"Ra kemarin gue stalking ig nya kak Alfin, tapi pas udah bangun gue like postingannya anjir," kata Lea.
"Goblok banget ketahuan dong lo stalking ig dia hahaha," ejek Ayra.
"Bangsat lo malah ketawain gue," ucap Lea.
"Terus gue harus gimana nyet, udah terlanjur juga," sahut Ayra.
Saat mereka masih mengobrol, didepan kelas ada keributan membuat semua yang berada di kelas Lea keluar untuk melihat apa yang terjadi. Tidak dengan Lea dan Ayra yang hanya duduk tanpa berniat keluar kelas.
Beberapa menit kemudian semua teman kelas Lea kembali ke tempat duduk masing-masing, dan banyak yang juga ghibah yang terjadi di depan kelas. Tidak lama setelah bel masuk berbunyi guru masuk kelas diikuti dengan gadis dibelakangnya.
"Selamat pagi semuanya, kita kedatangan siswi baru pindahan dari Purwakarta. Silahkan perkenalkan nama kamu," kata Bu Yuni.
"Haii, perkenalkan nama aku Aveline Laily Arienta kalian bisa panggil aku Velin, aku harap kita bisa berteman dengan baik. Mohon bantuannya terimakasih," kata Velin dengan sopan tersenyum manis kepada semua teman kelas barunya.
"Salam kenal Velin,"
"MasyaAllah cantik banget neng Velin,"
"Cantik banget gila,"
"Duhhh gue jadi insecure, dia cakep banget,"
"Kok bisa cantik gitu ya,"
"Dia mau nggak ya jadi pacar gua,"
Begitulah celotehan para siswa di kelas 10 IPS 2 yang kedatangan siswi baru. Lea hanya diam meskipun dalam pikiran dia sangatlah insecure karena teman barunya sangat cantik berbanding balik dengan dia yang biasa saja.
"Diam! Kita akan mulai pelajaran. Velin kamu duduk di kursi kosong belakang Lea, kamu tidak ngga papa kan duduk sendiri?" tanya Bu Yuni.
"Tidak masalah bu," ucap Velin.
Pelajaran dimulai dengan tenang dan lancar hingga bel istirahat berbunyi. Beberapa murid sudah keluar dari kelas hanya tersisa Lea, Ayra dan yang lainnya. Karena sudah sepi Ayra berbalik badan menatap ke arah Velin.
"Haii gue Ayra, salam kenal ya," sapa Ayra dengan berjabat tangan pada Velin.
"Gue Azalea," sahut Lea
"Aku Velin," jawab Velin dengan tersenyum.
"Kita mau ke kantin lo mau ikut ngga?" tanya Lea.
Berfikir sejenak lalu, "Boleh deh," kata Velin.Mereka bertiga berjalan menuju kantin dan menjadi pusat perhatian lebih tepatnya Velin murid baru yang cantik, tadi pagi yang membuat kericuhan karena kedatangan Velin di lorong kelas. Bisa dibilang sangatlah lebay para murid di sekolah itu.
Karena tidak terbiasa menjadi pusat perhatian Lea terus saja menunduk berbeda dengan Ayra yang dengan angkuh mengangkat wajahnya. Velin sudah terbiasa menjadi pusat perhatian dia hanya acuh.
"Gue aja yang pesen, kalian mau apa?" tanya Lea.
"Gue bakso, somay sama teajus ya, nanti gue bantu bawa dah," ucap Ayra.
"Aku samain aja deh kaya Ayra," kata Velin.
"Oke," jawab Lea.
Dengan cepat Lea memesan makanan, selagi menunggu antrian Lea bermain ponsel. Tidak menyadari bahwa ada yang sedang memperhatikan dia dari meja pojok. Setelah sekian lama akhirnya dia dapat memesan makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT SENSE
Fiksi UmumGadis sejuta impian dengan usahanya yang hanya tidur dan bermalas-malasan. Dia ingin merasakan cinta tetapi setiap ada cowo yang mendekati dirinya selalu dijauhkan oleh kakaknya. Dia dipertemukan dengan lelaki yang hanya penasaran dengannya, tetapi...