. Dan yang membuat Seungwan terkejut, semuanya adalah makanan rumahan Korea.
Mata gadis itu seketika berbinar. Oh, rasanya sudah sangat lama ia tidak memakan lauk-lauk ini. Sontak, Seungwan tersenyum lebar. Membuatnya melupakan segala masalah yang terjadi padanya di rumah ini.
Tak lama setelah makanan dihidangkan, suara ketukan sepatu terdengar. Membuat Seungwan yang baru saja akan menyicip makanan tersebut, seketika mengurungkan niatnya. Ia bahkan tak ingin melirik begitu merasakan seseorang telah duduk di sisinya kanannya. Lebih tepatnya, lelaki itu duduk di kursi tengah meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Book II] My Boss Is A Criminal
Romance#MyKingPt.2 On-Going 18+ Son Seungwan atau Son Wendy, Mahasiswi tingkat akhir, Jurusan Hukum di Seoul University dipilih menjadi salah satu Mahasiswa yang akan mengikuti program magang di Amerika Serikat. Selama enam bulan penuh, Seungwan akan ting...