025

48 2 0
                                    

Sepulang sekolah, Aodra memutuskan untuk mampir ke kedai ice cream, cuaca yang panas mendukung suasana untuk menikmati benda dingin tersebut.

"Gila coy, adem banget tenggorokan gue" celetuk Aletta, Strawberry milkshake miliknya.

"Matcha the bestt" ujar Zea semangat sembari membanggakan ice cream miliknya.

"Best pala lo, suka ko sama rasa rumput" seloroh Sofia.

"Tim netral, suka matcha sesuai mood" timpal Arta.

"Enak gini dikatain rasa rumput, dasar lidah norak" balas Zea.

Dalam diam Aletta tengah berperang dengan isi kepalanya, "Fii.." panggilnya pada Sofia.

Sofia berdehem lalu menatap Aletta seolah bertanya ada apa.

"Lo ada rasa penasaran gasi sama si Xabiru Xabiru itu" tanyanya tiba - tiba.

"Kaya motif tu orang gangguin kita apa dan kenapa, trus akarnya siapa" tambahnya. Situasi yang semula cair kini berubah menjadi serius.

"Sejauh ini yang gue tau cuma dia musuhnya Nathan, dan selebihnya gamau tau" jawab Sofia.

"Tapi Fii, gue penasaran deh sama permasalahan diantara Nathan sama Xabiru, mereka rebutan cewe apa gimana?" seloroh Zea.

"Ga mungkin si kalau rebutan cewe, modelan Nathan mah yang ada cewe yang rebutin" timpal Arta.

"Gue yakin, masalah antara mereka berdua lambat laun bakal nyeret lo Fii, secara kita sadarin aja mulai dari tempo lalu yang dia gangguin kita tiba - tiba, sesudah dia adu jotos sama Nathan siangnya. Dari situ gue sadar satu hal, kalau dia itu mulai nargetin lo, bahkan kita semua" terang Aletta panjang lebar.

"Maybe Le, but i don't fuckin care. Selagi dia belum kelewat batas, gue gabakal respon permainannya, tapi kalau nanti dia masih bawa - bawa gue atau coba buat main - main lagi, gue pastiin dia bakal kalah dipermainannya sendiri." ujar Sofia.

"Kita ikut disamping lo" timpal Zea.

"Yoi, wi ar bespren poreper" ujar Arta.

"Jijik si Ta, coba deh waras sehari" sinis Aletta.

"Kepribadian kaya gue tu jarang ada, jadi kalian harus bersyukur punya temen yang limited edition gini" jawabnya, dengan kompak Sofia, Aletta dan Zea berlagak ingin muntah mendengarnya.

•••••

Teriknya sang fajar menembus helaian gorden kamar Sofia, seolah olah memaksanya untuk membuka mata, perlahan kelopak mata cantik itupun terbuka, menyesuaikan pandangan lalu terbuka sepenuhnya. Bangkit dari kasurnya kini ia menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah selesai, ia turun ke bawah dan menghampiri Velline yang sedang berkutat di dapur.

"Morning mami" sapanya.

"Morning too princess, mau sarapan apa?" jawab Velline.

"Mau waffle sama susu aja" balasnya lalu menuju ke meja makan.

"Ada rencana kemana hari ini kak?" tanya Velline sambil membuatkan sarapan untuk Sofia.

AODRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang